Paduan OAT dan Tata Laksana Pengobatan

dan melaksanakan strategi DOTS yang diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar Depkes RI, 2007.

D. Konsep Perilaku dan Perilaku Kepatuhan Berobat Tuberkulosis Paru

1. Konsep Perilaku

Menurut Suryani 2003 yang dikutip dari Machfoedz 2007, perilaku adalah aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan dengan lingkungannya. Menurut Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2003 dikutip dari Machfoed 2007, menegaskan bahwa perilaku itu merupakan respons atau reaksi orang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar. Menurut Fishben dan Ajzen 1975, perilaku seseorang ditentukan oleh niatnya untuk melakukan perilaku itu, dan niat itu sendiri ditentukan oleh sikap seseorang yaitu perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek atau benda, tindakan atau peristiwa. Sikap seseorang juga ditentukan oleh kepercayaan terhadap hasil dari melakukan perilaku itu Asnawi, 2002. Notoatmodjo 2007, menyimpulkan bahwa perilaku kesehatan adalah suatu respons organism seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Green 1980 dalam Notoatmodjo 2007, menyatakan bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku, behavior causes dan faktor di luar perilaku nonbehaviour causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor. a. Faktor −faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai −nilai, dan sebagainya. b. Faktor −faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas −fasilitas atau sarana –sarana kesehatan. c. Faktor – faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2. Konsep perilaku kepatuhan.

Sackett 1976 dikutip dari Niven, 2000, kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan. Safarino 1990 seperti dikutip dalam Smet 1994 mendefinisikan „kepatuhan‟ atau „ketaatan‟ compliance atau adherence sebagai : “Tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh yang lain”. Menurut Haynes 1979 dalam Murtiwi 2005 compliance kepatuhan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai perluasan perilaku individu yang berhubungan dengan minum obat, mengikuti diet dan mengubah gaya hidup yang sesuai dengan petunjuk medis.