Definisi Operasional Metodologi Penelitian

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas X : Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Agar dapat diterima oleh lingkungan dalam tempat bekerja, maka setiap karyawan atau anggota organisasi seharusnya berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku pada organisasi tersebut. Menurut Matondang nilai-nilai inti budaya yang berlaku secara turun temurun dari pendiri founder pada PT. Trakindo Utama Medan yaitu: 1. Etika X 1 . Selalu berpegang teguh pada standar etika bisnis yang tinggi dalam setiap aktivitas kerja. 2. Taraf internasional X 2 . Konsisten dalam mencapai standar kelas dunia, serta memperkenalkan dan membawa standar paraktek dan talenta internasional terbaik se Indonesia. 3. Gigih X 3 . Terus menerus menerapkan standar internal tinggi dalam setiap aktivitas usaha sehingga tercipta motivasi karyawan untuk berupaya keras dalam memberikan kepuasan kepada stakeholder utama. Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009 USU Repository © 2008 4. Proaktif X 4 . Senantiasa mengupayakan peningkatan operasional sesempurna mungkin melalui penerapan filosofi dan metodologi 6sigma. 5. Saling menghormati X 5 . Membangun hubungan berdasarkan prinsip saling menghormati diantara rekan kerja, pelanggan, prinsipal, dan masyarakat industri. 6. Pengembangan karyawan X 6 . Senantiasa mencari peluang bagi peningkatan keterampilan dan kemajuan karir karyawan. b. Variabel Terikat Y : Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan seseorang akan kesukaan atau ketidaksukaannya dalam memandang pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan tempat bekerja. Lima dimensi kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Smith, Kendall, dan Hulin Munandar, 2004:74 adalah : 1. Pekerjaan. Hal itu terjadi apabila pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggung jawab. 2. Imbalan. Sejumlah uang gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan lain pada organisasi tersebut. 3. Kesempatan promosi. Kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur organisasi. Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009 USU Repository © 2008 4. Supervisi. Bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan teknis dalam memotivasi. 5. Rekan sekerja. Seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan teknis dan dorongan sosial. Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukakan, maka operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel No. Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Etika X 1 Berpegang teguh pada standar etika bisnis yang tinggi. Likert 2 Taraf Internasional X 2 Konsisten memperkenalkan dan membawa standar praktek dan talenta internasional. Likert 3 Gigih X 3 Terus menerus memotivasi karyawan untuk berupaya keras memberi kepuasan kepada stakeholder utama. Likert 4 Proaktif X 4 Senantiasa mengupayakan peningkatan operasional sesempurna mungkin melalui penerapan filosofi dan metodelogi 6sigma. Likert 5 Saling Menghormati X 5 Memegang prinsip saling menghormati antara rekan sekerja, pelanggan, dan masyarakat industri. Likert 6 Pengembangan Karyawan X 6 Peluang bagi peningkatan keterampilan dan karir karyawan. Likert 7 Kepuasan Kerja Karyawan Y Pekerjaan, imbalan, kesempatan promosi, supervisi, dan rekan Kerja Likert Sumber : Company Profile PT. Trakindo Utama diolah, Munandar 2004:74 Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009 USU Repository © 2008

3. Lokasi dan Waktu Penelitian