Data, Teknik Pengumpulan Data dan Sumber data Instrumen Pengumpulan Data 1. Lembar wawancara

h. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan eksperimen. i. Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan kesim- pulan dari hasil percobaan. 3. Kualitas Variasi Stimulus a. Gerak b. Suara c. Isyarat gesture d. Gaya interaksi e. Pemusatan perhatian f. Pengalihan indera 4. Penggunaan Mediaalat bantu Pembelajaran a. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakannya. b. Kesesuaian dengan indikator dan bahan ajar. 5. Keterampilan Menutup Pembelajaran a. Merangkum kembali bahan pelajaran yang disampaikan. 6. Evaluasi Pembelajaran a. Ketepatan alat evaluasi. b. Kesesuaian dengan indikator. Keterangan : 5 = sangat baik 3 = sedangcukup 1 = sangat kurang 4 = baik 2 = kurang Tabel 3.5. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 2 Siklus ke : I No. Indikator Hasil 1 2 3 4 5 1 Merangkai alat percobaan eksperimen. 2 Melakukan percobaan eksperimen sesuai dengan prosedur. 3 Melakukan pengamatan pada percobaan eksperimen. 4 Membuat kesimpulan hasil percobaan eksperimen. 5 Mempresentasikan kesimpulan hasil percobaan eksperimen. Siklus ke : II No. Indikator Hasil 1 2 3 4 5 1 Pengadaan bahan. 2 Merangkai bahanalat percobaan eksperimen. 3 Kesesuaian tahapan. 4 Hasilproduk. 5 Ketepatan waktu. Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedangcukup 2 = kurang 1 = sangat kurang 2 Ibid, h. 114-115 Rubrik Observasi AktivitasKinerja Siswa Siklus I No. Aspek yang Dinilai Skor 1. Merangkai alat percobaan 1. Tidak merangkai alat percobaan. 2. Merangkai alat percobaan belum benar. 3. Merangkai alat percobaan dengan benar namun tidak percaya diri. 4. Merangkai alat percobaan dengan benar namun kurang percaya diri. 5. Merangkai alat percobaan dengan benar dan sangat percaya diri. 2. Melakukan percobaan sesuai prosedur. 1. Tidak melakukan percobaan. 2. Tidak mampu melakukan percobaan dengan prosedur yang benar. 3. Melakukan percobaan sesuai prosedur namun kurang benar. 4. Melakukan percobaan sesuai prosedur yang benar. 5. Melakukan percobaan dengan prosedur yang sangat benar. 3. Melakukan pengamatan pada percobaan eksperimen. 1. Tidak melakukan pengamatan. 2. Melakukan pengamatan namun tidak menulis hasil pengamatan. 3. Melakukan pengamatan namun menulis hasil pengamatan kurang tepat. 4. melakukan pengamatan dan menulis hasil pengamatan dengan benar. 5. Melakukan pengamatan dan menulis hasil pengamatan dengan sangat benar. 4. Membuat kesimpulan hasil percobaan eksperimen. 1. Tidak membuat kesimpulan hasil percobaan. 2. Membuat kesimpulan hasil percobaan namun tidak sesuai dengan pengamatan. 3. Membuat kesimpulan hasil percobaan dengan penafsiran yang cukup benar. 4. Membuat kesimpulan hasil percobaan dengan penafsiran yang benar. 5. Membuat kesimpulan hasil percobaan dengan penafsiran yang sangat benar. 5. Mempresentasikan kesimpulan hasil percobaan eksperimen. 1. Tidak mempresentasikan hasil percobaan. 2. Mempresentasikan hasil percobaan kurang tepat, bahasa sulit dimengerti. 3. Mempresentasikan hasil percobaan dengan benar, bahasa mudah dimengerti. 4. Mempresentasikan hasil percobaan dengan benar, bahasa mudah dimengerti namun kurang percaya diri. 5. Mempresentasikan hasil percobaan dengan benar, bahasa mudah dimengerti namun kurang percaya diri. Rubrik Observasi AktivitasKinerja Siswa Siklus II No. Aspek yang Dinilai Skor 1. Pengadaan bahan. 1. Tidak menyiapkan bahan. 2. Menyiapkan sebagian bahan yang diperlukan namun kurang tepat. 3. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan namun ada sebagian yang kurang tepat. 4. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan cukup tepat. 5. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan dengan sangat tepat. 2. Merangkai bahanalat percobaan eksperimen. 1. Tidak merangkai alat percobaan. 2. Merangkai alat percobaan belum benar. 3. Merangkai alat percobaan dengan benar namun tidak percaya diri. 4. Merangkai alat percobaan dengan benar namun kurang percaya diri. 5. Merangkai alat percobaan dengan benar dan sangat percaya diri. 3. Kesesuaian tahapan. 1. Tidak melakukan percobaan. 2. Tidak mampu melakukan percobaan dengan tahapan yang benar. 3. Melakukan percobaan sesuai tahapan namun kurang benar. 4. Melakukan percobaan sesuai tahapan yang benar. 5. Melakukan percobaan dengan tahapan yang sangat benar. 4. Hasilproduk. 1. Tidak menghasilkan produk. 2. Produkkarya yang dihasilkan kurang baik dan tidak rapi. 3. Produkkarya yang dihasilkan cukup baik namun kurang rapi. 4. Produkhasil yang dihasilkan sudah baik dan rapi. 5. Produkkarya yang dihasilkan sangat baik dan sangat rapi. 5. Ketepatan waktu 1. Tidak dapat merangkai peralatan, melakukan percobaan, pengamatan dan menarik kesimpulan secara tepat waktu. 2. Dapat merangkai peralatan, tetapi sulit melakukan percobaan, pengamatan dan menarik kesimpulan secara tepat waktu. 3. Dapat dengan mudah merangkai peralatan dan melakukan percobaan, tetapi sulit dalam menuliskan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan secara tepat waktu. 4. Dapat dengan mudah merangkai peralatan, melakukan percobaan dan menuliskan hasil pengamatan, tetapi sulit dalam hal menarik kesimpulan secara tepat waktu. 5. Dapat dengan mudah merangkai peralatan, melakukan percobaan, pengamatan dan menarik kesimpulan secara tepat waktu. 3. Lembar soal hasil belajar Instrumen soal hasil belajar ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi tentang Konsep Cahaya dengan menggunakan metode eksperimen. Tes diberikan dalam bentuk objektif pilihan ganda. Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Soal Mata Pelajaran : IPA Jenjang : Madrasah Ibtidaiyah MI KelasSemester : V2 Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karyamodel Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya No. Indikator Aspek kognitif yang diukur Jumlah C1 C2 C3 1. Menjelaskan 4 sifat cahaya. 1, 2 3, 4, 5, 6 6 2. Menyebutkan 2 contoh sumber cahaya. 7, 8 2 3. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya. 9, 10 2 4. Menentukan sifat bayangan pada cermin datar. 11 12 13, 14 4 5. Menentukan sifat bayangan pada cermin cekung. 15 16 17, 18 4 6. Menerapkan sifat bayangan pada cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari. 19 20 21, 22 4 7. Menggunakan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari. 23 24 25, 26 4 8. Menjelaskan peristiwa penguraian warna. 27 28, 29, 30 4 Jumlah 11 11 8 30 Keterangan: C1 Kemampuan Mengingat C3 Kemampuan Menerapkan C2 Kemampuan Memahami

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Adapun teknik keterpercayaan studi pada data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Untuk memperoleh data yang valid, yaitu obyektif, sahih, dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menggali data tentang kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan melakukan pengamatan observasi kepada siswa. 2. Menggali tingkat pemahaman siswa terhadap Konsep Cahaya dengan memeriksa hasil tes siswa, dan melihat hasil observasi terhadap guru. 3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. 4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul. Dalam tehnik pengumpulan data tersebut diatas yang terdiri dari teknik tes dan nontes diperlukan instrumen yang reliable, maka perlu mendeskripsikan reliabilitas dan validitas serta tingkat kesukaran dan daya beda.

a. Validitas

Validasi tes dilakukan dengan menggunakan ANATES Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 3 Suatu instrumen yang valid atau sahih itu adalah instrumen yang validitasnya tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung koofisien korelasi biserial antara skor butir soal dengan skor total adalah: 3 Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: FITK UIN, 2006, h. 105. Keterangan : r bis i = Koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total. = rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i. = rata-rata skor total semua responden. = Standar deviasi skor total semua responden. = Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i = Proporsi jawab salah untuk butir nomor i

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen, atau dapat dikatakan apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji instrumen menggunakan rumus Kuder-Richardson atau KR-20, yaitu 4 = Keterangan : = Koefisien reliabilitas tes = Jumlah butir = Varians skor butir = Proporsi jawaban benar untuk nomor i = Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i. = Varians skor total.

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukkan sulit atau tidaknya suatu butir soal. Indeks kesukaran rentangannya antara 0,0-1,0. Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran sebuah soal menggunakan rumus: 5 4 Ibid. h. 113. 5 Ibid. h. 103-104 k eterangan: = Proporsi indeks kesukaran = JumlahsSiswa yang menjawab benar = Jumlah peserta tes Adapun kriteria indeks kesulitan soal adalah: 6 Skor Indeks Kesulitan Soal Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

d. Daya Beda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan kelompok sisiwa pandai dan siswa kurang pandai. Daya beda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: 7 D = Ba – Bb0,5 N Keterangan: D = Daya Beda Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah

e. Non tes

Tehnik pemeriksaan keterpercayaan instrumen non tes pedoman observasi dilakukan dengan judgment ahli. Dalam penelitian ini, ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing. 6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,Jakarta: Rineke Cipta: 2004, cet. 9, h. 137 7 Ahmad Sofyan, dkk, Op.Cit. h. 104.

J. Analisis Data dan Interpretasi data

Data yang sudah terkumpul dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar data dapat dipahami baik oleh peneliti maupun oleh orang lain. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, hasil observasi dan catatan lapangan tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil wawancara tentang respon siswa terhadap penerapan metode eksperimen. 1.Tes Hasil Belajar Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes antar siklus dengan nilai ketuntasan hasil belajar KKM dan indikator keberhasilan. Tes siklus diberikan pada pertemuan terakhir di tiap siklus. 2.Data observasi kegiatan guru dan siswa. Analisis data kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan format observasi. Observasi kegiatan guru dan siswa dilakukan pada setiap pertemuan proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif. Peneliti dapat menentukan kategori penilaian untuk menentukan kesimpulan apakah aktivitas guru maupun siswa adalah sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang dalam proses pembelajaran. Adapun kategori yang digunakan berdasarkan kategori persentase yang diadopsi dari Arikunto, yakni sebagai berikut: 8 Tabel 3.7. Kategori Persentase No Interval Skor Kategori 1 81-100 Sangat Baik 2 61-80 Baik 3 41-60 Cukup 4 21-40 Kurang 5 0-20 Sangat Kurang 8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005, h.44. 3.Data wawancara Data yang berupa informasi berbentuk kalimat deskriptif yang memberi gambaran tentang sikap siswa terhadap pembelajaran Konsep Cahaya dengan menerapkan metode eksperimen.

K. Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan atau kinerja penelitian ini adalah apabila adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa pada Konsep Cahaya pada aspek kognitif, hasil belajar siswa dalam pembelajaran mencapai nilai KKM sekolah yang telah ditetapkan yaitu 65. Target yang ditentukan adalah 75 dari 18 siswa mencapai nilai KKM.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana tiap siklusnya terdiri dari empat tindakan, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan. Peneliti dibantu teman sejawat sebagai observer. 1. Siklus I Pada siklus ini akan dibahas materi tentang sifat-sifat cahaya. Pada siklus 1 ini memiliki tahapan sebagai berikut: 1 Perencanaan tindakan a. Membuat skenario pembelajaran dan rencana program pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menggunakan metode eksperimen. b. Menyiapkan sumber belajar. c. Membuat lembar kerja siswa dan lembar kerja kelompok dan menyusun format penilaian. d. Mengembangkan format observasi pembelajaran. 2 Pelaksanaan tindakan Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menjelaskan tujuan pembelajaran. b. Menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan disampaikan dan memotivasi siswa. c. Guru mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. 1 Tahap pembentukan konsep, yaitu siswa membangun atau mengonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimentasi dan diskusi. 2 Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah yaitu menganalisis masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya. 3 Tahap pemantapan konsep, dimana guru memberikan pemantapan konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa. 4 Pada evaluasi penggunaan tes untuk mengetahui penguasaan konsep. 3 Observasi tindakan a. Observer melakukan observasi dengan mencatat kegiatan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen pada lembar observasi dan catatan lapangan. b. Evaluasi siklus I dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa berupa 20 butir soal objektif pilihan ganda, melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran IPA, dan melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

4 Refleksi

a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I. b. Merefleksikan kekurangan yang ada pada proses pembelajaran di siklus I sebagai perbaikan dan acuan untuk merencanakan siklus II. c. Menarik kesimpulan dari pelaksanaan siklus I. 2. Siklus II Pada siklus II akan dibahas materi tentang membuat suatu karyamodel sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pelaksanaan siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I dan merupakan perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I. Pelaksanaan siklus II sebagai berikut: 1 Perencanaan tindakan Perencanaan ini dilakukan berdasarkan refleksi dari siklus I dan merupakan perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I. 2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang disusun seperti pada siklus I. 3 Observasi tindakan a. Melakukan observasi dengan mencatat kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen pada lembar observasi dan catatan lapangan seperti pada siklus I. b. Evaluasi siklus II dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa di akhir siklus berupa 20 butir soal objektif pilihan ganda, dan melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran IPA. 4 Refleksi tindakan a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus II. b. Merefleksikan kekurangan pada siklus II. c. Menarik kesimpulan dari pelaksanaan siklus II. Bila hasil yang didapat pada siklus II belum memuaskan, maka akan dilanjutkan pada siklus III.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Analisis Hasil Belajar IPA (SAINS) Pada Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah

0 3 97

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Peningkatan hasil belajar PAI melalui penerapan metode simulasi pada siswa SMP Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 3 78

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ( Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Bangodua Indramayu ) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 15