Pengertian Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P Norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran dan strategis bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. 15 Secara etimologi Balanced Scorecard terdiri dari kata “Balance” yang berarti seimbang. 16 Sedangkan “Scorecard” itu sendiri adalah ukuran kinerja kesuksesan manajemen tidak hanya dapat dilihat dari aspek financial melainkan juga dari aspek non financial. Jadi, menurut Robert S Kaplan dan David P Norton mendefinisikan Balanced Scorecard sebagai suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan seperangkat ukuran keuangan kinerja masa lalu dengan ukuran kinerja masa depan. Sedangkan menurut Anthony N Govindarajan dalam buku Management Control System, Balanced Scorecard adalah : “Suatu alat sistem untuk memfokuskan perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manjemen, menentukan tujuan organisasi dan memberikan umpan balik yang terus-menerus guna keputusan yang stra tegis .” 17

2. Keunggulan Balanced Scorecard

Keunggulan balanced scorecard sebagai metode pengukuran efektivitas kinerja dan sebagai manajemen strategi yaitu : a. Memotivasi personil untuk berpikir dan bertindak strategic dalam membawa perusahaan menuju ke masa depan. Maksudnya bertindak strategic yaitu personil perlu menempuh langkah-langkah strategic 15 Abdul Halim, dkk, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000, Cet-1, h.209. 16 Husein Umar, evaluasi Kinerja Perusahaan: Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja Perusahaan Secara Komperhensif Kuantitatif dan Modern, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, h.127. 17 Anthony, Robert N., Vijay Govidarajan, Management Control System, Tenth Edition, Boston: Mc Graw-Hill, 2001, h. 95 berupa pembangunan tiga macam modal capital : frim equity, organizational capital, dan human capital. Tidak ada satu pun dari ketiga macam modal yang dibangun secara berhasil dalam jangka pendek, melainkan diperlukan langkah-langkah besar dan berjangka panjang untuk secara berhasil membangun firm equity, organizational capital, dan human capital. 18 b. Menghasilkan total business plan yang komprehensif. Maksudnya balanced scorecard merumuskan sasaran strategic, tidak hanya terbatas pada perspektif keuangan, namun meluas ke perspektif pelanggan, proses internal dan bisnis, pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perspektif pelanggan, sasaran strategic yang perlu diwujudkan adalah firm equity yang merupakan hasil kali brand equity dengan firm culture. Dalam perspektif proses, sasaran strategic yang perlu diwujudkan adalah organizational capital. Strategik tersebut diharapkan akan menghasilkan peningkatan produktivitas proses dalam menghasilkan produk dan jasa bagi pelanggan dan pelaksanaan proses yang cost effective, sehingga perusahaan akan memperoleh pelipatgandaan kinerja keuangan melalui peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sasaran strategic yang diwujudkan adalah human capital, yang merupakan hasil employee capability dengan employee commitment. 18 Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan Jakarta: Salemba Empat. 2001, h.153.