Gejala Klinis TBC Paru Diagnosa TBC Paru

2 Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

12. Perjalanan Alamiah TBC yang Tidak Diobati

Tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50 dari penderita TBC akan meninggal, 25 akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan 25 sebagai kasus kronik yang tetap menular WHO, 1996, Depkes RI, 2005.

13. Pengobatan Tuberkulosis Paru

Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup, dan dosis tepat selama 6 −8 bulan, supaya semua kuman termasuk kuman persister dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong Depkes RI, 2008.

a. Paduan OAT dan Tata Laksana Pengobatan

Tabel 2.1 Jenis, Sifat, dan Dosis OAT Jenis OAT Sifat Dosis yang direkomendasikan mgkg Harian 3xseminggu Isoniazid H Bakterisid 5 4−6 10 8−12 Rifampicin R Bakterisid 10 8−12 10 8−12 Pyrazinamide Z Bakterisid 25 20−30 35 30−40 Streptomycin S Bakterisid 15 12−18 15 12−18 Ethambutol E Bakteriostatik 15 15−20 30 20−35 Sumber : Depkes RI, 2008

b. Efek Samping

Tabel 2.2 Efek samping ringan OAT Efek samping Penyebab Penatalaksanaan Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut Rifampicin Semua OAT diminum malam sebelum tidur Nyeri sendi Pirazinamid Beri aspirin Kesemutan sampai rasa terbakar dikaki INH Beri vitamin B6 pirydxn 100 mg per hari Warna kemerahan pada air seni urin Rifampicin Tidak perlu diberi apa −apa, tapi perlu penjelasan kepada pasien Sumber : Depkes RI, 2008 Tabel 2.3 Efek samping berat OAT Efek samping Penyebab Penatalaksanaan Tuli Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksaan Gangguan keseimbangan Streptomycin Streptomycin dihentikan ganti dengan etambutot Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua OAT Hentikan semua OAT sampai ikterus menghilang Bingung dan muntah −muntah Hampir semua OAT Hentikan semua OAT, segera lakukan tes fungsi hati Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan etambutol Purpura dan renjatan syok Rifampicin Hentikan rifampicin Sumber : Depkes RI

B. Keadaan dan Masalah Tuberkulosis Paru Saat Ini

Menurut Depkes RI tahun 2007, munculnya pandemi HIVAIDS di dunia menambah permasalahan TB. Koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB multidrug resistence MDR semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil