Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kesimpulan

82 PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan memperkerjakan pegawai laki – laki lebih banyak dari pegawai perempuan dikarenakan pekerjaan yang dilakukan lebih banyak turun ke lapangan seperti penanganan pipa bocor, pencatatan meter dan lain-lain, sehingga karakter pegawai laki-laki lebih cocok untuk ditempatkan PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Karekteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Total 20-30 tahun 31-40 tahun 41-49 tahun diatas 50 tahun jeniskelamin laki-laki 6 9 15 7 37 perempuan 2 4 2 1 9 Total 8 13 17 8 46 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 46 responden dari penelitian ini, responden yang paling banyak adalah responden yang berusia41-49 tahun yaitu 17orang responden yang terdiri dari 15 orang responden laki-laki dan 2 orang responden perempuan. Dan yang paling sedikit adalah responden yang berusia di antara 20-30 tahun dan diatas 50 tahun yaitu 8 orang responden, yang berumur 20- 30 ahun terdiri dari 6 orang laki-lakidan 2 orang perempuan, sedangkan yang berumur diatas 50 tahun terdiri dari 7 orang laki-laki dan 1 orang perempan. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai yang bekerja di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan adalah pegawai yang sudah berpengalaman dalam bekerja sehingga mereka diharapkan memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 83

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Karakteristik berdasaran pedidikan Pendidikan Total SLTA DIPLOMA SARJANA MAGISTER jeniskelamin laki-laki 20 5 11 1 37 perempuan 2 3 3 1 9 Total 22 8 14 2 46 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 46 orang responden penelitian ini, pendidikan terakhir dari para pegawai yang paling banyak adalah pada tingkat SLTA sederajat sebanyak 22 orang yang terdiri dari 20 orang responden laki-laki dan 2 orang responden perempuan. Dan yang paling sedikit adalah pada tingkat Magiter sebanyak 2 orang terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan. Hal ini mengindikasikan bahwa PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan memang membutuhkan pegawai berpendidikan STMSMK yang diharapkan mampu untuk menangani dan menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat tekhnis seperti pemasangan pipa baru dan penanganan pipa bocor di lapangan.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja Tabel 4.4

Karakteristik berdasarkan lama kerja lamakerja Total 1-5 Tahun 6-10 Tahun diatas 11 Tahun jeniskelamin laki-laki 4 4 29 37 perempuan 4 2 3 9 Total 8 6 32 46 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 46 orang responden penelitian ini, pegawai yang paling lama bekerja di PDAM Tirtanadi Kantor Cabang Padang Bulan adalah diatas 11 tahun, terdiri dari 29 orang laki-laki an 3 orang perempuan Universitas Sumatera Utara 84 dan yang paling sedikit pegawai yang bekerja diantar 6-10 tahun yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai yang bekerja di PDAM Tirtanadi Cabang Medan Denai mayoritas sudah berpengalaman dalam bekerja.

4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Instrumen yan digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 18 butir, yakni enam butir pernyataan untuk variabel penempatan X 1 , enam butir pernyataan untuk variabel pelatihan X 2 , dan enam pernyataan untuk variabel prestasi kerja Y. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi jawaban responden terhadap Variabel Penempatan X 1 Item Pernyataan STS TS KS S SS F F F F F pendidikan seseorang mempunyai peran penting dalam suatu jabatan 2 4,3 32 69,6 12 26,1 pengalaman mempengaruhi kualitas dari hasil kerja seseorang 2 4,3 26 56,5 18 39,1 Saya dapat memahami setiap tugas yang harus saya kerjakan di perusahaan ini 2 4,3 32 69,6 12 26,1 Saya bangga bekerja di perusahaan ini ketika dapat menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan tugas 1 2,2 5 10,9 31 67,4 9 19,6 Universitas Sumatera Utara 85 Item Pernyataan f F f f f Saya senang bekerja di perusahaan ini karena jenis pekerjaannya sesuai dengan pengetahuan yang saya miliki 2 4,3 5 10,9 29 63,0 10 21,7 Hubungan antar sesama karyawan mampu meningkatkan profesional kerja 1 2,2 6 13,0 28 60,9 11 23,9 Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa : 1. Pada item pernyataan, pendidikan seseorang mempunyai peran penting dalam suatu jabatan, 44 Responden atau 95,7 menyatakan setuju kalau pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu jabatannya, namun masih ada 2 responden atau 4,3 menyatakan kurang setuju kalau pendidikan mempunyai peranan dalam suatu jabatan, mereka menganggap pendidikan tidak telalu berpengaruh dalam suatu jabatan. 2. Pada item pernyataan, pengalaman mempengaruhi kualitas dari hasil kerja seseorang, 44 responden atau 95,7 menyatakan setuju kalau pengalaman akan mempengaruhi kualias dari hasil kerja seseorang, namun masih ada 2 responden atau 4,3 menyatakan kurang setuju kalau pengalaman akan mempengaruhi kualitas kerja seseorang, karena sebelum bekerja di perusahan tersebut mereka belum mempunyai pengalaman tentang pekerjaan yang dijalaninya, namun mereka mampu mengerjakan pekerjaan mereka setelah mempelajarinya di perusahaan. Universitas Sumatera Utara 86 3. Pada item pernyataan, Saya dapat memahami setiap tugas yang harus saya kerjakan di perusahaan ini, 44 responden atau95,7 menyatakan setuju bahwa mereka mampu memahami setiap tugas yang harus mereka lakukan, namun masih ada 2 responden atau 4,3 menyatakan mereka tidak bisa memahami setiap tugas yang akan mereka lakukan diperusahaan tersebut, maka mereka memerlukan arahan dari atasan untuk melaksanakan pekerjaanya. 4. Pada item pernyataan, Saya bangga bekerja di perusahaan ini ketika dapat menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan tugas, 40 responden atau 86,9 menyatakan setuju mereka bangga bisa menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaika tugas yang mereka jalani di perusahan, namun masih ada 6 responden atau 13,1 menyatakan tidak merasa bangga apabila mampu menciptakan ide-ide baru dalam menyelesaikan tugasnya, mereka menganggap bahwa menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan kepadanya suatu keharusan untuk menyelesaikannya. 5. Pada item pernyataan, Saya senang bekerja di perusahaan ini karena jenis pekerjaannya sesuai dengan pengetahuan yang saya miliki, 39 responden atau 84,8 menyatakan senang bekerja di perusahaan tersebut karena mereka merasa pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan jenis pekerjaan yang dijalani, namun masih ada 7 responden atau 15,2 menyatakan kalau pengetahuan yang dimikinya tidak sesuai dengan pekerjaan yang djalaninya, karena dalam masa pendidikan yang mereka jalani belum Universitas Sumatera Utara 87 terlalu mendalami tentang jenis pekerjaan yang dijalani di perusahaan saat ini. 6. Pada item pernyataan, Hubungan antar sesama karyawan mampu meningkatkan profesional kerja, 39 responden atau 84,8 menyatakan setuju kalau hubungan antar sesama karyawan akan meningkatkan profesional dalam bekerja, sedangkan 7 responden atau 15,2 menyatakan kurang setuju kalau hubungan antar sesama karyawan akan meningkatkan profesional kerja, karena mereka menganggap tidak semua hubungan dengan karyawan bisa meningkatkan profesional kerja. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi jawaban responden terhadapVariabel Pelatihan X 2 Item Pernyataan STS TS KS S SS F F F F F Materi yang diberikan dalam pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan 1 2,2 5 10,9 30 65,2 10 21,7 Pelatih menyampaikan contoh yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di perusahaan 1 2,2 4 8,7 33 71,7 8 17,4 Peserta diberikan modul atau bahan untuk mempelajari isi materi pelatihan 6 13,1 33 71,7 7 15,2 Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan umpan balik dalam pelatihan 1 2,2 5 10,9 31 67,4 9 19,6 Pelatih mampu menciptakan suasana menyenangkan selama program pelatihan 4 8,7 35 76,1 7 15,2 Universitas Sumatera Utara 88 Item Pernyataan f f f f f Pelatih dapat mengembangkan materi pelatihan dengan baik sehingga lebih mudah dimengerti peserta pelatihan 7 15,2 30 65,2 9 19,6 Sumber : Data Primer 2014 1 Pada item pernyataan, Materi yang diberikan dalam pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, 40 responden atau 86,9 menyatakan setuju materi yang diberikan dalam pelatihan sudah sesuai dengan pekerjaanya. Namun masih ada 6 responden atau 13,1 menyatakan materi pelatihan kurang sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan di dalam pekerjaannya. 2 Pada item pernyataan, Pelatih menyampaikan contoh yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di perusahaan, 41 responden atau 89,1 menyatakan setuju bahwa pelatih menggunakan contoh-contoh yang sesuai dengan kegiatan yang berlansung di perusahaan mereka. Tetapi masih ada 5 responden atau 10,9 menyatakan kurangsetuju dengan contoh yang digunakan oleh pelatih dalam sebuah pelatihan, mereka merasa contoh yang digunakan kurang sesuai dengan kejadian yang terjadi di perusahaan mereka. 3 Pada item pernyataan, Peserta diberikan modul atau bahan untuk mempelajari isi materi pelatihan, 40 responden atau 86,9 menyatakan mereka mendapatkan modul atau bahan untuk mempelajari isi dari materi pelatihan, namun 6 responden atau 13,1 menyatakan mereka tidak mendapatkan atau diberikan modul atau bahan tentang isi materi pelatihan, Universitas Sumatera Utara 89 sehingga mereka belum mendapatkan gambaran dari isi materi pelatihan yang jelas sebelum program pelatihan berjalan. 4 Pada item pernyataan, Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan umpan balik dalam pelatihan, 40 responden atau 89,6 menyatakan setuju kalau peserta diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik dalam sebuah pelatihan sedangkan 6 responden atau 13,1 menyatakan mereka tidak diberi kesempatan untuk melakukan umpan balik dalam sebuah pelatihan yang diikutinya, sedangkan sebagian peserta merasa perlu untuk bertanya untuk hal-hal yang kurang mereka pahami. 5 Pada item pernyataan, Pelatih mampu menciptakan suasana menyenangkan selama program pelatihan berlangsung, 42 responden atau 91,3 menyatakan setuju bahwa pelatih mampu menciptakan suasana menyenangkan selama program pelatihan barlansung, tapi 4 responden atau 8, menyatakan kurang merasa nyaman dengan suasana yang diciptakan oleh pelatih dalam sebuah program pelatihan. 6 Pada item pernyataan, Pelatih dapat mengembangkan materi pelatihan dengan baik sehingga lebih mudah dimengerti peserta pelatihan, 39 responden atau 84,8 menyatakan setuju dengan cara pelatih mengembangkan materi dalam sebuah pelatihan sehingga mereka mampu dengan baik memahami isi dari pelatihan tersebut, namun masih ada 7 responden atau 15,2 merasa pelatih kurang bisa mengembangkan materi pelatihan dengan baik, sehingga mereka merasa agak sulit untuk memahami isi dan tujuan dari pelatihan tersebut. Universitas Sumatera Utara 90 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi jawaban responden terhadapVariabel Prestasi Kerja Y 1 Item Pernyataan STS TS KS S SS F F F F F dalam menyelesaikan tugas saya selalu berusaha menyelesaikannya dengan cepat dan tepat 1 2,2 34 73,9 11 23,9 saya selalu teliti dan rapi dalam melaksanakan pekerjaan yang saya lakukan 2 4,3 34 73,9 10 21,7 Saya mampu mencapai target kerja yang dibebankan perusahaan kepada saya 5 10,9 34 73,9 7 15,2 saya mampu bekrja melebihi standar waktu yang telah ditetapkan peruahaan 1 2,2 10 21,7 28 60,9 7 15,2 apabila saya belum dapat menyelesaikan tugas saya maka perusahaan menganjurkan untuk bekerja melebihi waktu yang ditentukan 1 2,2 6 13,0 34 73,9 5 10,9 Volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan saya 1 2,2 6 13,0 33 71,7 6 13,0 Sumber : Data Primer 2014 1 Pada item pernyataan, dalam menyelesaikan tugas saya selalu berusaha menyelesaikannya dengan cepat dan tepat, 45 responden atau 97,8 menyatakan setuju karena mereka menganggap menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat merupakan sebuah keharusan, tapi masih ada 1 responden atau 2,2 menyatakan kurang setuju kalau tugas itu harus selesai cepat dan tepat. Universitas Sumatera Utara 91 2 Pada item pernyataan, saya selalu teliti dan rapi dalam melaksanakan pekerjaan yang saya lakukan, 44 responden atau 95,7 menyatakan setuju kalau tugas yang dilakukan harus dikerjakan secara rapi dan teliti namun 2 responden atau 4,3 menyatakan kurang setuju kalau tugas yang mereka laksanakan harus dikerjakan dengan teliti dan rapi karena mereka mengutamakan tugas itu bisa diselesaikan saja. 3 Pada item pernyataan, Saya mampu mencapai target kerja yang dibebankan perusahaan kepada saya , 41 responden atau 89,1 menyatakan setuju kalau mereka mampu mencapai target kerja yang dibebankan perusahaan kepadanya. 5 responden atau 10,9 menyatakan kurang mampu untuk mencapai target kerja yang dibebankan perusahaan kepadanya, karena karyawan menganggap target kerja yang diberikan perusahan kepada mereka melebihi kemampuan yang dimilikinya. 4 Pada item pernyataan, saya mampu bekerja melebihi standar waktu yang telah ditetapkan peruahaan , 35 responden atau `76,1 menyatakan mampu untuk bekerja melebihi standar waktu yang ditetapkan perusahaan guna menyelasaikan pekerjaan mereka.11 responden atau 23,9 menyatakan tidak mampu untuk bekerja melebihi standart waktu yang telah ditetapkan perusahaan, mereka hanya mampu bekerja sesuai standar waktu yang telah di tetapkan peruahaan saja. 5 Pada item pernyataan, apabila saya belum dapat menyelesaikan tugas saya maka perusahaan menganjurkan untuk bekerja melebihi waktu yang ditentukan , 39 responden atau 84,8 menyatakan setuju apa bila Universitas Sumatera Utara 92 perusahaan menganjurkan adanya jam lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum diselesaikan karyawan. 7 responden atau 15,2 menyatakan kurang setuju diadakannya jam lembur oleh perusahaan, mereka menggap jam kerja yang sudah ditentukan perusahaan sudah cukup untuk mereka bekerja di perusahaan itu dan kembali melanjutkan pekerjaan di hari selanjutnya. 6 Pada item pernyataan, volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan kemampuan saya, 39 responden atau 84,8 menyatakan setuju kalau volume pekerjaan yang dibebankan perusahaan kepadanya sudah sesuai dengan kemampuan mereka. 7 responden atau 15,2 menyatakan kurang setuju dengan volume pekerajan yang diberikan perusahaan kepadanya, mereka merasa volume pekerjaan yang dibebankan melebihi kemampuan yang dimiki, sehingga mereka sering tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka apabila nilai Asym.sig.2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2012:107. a. Pendekatan Grafik Universitas Sumatera Utara 93 Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Gambar 4.3 Scatterplot Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 94 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar yang terlihat tidak menceng ke kiri ataupun ke kanan. Sedangkan Gamber 4.3 data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatterplot. Terlihat titik yang mengikuti sebaran data sepanjang garis diagonal. 1. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal. Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 46 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,38105064 Most Extreme Differences Absolute ,121 Positive ,121 Negative -,096 Kolmogorov-Smirnov Z ,823 Asymp. Sig. 2-tailed ,508 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,508 yang berarti di atas nilai signifikan 5 atau 0,05. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non- Universitas Sumatera Utara 95 parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa variabel residual bersistribusi normal.

4.2.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien- koefisien regresi menjadi tidak efisien. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, yaitu :

1. Metode Grafik

Dasar analisis ini adalah jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadinya heterokedastisitas. Hasil output SPSS untuk uji heterokedastisitas dengan metode grafik tampak pada gambar 4.4 berikut: Universitas Sumatera Utara 96 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. 2.Uji Glejser Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Hasil dari output SPSS untuk uji heterokedastisitas dengan metode glejser tampak pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 97 Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10,989 2,883 3,812 ,000 Penempatan ,155 ,129 ,177 1,203 ,236 Pelatihan ,386 ,118 ,482 3,280 ,002 a. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa variabel independen pelatihan signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absulute residual abs_res. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya Sig di bawah tingkat kepercayaan 5 atau 0,05 jadi hasil uji glejser tidak sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel indepanden. Model regresi yang baik seharunya tidak terjadi korelasi di antar variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 98 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 10,989 2,883 3,812 ,000 Penempatan ,155 ,129 ,177 1,203 ,236 ,690 1,449 Pelatihan ,386 ,118 ,482 3,280 ,002 ,690 1,449 a. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai VIF variabel independen lebih kecil atau di bawah 5 VIF5, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independe dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari variabel independen lebih besar dari 0,1 Tolerance0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Analisa Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari penempatan X 1 , pelatihan X 2 , terhadap variabel dependen Y yaitu prestasi kerja. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y= prestasi kerja a = konstanta b 1 -b 2 = koefisien regresi Universitas Sumatera Utara 99 X 1 = variabel penempatan X 2 = variabel pelatihan e = standard error Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10,989 2,883 3,812 ,000 Penempatan ,155 ,129 ,177 1,203 ,236 Pelatihan ,386 ,118 ,482 3,280 ,002 a. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.13 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 10,989 + 0.155X1 +0.386X2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 10,989 ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel penempatan X1, pelatihan X2 = 0, maka prestasi kerja karyawan Y = 10,989. 2. Koefisien X1 b1 = 0.155 ini menunjukkan bahwa variabel penempatan X1 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Jika penempatan sesuai maka prestasi kerja karyawan akan meningkat. 3. Koefisien X2 b2 = 0.386 ini menunjukkan bahwa variabel pelatihan X2 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Jika pelatihan sesuai dengan kebutuhan maka prestasi kerja karyawan akan meningkat. Universitas Sumatera Utara 100

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yaitu penempatan X1, pelatihan X2 yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H :b 1 ,b 2 , = 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1, X 2, yaitu berupa penempatan, pelatihan terhadap prestasi kerja Y. H :b 1 ,b 2 ≠ 0 , artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas X 1, X 2, yaitu berupa penempatan, pelatihan terhadap prestasi kerja Y. Pada uji F jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen untuk tingkat signifikansi = 5, maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α =5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 101 df Pembilang = k-1 df Penyebut = n-k Keterangan : n = Jumlah sampel penelitian k = Jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 46 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1. df Pembilang = 3-1 = 2 2. df Penyebut = 46-3 = 43 Maka � ����� 0,05 2:63 = 3.21 Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 47,998 2 23,999 12,023 ,000 a Residual 85,829 43 1,996 Total 133,826 45 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Penempatan b. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung kolom F yakni sebesar 12,023 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai F tabel yakni 3,21, dengan tingkat kesalahan α = 5 atau dengan kata lain F hitung F tabel 12,023 3,21. Berdasarkan kriteria pengujian hipoteiss jika F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05, menunjukkan pengaruh variabel independen penempatan dan pelatihan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. Universitas Sumatera Utara 102

4.2.4.2 Uji Parsial Uji-t

Uji t bertujuan untuk melihat secara individual atau parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X1,X2 terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya adalah: 1. H : bi = 0, artinya variabel penempatan dan pelatihan secara individual atau parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 2. H a : bi = 0, artinya variabel penempatan dan pelatihan secara individual atau parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 T tabel diperoleh dengan derajat kebebasan df = n-k Keterangan: n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel yang digunakana Derajat kebebasan df = 46-3 =1,681 Uji t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka yang digunakan adalah t tabel 0,05 43 = 1,681 Nilai t hitung untuk variabel dan konstanta diperoleh dengan bantuan aplikasi software SPSS versi 18.0 for windows sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 103 Tabel 4.13 Hasil Uji Signfikansi Parsial Uji-t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10,989 2,883 3,812 ,000 Penempatan ,155 ,129 ,177 1,203 ,236 Pelatihan ,386 ,118 ,482 3,280 ,002 a. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 1. Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 1,203 sehingga T hitung T tabel 1,203 1,681 dan nilai tidak signifikan 0.236 di atas lebih besar dari 0.05 yang berarti H diterima H a ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penempatan secara individual atau parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 2. Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat nilai sebesar 3,280 sehingga T hitung T tabel 3,2801,681 dan nilai signifikan 0,002 di bawah lebih kecil dari 0.05 yang berarti H ditolak H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan secara individual atau parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

4.2.4.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan 1 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semain kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil Universitas Sumatera Utara 104 mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,599 a ,359 ,329 1,41280 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Penempatan b. Dependent Variable: PrestasiKerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014 Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa : a. R = 0,599 berarti hubungan variabel penempatan dan pelatihan terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja Y sebesar 59,9. Artinya hubungan variabel bebas dan terikat adalah cukup erat. b. R Square sebesar 0,359 berarti 35,9 variabel prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel penempatan dan pelatihan. Sedangkan sisanya 64,1 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. c. Standard Error of the Estimate standar deviasi artinya menilai ukuran variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,41280. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 105

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penempatan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan PDAM Tirtanadi kantor cabang padang bulan medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statisitik, pada metode deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamindan usia atas pernyataan dalam kuesioner. Sedangkan pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan program SPSS.

4.3.1 Pengaruh Penempatan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penempatan berpengaruh positif secara parsial tetapi tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dimaknai bahwa dengan pelaksanaan penempatan yang sesuai dengan pendidikan dan pengalaman karyawan akan berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja kryawan di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. Penempatan tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, karena dari data dan pra survey penulis lakukan masih ada penempatan karyawan yang kurang sesuai dengan pengetahuanketerampilan yang dimiliki dan pendidikan yang mereka jalani sebelumnya, tentu ini akan membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang untuk karyawan dalam menyesuaikan diri mereka dengan pekerjaan yang dijalani dibandingkan dengan orang yang memang sudah memiliki pengalaman serta pendidikan di bidang pekerjaan tersebut. Penempatan Universitas Sumatera Utara 106 mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi kerja kayawan namun penempatan tidak mempunyai hubungan yang signifikan atau hubungan yang kuat dengan prstasi kerja karyawan. Maka perusahaan hendaknya lebih memperhatikan kesesuaian penempatan kerja karyawan, karena dengan penempatan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki karyawan akan berdampak secara positif dan signifikan tehadap prestasi kerja karyawan di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. Mathis 2011:262 menyebutkan penempatan placement adalah penempatan seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, hal ini difokuskan dengan kesesuaian dan pencocokan antara keterampilan dan pengetahuan orang-orang dengan karakteristik-karakteristik pekerjaan. Penempatan tenaga kerja menurut Siswanto 2005:162 adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawabnya. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salfiah 2010 Hasil peneitian yang menggambarkan Hubungan bersifat positif dan signifikan antara penempatan karyawan dengan prestasi kerja karyawan PT. Boma Bisma Indra Pasuruan. Semakin tinggi penempatan karyawan maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 107

4.3.2 Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Penelitian yang dilakukan menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima untuk variabel Pelatihan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dimaknai bahwa dengan pelaksanaan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan akan berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. Karena topik atau materi pelatihan yang diajukan mereka adalah berdasarkan kebutuhan karyawan untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan dan sikap yang mereka miliki sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. Pengertian pelatihan secara sederhana didefinisikan oleh Pramudyo 2007:16 sebagai: “Proses pembelajaran yang dirancang untuk mengubah kinerja orang dalam melakukan pekerjaannya”. Pelatihan menurut Mangkuprawira 2002:135 menjelaskan bahwa: Pelatihan adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan standar. Sofyandi 2008:113 mengemukakan bahwa: “Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dengan pekerjaan”. Universitas Sumatera Utara 108 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anshari S 2012 dengan judul: Analisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada Pt. Rajawai jaya sakti contrindo di makasar. Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi antara pelatihan terhadap peningkatan prestasi karyawan maka diperoleh hasil regresi bernilai positif dan signifikan dimana dengan meningkatkan pelatihan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel X1 penempatan mempengaruhi prestasi kerja sebesar 0,155 sedangkan variabel X2 pelatihan hanya sebesar 0,386. Dengan demikian yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan adalah Pelatihan. Universitas Sumatera Utara 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji hipotesis serempak Uji-F dapat disimpulkan bahwa variabel penempatan, dan pelatihan secara bersama-sama atau serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi kantor cabang padang bulan medan 2. Berdasarkan Uji-t variabel penempatan secara individual atau parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PDAM Tirtanadi kantor cabang padang bulan medan, sedangkan variabel pelatihan secara individual atau parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Kantor Cabang Padang Bulan Medan 3. Berdasarkan koefisien determinasi R 2 = 0,599 berarti hubungan antara penempatan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada PDAM Tirtanadi Kantor Cabang Padang Bulan Medan sebesar 59,9 artinya hubungan cukupt erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Sedangkan R square sebesar 0.359 berarti 35,9 dapat dijelaskan oleh variabel penempatani X1 dan pelatihan X2. Sedangkan sisanya 64,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 110

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

18 141 119

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 12

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 2

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 0 9

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

1 1 51

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 1 3

Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelaihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang Padang Bulan Medan

0 1 17

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 11

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 2

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan

0 0 10