d. Pneumotorak adanya udara didalam rongga pleura spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang persendian, ginjal, dan sebagainya.
Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh BTA negatif masih bisa mengalami batuk darah.
Keadaan ini sering kali dikelirukan kasus kambuh. Pada kasus seperti ini pengobatan dengan OAT tidak diperlukan, tapi cukup
diberikan pengobatan simptomatis. Bila perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik Depkes RI, 2008.
7. Gejala Klinis TBC Paru
Gejala utama pasien TBC paru adalah batuk berdahak selama 2 −3
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, nafsu
makan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam, meriang lebih dari satu bulan Depkes RI,2007. Berat badan
menurun, kurang enak badan Misnadiarly, 2006.
8. Diagnosa TBC Paru
a. Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam 2 hari, yaitu sewaktu
− pagi−sewaktu SPS. b. Diagnosis TB paru pada orang dewasa ditegakkan dengan
ditemukan kuman TB BTA. Pada program TB nasional, penemuan
BTA melalui
pemeriksaan dahak
mikroskopik merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto toraks,
biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sesuai dengan indikasinya.
c. Tidak benar jika diagnosis hanya ditegakan berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan
gambaran yang khas pada TB paru, sehingga sering terjadi over diagnosis.
d. Gambaran kelainan radiologi paru tidak selalu menunjukkan aktivitas penyakit Depkes RI, 2008.
9. Klasifikasi Pasien TBC
a. TBC Paru BTA positif.
1 Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.
2 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran TBC.
3 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif.
4 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif
dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
b. TBC Paru BTA negatif
Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi: 1 Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif
2 Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis. 3 Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.