Dari pengertian di atas tersebut kami menarik kesimpulan bahwa efektivitas lebih dititikberatkan pada tingkat keberhasilan organisasi sampai sejauh mana
organisasi dapat dikatakan berhasil dalam usaha mencapai sasaran yang telah di targetkan apakah telah terealisasi atau tidaknya, jadi suatu perusahaan dapat
dikatakan beroperasi secara efektif apabila dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Seperti yang di kemukakan oleh Schemerhon John R. Jr. adalah:
“Efektifitas merupakan pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan
output anggaran atau seharusnya OA dengan output realisasi atau sesungguhnya OS, jika OA OS disebut efektif ”.
Prasetyo Budi Saksono menyebutkan : “Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan
output yang diharapkan dari sejumlah input “. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat
digunakan rumus Efektifitas = Ouput Aktual Output Target =1 , Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 satu, maka
akan tercapai efektifitas. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 satu, maka efektifitas tidak tercapai.
2. Pengertian Kinerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kinerja adalah “suatu yang
dicapai” atau prestasi yang dicapai atau diperlihatkan sehingga kinerja diartikan sebagai prestasi kinerja oleh individu perusahaan.
11
Menurut Edy Sukarno, Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan
11
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 1977, Cet-9, h.22.
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi.
12
Namun, Secara umum kinerja dapat dikatakan sebagai prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
Teknik paling tua yang digunakan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja adalah penilaian appraisal.
13
Penilaian Kinerja adalah sebagai penentu secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia maka penilaian
kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.
14
Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya
diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya memberikan penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Dengan adanya penilaian kinerja, manajemen puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang
disumbangkan, masing-masing pusat pertanggung jawaban kepada perusahaan secara keseluruhan.
B. Konsep Balanced Scorecard
1. Pengertian Balanced Scorecard
12
Edy Sukarno, Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002, Edisi revisi, h.131.
13
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h.121.
14
Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta: Salemba Empat. 2001, h. 419.