Metode Pengumpulan Data Hasil Penelitian 1 Metode Analisis Deskriptif

67 Yaitu data yang diperoleh dengan cara meneliti langsung kepada karyawan tetap pdam tirtanadi kantor cabang padang bulan medan, data ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan kuesioner atau angket. b. Data Sekunder Yaitu data-data yang diperoleh berupa dokumen serta bahan-bahan bacaan tertulis dari luar perusahaan yang mempunyai hubungan yang erat dengan masalah yang dibahas. 2. Sumber data Supaya kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat objektif dan data harus relevan dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting. Sumber data yang diperoleh dari bagian Sumber Daya Manusia pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Adapu tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuisioner Kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaanpernyataan tertulis umtuk diisi oleh responden, yang dalam penelitian ini adalah karyawan Pasaraya Sri Ratu Kediri, dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut Hasan 2002:83 Universitas Sumatera Utara 68 2. Interview wawancara wawancara merupakan sebuah tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal lain dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil. Wawancara yang dilakukan menggunakan metode bebas terpimpin dimana peneliti mengajukan pertanyaan kepada pihak yang diwawancarai dengan susunan pertanyaan yang sesuai dengan poin-poin yang telah dirumuskan dalam suasana yang akrab dan kekeluargaan, tetapi tidak menyimpang dari tujuan-tujuan awal wawancara. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan benda tertulis dan benda yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Dokumen dapat berupa rekaman, tertulis akan tetapi dapat juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan aktifitas tertentu. Bila catatan atau rekaman bersifat formal maka itu disebut arsip. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Situmorang 2011:76. Universitas Sumatera Utara 69 kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1 Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid. 3. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software spss versi 18.0 Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan menggunakan kuisioner diluar sampel penelitian yaitu sebanyak 30 responden. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 Tabel 3.2 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan VAR00001 68,2333 45,495 ,436 ,895 valid VAR00002 68,2667 45,375 ,422 ,895 Valid VAR00003 68,3333 46,023 ,473 ,893 Valid VAR00004 68,2333 47,633 ,364 ,896 Valid VAR00005 68,5333 45,775 ,450 ,894 Valid VAR00006 68,3667 41,620 ,751 ,884 Valid VAR00007 68,9000 43,886 ,608 ,889 Valid VAR00008 68,4667 46,051 ,534 ,892 Valid VAR00009 68,2333 43,151 ,788 ,884 Valid VAR00010 68,5333 45,775 ,450 ,894 Valid VAR00011 68,5000 43,569 ,546 ,892 Valid VAR00012 68,6333 43,964 ,490 ,894 Valid VAR00013 67,9000 46,369 ,465 ,894 Valid VAR00014 68,0667 44,064 ,741 ,886 Valid VAR00015 68,3000 43,597 ,704 ,886 Valid VAR00016 68,6000 44,386 ,533 ,892 Valid VAR00017 68,9000 45,403 ,367 ,898 Valid VAR00018 68,3667 42,930 ,710 ,886 Valid Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlaction seluruh pernyataan bernilai lebih besar atau sama dengan nilai r tabel 0,361 sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 70

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Situmorang 2012:80 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 reliabilitas sangat bailsangat meyakinkan, 0,7 cronbach alpha 0,8 reliabilitas baik, dan cronbach alpha 0,7 reliabilitas kurang meyakinkan. Situmorang 2011:82. 1. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel. 2. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel, tetapi memiliki karekteristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan, karyawan Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang dijadikan sebagai uji validitas dan reliabilitas dan menggunakan bantuan program SPSS untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,897 18 Sumber: Data Primer 2014 Universitas Sumatera Utara 71 Pada Tabel 3.3 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha rata-rata seluruh butir pernyataan adalah 0,897 0,60. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan reliabel.

3.9.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka apabila nilai Asym.sig.2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2012:107.

3.9.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedasstisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 72

3.9.4 Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui aplikasi SPSS. Nilai umum yang dapat dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. 3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari penempatan X 1 , pelatihan X 2 , terhadap variabel dependen Y yaitu prestasi kerja. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y= prestasi kerja a = konstanta b 1 -b 2 = koefisien regresi Universitas Sumatera Utara 73 X 1 = variabel penempatan X 2 = variabel pelatihan e = standard error

3.10.2.1 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yaitu penempatan X1, pelatihan X2 yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H :b 1 ,b 2 , = 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1, X 2, yaitu berupa penempatan, pelatihan terhadap prestasi kerja Y. H :b 1 ,b 2 ≠ 0 , artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1, X 2, yaitu berupa penempatan, pelatihan terhadap prestasi kerja Y. Pada uji F jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen untuk tingkat signifikansi = 5, maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 74 Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α =5

3.10.2.2 Uji Parsial Uji-t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika t hitung t tabel, maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah variabel penematan X 1 , pelatihan X 2 , terhadap variabel prestasi kerja Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Model pengujiannya adalah: H : b i = 0 Artinya variabel independen yaitu berupa penematan X 1 , pelatihan X 2 , secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Y. H : b i ≠ 0 Universitas Sumatera Utara 75 Artinya variabel independen yaitu berupa penematan X 1 , pelatihan X 2 , secara parsial berpengaruh positif terhadap prestasi kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α=5 H diterima jika t hitung t tabel pada α=5

3.10.2.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan 1 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semain kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera

Utara Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah berdiri pada zaman pemerintahan Belanda pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. Waterleiding Maatschappij Ayer Bersih dan berkantor Pusat di Amsterdam, Negeri Belanda. Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jalan Kapitan sekarang Jalan Sisingamangaraja No 1 Medan. Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah dan dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia. Status dan nama perusahaan telah berganti-ganti, berdasarkan peraturan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No: 11 tahun 1979 yang berpedoman kepada Undang-undang No: 5 tahun 1962 telah ditetapkan nama dan status Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Perda No: 11 tahun 1979 ini disempurnakan lagi dengan Perda Provinsi Sumatera Utara No: 25 tahun 1985, selanjutnya disempurnakan dengan Perda No: 6 tahun 1991, dilakukan perubahan Peraturan Daerah Provinsi Universitas Sumatera Utara 77 Sumatera Utara yang mengatur bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi selain mengelola air bersih juga mengelola air limbah. Secara garis besar daerah operasional PDAM Tirtanadi terdiri dari cabang-cabang yaitu : a. Cabang Medan Kota g. Cabang Sunggal b. Cabang Sei Agul h. Cabang Deli Tua c. Cabang Padang Bulan j. Cabang H. M. Yamin d. Cabang Medan Denai k. Cabang Diski e. Cabang Belawan Kota l. Cabang Amplas f. Cabang Tuasan m. Cabang Medan Labuhan Daerah pelayanan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatra Utara adalah wilayah kota Medan dan sekitarnya, yang merupakan seluruh wilayah Kota Medan ditambah beberapa kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan dengan kota Medan, meliputi Kecamatan-kecamatan Deli Tua, Sunggal, Pancur Batu, Percut Sei Tuan, Namorambe, Labuhan Deli, Tanjung Morawa, Hamparan Perak dan Batang Kuis. Untuk mencukupi kebutuhan air minum pelanggang daerah Kota Medan dan sekitarnya, maka PDAM Tirtanadi memiliki beberapa unit pengolahan air yang disebut Instalasi Pengolahan Air IPA, yaitu : IPA Sunggal, IPA Deli Tua, IPA Hamparan Perak, IPA Limau Manis dan IPA Sibolangit. Universitas Sumatera Utara 78

4.1.2 Struktur organisasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 2014 Universitas Sumatera Utara 79 4.1.3 Visi dan Misi PDAM Tirtanadi 4.1.3.1. Visi PDAM Tirtanadi PDAM Tirtanadi mampu melayani kebutuhan air minum bagi seluruh penduduk Kota Medan pada Tahun 2020.

4.1.3.2. Misi PDAM Tirtanadi

1. Mengelola pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur. 2. Mengelola perusahaan dengan Good Corporate Governance. 3.Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan. 4. Meningkatkan pendapatan daerah. Tujuan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara : a. Mengembangkan perekonomian Daerah. b. Pendapatan Asli Daerah. c. Menyelenggarakan pelayanan air minum. d. Memenuhi persyaratan kesehatan. e. Memberikan pelayanan penyaluran air limbah. f. Meningkatkan kualitas lingkungan.

4.1.4 Penghargaan-penghargaan

1. Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI pada tanggal 19 Desember 2002 dan tanggal 19 Desember 2002 2. BUMD AWARD Tanggal 22 Juli 2004. Universitas Sumatera Utara 80 3. AWARD Of Excellent dari Suez Environment Perancis tanggal 26 Agustus 2004. 4. Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI pada tanggal 19 Desember 2002 dan tanggal 06 Desember 2004 5. Penghargaan Sanggraha Krida dari Presiden RI yaitu Lembaga yang berjasa dalam Bidang Olahraga pada Hari Olahraga Nasional pada tanggal 9 September 2005 6. Penghargaan dari DPP PERPAMSI sebagai PDAM yang telah berhasil menjalankan KSO dengan PDAM Tingkat II di Sumatera Utara pada tanggal 27 Nopember 2005 di Makassar oleh Menteri Pekerjaan Umum. 7. Penghargaan Pekerjaan Umum tahun 2005 dan tahun 2006 dari Menteri Pekerjaan Umum atas Pencapaian Kinerja Terbaik Peringkat Pertama Dalam Bidang Cipta Karya, Sub. Bidang Penyelenggaraan Air Minum . 8. Sertifikat Akreditasi SNI 19-17025-2000 dari Komite Akreditasi Nasional KAN untuk Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi pada tanggal 22 Juli 2005. 9. Penghargaan dari Water Fund Indonesia BV, Belanda sebagai mitra yang sangat baik dalam mencapai kerjasama pada tanggal 14 Desember 2005 10. Piala Citra Pelayanan Prima tahun 2006 dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2006. 11. Penghargaan dan piala pekerjaan umum atas 3 kali berturut-turut terbaik nasional dalam pelayanan air minum di kota metropolitan tgl 5 Desember 2007 Universitas Sumatera Utara 81 12. Penyerahan ISO 9001:2000 Tanggal 18 Desember 2007 dalam kategori sistem manajemen mutu untuk Kantor Pusat. 13. Sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk PDAM Tirtanadi ISO Corporate pada Bulan Juli 2009. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisa data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden a.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telas disebar oleh peneliti kepada 46 responden. Diperoleh data mengenai gambaran umum responen peneliti. Jumlah dan presentase gambaran umum responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 37 80,44 Perempuan 9 19,56 Jumlah 46 100 Sumber : Data Primer 2014 Tabel 4.1 menunjukkan bahwan dari 46 orang responden, 37 orang berjenis kelamin laki-laki dengan presentase 80,44 dan 9 orang responden berjenis kelamin perempuan dengan presentase 19,56 Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 82 PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan memperkerjakan pegawai laki – laki lebih banyak dari pegawai perempuan dikarenakan pekerjaan yang dilakukan lebih banyak turun ke lapangan seperti penanganan pipa bocor, pencatatan meter dan lain-lain, sehingga karakter pegawai laki-laki lebih cocok untuk ditempatkan PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

18 141 119

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 12

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 2

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 9

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

1 1 51

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 1 3

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 1 17

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 11

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 2

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 10