Uji reliabilitas Metode Analisa Data

a. Repeated measure atau pengukuran ulang, yaitu seseorang akan di berikan pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan melihat apakah jawabannya tetap konsisten dengan yang pertama atau tidak. b. One shot atau pengukuran sekali saja, yaitu pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban dan pertanyaan.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah berdirinya

BMT AL-FATH IKMI di dirikan pada tanggal 13 Oktober 1996. 1 Oleh 25 orang pendiri awal salah satunya termasuk bapak H. Saimin, S.E selaku manajer baituttamwil, BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syariat Islam. BMT Al- Fath dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara kebersamaan melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih aman, serta lebih adil. Pada awalnya BMT AL-FATH IKMI didirikan dengan modal sumbangan para pendirinya sebesar 5.000.000orang, lewat sumbangan awal itu maka di dapat jumlah modal BMT AL-FATH sebesar 125.000.000. dari uang modal awal itulah kemudian di kembangkan dan di bentuk BMT AL-FATH IKMI. Pada awalnya BMT AL-FATH mengontrak sebuah ruko untuk di jadikan sebagai kantor usahanya, di karenakan modal yang terbilang masih minim. tapi seiring dengan berjalannya waktu dan semakin baiknya perkembangan usaha serta kinerjanya, hingga saat ini BMT AL-FATH telah mempunyai dua kantor cabang, yaitu BMT AL-FATH IKMI Cab.Legoso dan BMT AL- FATH IKMI Cab.Jombang. Dan kantornya pun sekarang sudah merupakan 1 http:www.bmt.al-fath.ikmi.com, di akses 22 april 2014 bangunan permanen, yang terletak di jl.Aria putra No.7 Kedaung, Ciputat Kota Tangerang Selatan, yang di jadikan sebagai kantor pusat dari BMT AL- FATH IKMI. Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, divisi Baitul Maal dikelola secara terpisah dengan Baituttamwil agar dalam misi melayani umat dapat terealisasi dengan maksimal, dan juga misi sebagai lembaga yang berorientasi pada profit tanpa meninggalkan pola syariah juga berjalan dengan baik. Dalam awal perkembangannya banyak konflik serta lika-liku yang di hadapi oleh BMT al-fath salah satunya dari struktur organisasi kepengurusan serta karyawannya, belum lagi di tambah dengan masih banyak di antara masyarakat sekitar yang kurang percaya terhadap BMT AL-FATH sebagai lembaga pembiayaan serta simpan pinjam, para masyarakat lebih memilih untuk melakukan transaksi simpan pinjam di bank-bank yang ada di sekitar. Tapi dengan semangat yang kuat, usaha dan kerja keras serta do’a dari para pengurus dan karyawannya, hingga saat ini BMT AL-FATH IKMI tercatat menjadi salah satu KJKS yang masih aktif dan terus berkembang serta di perhitungkan di wilayah Tangerang Selatan, terbukti tahun 20112012 mereka mendapat bantuan LPDB dari pemerintah Kota Tangerang Selatan sebanyak 1 miliar rupiah, dan dengan bantuan itu kontribusi BMT AL-FATH IKMI kepada masyarakat miskin, menengah kebawah semakin maksimal. 2 2 Wawancara pribadi dengan manajer baituttamwil H.Saimin, S.E observasi