BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai-nilai budaya organisasi yang ditetapkan oleh pendiri perusahaan
sebagai nilai-nilai inti core values dan dijadikan sebagai dasar pembentukan tata tertib karyawan yang tertuang dalam Buku Peraturan
Perusahaan sehingga membentuk sistem makna bersama di perusahaan dapat dikatakan PT. Trakindo Utama Medan cenderung mengacu kepada
budaya kuat. Hal ini dipertegas dengan jumlah responden yang bekerja dengan masa kerja diatas 5 tahun mendominasi perusahaan, menunjukkan
sistem makna bersama telah sejak lama diyakini dan dilaksanakan di PT. Trakindo Utama Medan.
2. Berdasarkan Uji Signifikan Simultan Uji F maka secara serentak
terdapat pengaruh signifikan antara variabel budaya organisasi terhadap variabel kepuasan kerja karyawan. Dianalisa bahwa kecenderungan
budaya kuat perusahaan mampu meningkatkan efektivitas perusahaan sehingga perusahaan mampu memuaskan karyawan baik pekerja ataupun
pimpinan. 3.
Berdasarkan Uji Signifikan Individu Uji t maka secara parsial variabel taraf internasional dan saling menghormati memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Nilai
t
hitung
taraf
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
internasional yaitu 4,329 dan variabel saling menghormati 2,061. Dengan kata lain variabel taraf internasional adalah variabel yang dominan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 4.
Berdasarkan Uji t juga diketahui bahwa variabel etika, gigih, proaktif, dan pengembangan karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan, namun demikian bukan berarti variabel-variabel tersebut berdampak negatif terhadap kepuasan kerja karyawan. Variabel etika,
gigih, dan proaktif, adalah satu kesatuan sikap yang sudah membudaya atau sudah menjadi ciri khas di PT. Trakindo Utama jadi tidak memiliki
pengaruh nyata terhadap kepuasan kerja karyawannya. Sedangkan variabel pengembangan karyawan tidak secara nyata langsung
berpengaruh kepada kepuasan kerja dalam hal ini dikaitkan dengan peningkatan imbalan. Pelatihan dan pengembangan sebagai suatu
program yang harus dijalankan karyawan sebagai bentuk tanggung jawab mereka untuk semakin menguasai pekerjaan.
5. Berdasarkan analisa deskriptif menurut responden yang didominasi oleh
pria yaitu sebanyak 91 yang berusia ≤ 30 tahun dan usia antara 41 – 50
tahun menyatakan bahwa fasilitas internasional dapat diperoleh dari sistem perekrutan perusahaan yang berstandar internasional. Jadi sikap beretika,
gigih dan proaktif dikesampingkan sebab melalui perekrutan berstandar internasional akan menghasilkan orang-orang yang intelektual, berpegang
pada etika, gigih, dan proaktif. 6.
Koefisien determinasi sebesar Adjusted R Square sebesar 0,483, yang berarti bahwa 48,30 variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
variabel budaya organisasi yaitu etika, taraf internasional, gigih, proaktif, saling menghormati, dan pengembangan karyawan, sedangkan sisanya
51,70 dipengaruhi oleh variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini. Seperti kepemimpinan, umpan balik pekerjaan, tanggung
jawab sosial perusahaan, sistem manajemen karier, program Keamanan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Jaminan Sosial dan manfaat lain yang
diberikan perusahaan, dan lain sebagainya.
B. Saran