Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengambilan Data

14 Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. 12 Sedangkan menurut Sugiyono dikutip dari Sutrisno Hadi 1986 mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan interview guide dan juga kuesioner adalah sebagai berikut: 13 1 Bahwa subjek atau responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. 2 Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3 Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Wawancara dapat dilakukan secara tersetruktur maupun tidak tersetruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka atau face to face. Dari wawancara ini akan diketahui respons jama’ah terhadap pengajian Ustadz Prof. Dr. Ali Mustofa Yaqub, MA dalam hal kognitif dan afektif. Dalam penelitian ini, penulis juga melakukan wawancara dengan pengurus masjid Assalaam, dan jama’ah. d. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penelitian, dapat berupa buku, majalah, artikel, foto, gambar dan lain-lain. 14 12 Nasir, Metode Penelitian, h. 234. 13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R G, h. 138. 14 Nana Danapriatna dan Roni Setiawan, Pengantar Statistika Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005, h. 9. 15

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, untuk keperluan penelitian ini diambil populasi dengan berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto, seperti di bawah ini: “Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau lebih, tergantung setidak- tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. 15 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah jamaah Masjid Assalaam, khususnya kaum ibu, bapak dan remaja masjid assalaam yang mengikuti pengajian hadis yang berjumlah 102 orang adalah jamaah aktif. 16 b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. 17 Adapun sampel dari penelitian ini adalah 32 dari jumlah populasi yaitu 34 orang, yakni jama’ah yang sudah rutin mengikuti pegajian hadis. Adapun penetapan sampel berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1 Jama’ah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah jama’ah yang sudah rutin mengikuti pengajian hadis pada minggu keempat setiap bulannya. 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 107. 16 Data diambil dari pengurus Masjid Assalam dan wawancara. 17 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Jakarta: Kencana, 2010, h. 101. 16 2 Jama’ah yang hadir dalam pengajian hadis adalah bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja masjid Assalaam.

6. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden lewat angket. Dalam hal ini peneliti menyebarkan angket atau daftar pertanyaan tertulis yang disampaikan kepada responden, yaitu jama’ah yang mengikuti pengajian hadis untuk di isi. b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan peneliti berupa catatan- catatan atau dokumen-dokumen, buku-buku, surat kabar serta sumber lain yang berkaitan dengan masalah penulisan penelitian ini.

7. Definisi Operasional

a. Respons Jamaah

Respons jamaah merupakan respons yang terjadi pada jamaah. Dalam pembahasan ini, penulis mengklasifikasikan pada beberapa respons, yaitu respons kognitif, respons afektif dan respons behavior. 18 Dalam hal ini penulis hanya fokus pada respons kognitif dan afektif. 1 Respons kognitif Respons kognitif adalah efek secara pengetahuan, terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi oleh jamaah. Indikatornya adalah: - Jamaah mendapat pengetahuan dari pesan dakwah yang disampaikan. - Mengetahui kata-kata bijak atau nasihat. 18 Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 218. 17 2 Respons afektif Respons afektif merupakan perasaan yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci jamaah. Indikatornya adalah: - Menimbulkan perasaan senang dan semangat mendengarkan dakwah yang disampaikan. - Menyenangi materi pengajian hadis dalam dakwah tersebut. - Menyenangi dakwah Ust. Ali Mustofa Yaqub, M.A 3 Respons behavior Respons behavior merupakan tingkah laku atau sikap yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berprilaku. Indikatornya adalah: - Fokus dan serius mendengarkan isi pesan dakwah. - Aktif dalam sesi tanya jawab. - Mengaplikasikan isi pesan dakwah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pengajian Hadis

Pengajian adalah dakwah itu sendiri. Pengajian mengandung arti penyampaian pesan dakwah kepada umat manusia untuk menuju kepada jalan kebaikan, memerintah yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. 19 Sebagaimana dijelaskan dalam Surah ali-‘Imron3: 104. 19 Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah Bandung: Pustaka Setia, 2001, h. 20.