yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-
masalah terkait diatas. b.
Phiti Sithi Amnuai dalam tulisannya How to Build a Corporation Culture, mendefinisikan budaya organisasi sebagai berikut.
Organizational culture is a set of basic assumptions and beliefs that are shared by members of an organization, being developed as they learn to cope
with problems of external adaptation and internal integration. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang
dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah
integrasi internal.
2. Pembentukan Budaya Organisasi
Budaya perusahaan Ghani, 2003:138 memiliki unsur-unsur pembentuk yang akan mewarnai budaya yang dicitrakannya. Unsur-unsur itu adalah sebagai
berikut: a.
Pekerja, pengusaha, dan lingkungan Sebagai subjek yang menjalankan perusahaan, pekerja dan pengusaha
merupakan unsur yang paling menentukan profil dan sifat budaya perusahaan. b.
Alat produksiaset Perusahaan yang masih mengandalkan tenaga kerja padat karya tentunya
berbeda kultur budaya perusahaannya dibandingkan dengan indsutri manufaktur yang padat energi atau modal. Demikian juga antara bagian
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
administrasi dan produksi. Ada nuansa subkultur berbeda pada lingkungan yang berlainan.
c. Sistem dan prosedur
Sistem dan prosedur mengatur tata laksana pengelolaan perusahaan sehari- hari. Untuk menciptakan budaya berorientasi best practice company, sistem
dan prosedur harus disesuaikan dengan tantangan, peluang, dan sasaran perusahaan. Harus ada sinergi antara budaya perusahaan dengan aturan main
pada perusahaan tersebut. d.
Wewenang dan otoritas Wewenang, otoritas tugas, jabatan, dan gaya pribadi akan mewarnai budaya
perusahaan. Struktur usaha yang memiliki pola distribusi wewenang dan otoritas merata akan menciptakan budaya egalitarian, berbeda dengan otoritas
terpusat. Demikian juga perilaku individu, khususnya yang memiliki peran sentral key position akan mewarnai budaya kerja perusahaan yang
bersangkutan. Menurut Ndraha 2003:76 menyatakan terbentuknya budaya tidak dalam
sekejap, tidak bisa dikarbid. Pemebentukan budaya memerlukan waktu bertahun bahkan puluhan dan ratusan tahun. Pembentukan budaya diawali oleh para
pendiri founder. Hal ini ditegaskan oleh Schein Sobirin, 2007:220 yang menjelaskan proses pembentukan budaya organisasi mengikuti alur sebagai
berikut: a
Para pendiri dan pimpinan lainnya membawa serta satu set asumsi dasar, nilai- nilai, perspektif, artefak kedalam organisasi dan menanamkannya kepada
karyawan
Esalona Anilena Manik : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Trakindo Utama Medan, 2009
USU Repository © 2008
b Budaya muncul ketika para anggota organisasi berinteraksi satu sama lain
untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal.
c Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh jadi menjadi
seorang pencipta budaya baru culture creator dengan mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan individual seperti
persoalan identitas diri, kontrol, dan pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa diterima oleh lingkungan organisasi yang diajarkan kepada generasi
penerus.
3. Karakteristik Budaya Organisasi