as-Sunnah. Menurut bahasa Arab pengertiannya adalah dari kata al-jamu’ dengan arti mengumpulkan yang bercerai-berai.
Sedangkan dalam kamus Ilmiah Populer, jama’ah adalah sekumpulan orang atau sekelompok manusia.
21
C. Kajian Teori tentang Pengajian 1. Pengertian Pengajian
Pengajian adalah salah satu dasar dari dakwah. Pengajian mengandung arti penyampaian pesan dakwah disampaikan mad’u melalui metode bilisan, pengajian
biasanya disampaikan oleh para kyai maupun ustadz dengan menggunakan acuan atau pegangan kitab-kitab.
Ada juga yang mengatakan pengajian berasal dari kata “kaji” berarti pelajaran baca, agama kata yang mendapat awalan pe- dan berakhiran –an.
Sehingga bermakna ajaran atau pengajaran. Pengajian merupakan salah satu istilah yang cukup dikenal oleh kalangan
masyarakat, istilah ini merujuk kepada salah satu bentuk kegiatan yang kerap kali dilakukan oleh mubaligh untuk berdakwah, bentuk kegiatan yang berupa
pengajian ini sudah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW sejak beliau menerima wahyu pertama, namun kegiatan ini pertama kalinya dilakukan secara sembunyi-
sembunyi di Mekah. Tapi setelah turunnya perintah untuk menyebarkan agama Islam, maka pengajian tersebut berkembang dan dilaksanakan juga oleh para
Walisongo, di mana dalam menyampaikan dakwah Islamiyah mereka banyak menggunakan pengajian sebagai metode dakwahnya dan hal tersebut ternyata
21
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Jakarta: Gitamedia Press, 2006, h, 282.
membawa hasil yang sangat besar sehingga hampir seluruh bangsa Indonesia sekarang semua beragama Islam dan di zaman ini pengajian mendapat istilah
bermacam-macam, tetapi pengertiannya sama, misalnya kuliah subuh, kultum tujuh menit, dan sebagainya.
2. Kaitan Pengajian dengan Komunikasi
Di atas telah dijelaskan bahwa pengajian mengandung arti penyampaian pesan dakwah disampaikan mad’u melalui metode bilisan, pengajian biasanya
disampaikan oleh para kyai maupun ustadz dengan menggunakan acuan atau pegangan kitab-kitab.
Sedangkan komunikasi menurut Horral Laswall dalam buku Komunikasi Dakwah karangan Wahyu Ilaihi mendefinisikan komunikasi adalah siapa
mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana atau who says what in which channel to whom with what effect.
22
Penjelasan tersebut terdapat komponen-komponen meliputi komunikator, pesan, komunikan,
media dan efek. Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk pesan dan
menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Adapun kaitan pengajian dengan komunikasi adalah keduanya mempunyai kesamaan yaitu merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu atau efek. Namun, dalam pengjian ini adalah dengan komunikasi verbal atau dakwah bil-lisan.
22
Wahyu laihi. Komunikasi Dakwah Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 8.