tersebut mempengaruhi perilaku anggota-anggota organisasi terutama didalam mereka melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Kuat atau lemahnya suatu budaya
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti ukuran suatu organisasi, berapa lama organisasi tersebut berdiri, pewarisan learning process yang dilakukan oleh
pendiri atau pemilik perusahaan dalam hal mencetuskan nilai-nilai yang dianut perusahaannya. Kuatnya suatu budaya dapat dilihat juga melalui rendahnya
tingkat turn over atau keluar masuknya karyawan.
C. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Gibson dalam Tika 2006:130 menyebutkan kepuasan sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan
karyawan atau anggotanya. Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan, absensi, kelambanan, keluhan, kesejahteraan, dan
sebagainya. Moorse dalam Panggabean 2002:128 mengemukakan bahwa pada dasarnya, kepuasan kerja tergantung kepada apa yang diinginkan seseorang dari
pekerjaannya dan apa yang mereka peroleh. Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dan mengevaluasi
pengalaman kerja seseorang Malthis Jackson, 2001:98. Kepuasan kerja tampaknya dapat memperngaruhi kehadiran seseorang dalam dunia kerja, dan
ingin melakukan perubahan kerja yang selanjutnya berpengaruh terhadap kemauan untuk bekerja.
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya As’ad, 1995:103.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Glison, Durick dan Rousseau dalam Panggabean 2002:129 mengemukakan bahwa faktor – faktor penentu kepuasan kerja dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok yaitu : a.
Karakteristik pekerjaan. Terdiri atas keanekaragaman keterampilan skill variety, identitas tugas
task identity, keberartian tugas task significance, otonomi aoutonomy, dan umpan balik pekerjaan feedback.
b. Karakteristik organisasi.
Mencakup skala usaha, kompleksitas, formalisasi, sentralisasi, jumlah anggota kelompok, anggaran anggota kelompok, lamanya beroperasi, usia
kelompok kerja, dan kepemimpinan. c.
Karakteristik individu. Terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, masa kerja, status
perkawinan, dan jumlah tanggungan.
3. Dimensi Kepuasan Kerja
Lima dimensi kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Smith, Kendall, dan Hulin Munandar, 2004:74 adalah :
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
1 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.
Hal itu terjadi apabila pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggung
jawab. 2
Kepuasan terhadap imbalan. Sejumlah uang gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya dan
seimbang dengan karyawan lain pada organisasi tersebut. 3
Kesempatan promosi. Kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur organisasi.
4 Kepuasan terhadap supervisi.
Bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan tehnis dalam memotivasi.
5 Kepuasan terhadap rekan sekerja.
Menunjukkan seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan tehnis dan dorongan sosial.
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perkembangan PT. Trakindo Utama