Karakteristik Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi

b Budaya muncul ketika para anggota organisasi berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal. c Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh jadi menjadi seorang pencipta budaya baru culture creator dengan mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan individual seperti persoalan identitas diri, kontrol, dan pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa diterima oleh lingkungan organisasi yang diajarkan kepada generasi penerus.

3. Karakteristik Budaya Organisasi

Riset mengemukakan tujuh karakteristik primer berikut, yang bersama- sama, menangkap hakikat dari budaya organisasi Robbins, 2007:721 yaitu: a. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan didorong agar inovatif dan memiliki keberanian dalam mengambil resiko untuk setiap keputusan yang diambil. b. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana para karyawan diharapkan memperlihatkan presisi kecermatan, analisis, dan perhatian terhadap detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu. Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009 USU Repository © 2008 e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan diorganisasikan berdasar tim, bukannya berdasarkan individu. f. Keagresifan. Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai- santai. g. Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan.

4. Fungsi Budaya Organisasi

Sobirin 2007:248 mengemukakan beberapa arti penting fungsi budaya organisasi bagai kehidupan organisasi sendiri yaitu sebagai berikut: a. Budaya sebagai pembeda antara kita dengan mereka. Bentuk perusahan dan cara perusahaan hadir ditengah bisnis mungkin bisa sama, demikian juga produk yang dijual hampir tidak berbeda. Namun,bukan berarti perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa dibedakan. Salah satu cara membedakannya adalah dengan memahami budaya masing-masing. Budaya organisasi dengan demikian bisa membedakan siapa orang luar dan siapa yang dianggap orang dalam; siapa yang menjadi bagian dari mereka dan siapa yang bukan. b. Budaya sebagai pembentuk identitas diri. Sebagaimana kita ketahui organisasi sering disebut sebagai artificial being – bisa diperlakukan seolah-olah seperti seorang manusia, organisasi juga Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009 USU Repository © 2008 dianggap mempunyai tata nilai, karakter, dan identitas diri. Identitas organisasi identik dengan budaya organisasi. c. Budaya sebagai perekat organisasi. Salah satu alasan mengapa para praktisi bisnis begitu antusias menerapkan konsep budaya organisasi tidak lama setelah konsep tersebut diperkenalkan adalah kemampuan dan kekuatan budaya untuk meningkatkan kohesivitas karyawan dan menyatukan berbagai komponen organisasi yang memiliki cara pandang berbeda. d. Budaya sebagai alat kontrol. Bisa dikatakan bahwa budaya organisasi merupakan social control system yang cukup efektif bukan hanya untuk aktivitas-aktivitas yang tidak rutin dan tidak bisa diprediksi tetapi juga bagi aktivitas yang sesungguhnya dikendalikan dengan sistem pengendalian informal.

5. Unsur-Unsur Budaya Organisasi