Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Kriteria Ketuntasan Minimum yang telah ditentukan adalah 65. Dari data tersebut terlihat masih banyak siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin yang belum mencapai KKM pada pelajaran IPA. Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Jakarta pada mata pelajaran IPA dengan mencoba menggunakan metode yang melibatkan dan mengaktifkan siswa. Salah satu metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen. Dengan metode eksperimen diharapkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep dalam materi pembelajaran dan dapat memahaminya dengan baik. Dengan pemahaman yang baik diharapkan pula pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Melihat pentingnya penggunaan metode eksperimen yang dapat menumbuhkan aktivitas siswa dan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin pada mata pelajaran IPA, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Metode Eksperimen”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dilakukan identifikasi area dan fokus penelitian sebagai berikut: 1. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta kurang memanfaatkan media pembelajaran. 2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran IPA di kelas. 3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA kurang bervariatif. 4. Hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin pada pembelajaran IPA masih rendah.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Karena keterbatasan waktu penelitian dan luasnya permasalahan yang ada, maka masalah yang akan diteliti dibatasi pada rendahnya hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA. Adapun hal-hal yang dibatasi pada penelitian ini, yaitu: 1. Peningkatan hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif C1-C3 pada pembelajaran IPA di kelas V. 2. Materi yang akan dipelajari adalah Konsep Cahaya. 3. Metode mengajar yang akan digunakan adalah metode eksperimen.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin pada Konsep Cahaya ?”

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

a. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin dengan penggunaan metode eksperimen pada Konsep Cahaya. b. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, antara lain: 1. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada pembelajaran IPA. 2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga nantinya guru dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran IPA di kelas. 3. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik. 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK

Dari kalimat penelitian tindakan kelas PTK sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilaksanakan di kelas. Ada tiga pengertian yang dapat dijelaskan dari istilah tersebut, yaitu: 1 Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati sebuah objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi, dengan tujuan dan bermanfaat dalam meningkatkan mutu bagi suatu hal yang diminati. 2 Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa-siswi. 3 Kelas dalam hal ini tidak terikat pada ruang kelas, tetapi dalam pengertian pembelajaran yang lebih spesifik, yakni sekelompok siswa-siswi yang dalam waktu yang sama dari guru yang sama pula. 1 Dengan menggabungkan tiga kata tersebut di atas, yakni penelitian, tindakan dan kelas maka segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan secara bersama di kelas secara profesional. 1 Rido Kurnianto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: LAPIS PGMI, 2009, paket 3, h. 9. Secara harfiah “riset tindakan adalah riset yang dapat dilakukan oleh orang yang sedang melakukan sesuatu pekerjaan untuk mengembangkan pelaksanaan pekerjaan itu, atau dalam lingkup insitusi yang besar untuk mengembangkan strategi, praktik, serta pengetahuan yang ada pada insitusi itu.” 2 Sedangkan menurut Suhadi dalam Hufad, “PTK adalah suatu penelitian ilmiah yang ditujukan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan keterampilan baru yang diaplikasikan langsung ke dalam situasi kelas.” 3

b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Suyanto dalam Kurnianto, PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut: 4 1 Permasalahan diangkat dari dalam kelas tempat guru mengajar yang benar- benar dihayati oleh guru sebagai masalah yang harus diatasi. Masalah tidak berasal dari luar atau disarankan oleh orang lain yang tidak tahu-menahu masalah yang terjadi di dalam kelas. Masalah juga bukan barasal dari hasil penelitian atau hasil kajian lain yang di luar penghayatan guru. 2 PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif. Guru tidak harus sendirian berupaya memperbaiki praktik pembelajarannya. Ia dapat dibantu oleh pakar pendidikan, oleh dosen LPTK, atau oleh kepala sekolah, pengawas, atau bahkan oleh guru lain. 3 PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Penelitian yang dilakukan di kelas tidaklah selalu menampakkan PTK. Penelitian di kelas yang tanpa memberikan tindakan apa-apa untuk perbaikan praktik pembelajaran bukanlah PTK. Itu hanya merupakan penelitian kelas. Misalnya penelitian tentang kemampuan membaca siswa-siswi kelas II Madrasah Ibtidaiyah adalah penelitian kelas, bukan PTK. 2 Ahmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Dirjen Pendais Kemenag, 2009, h. 4. 3 Ibid., h. 6. 4 Rido Kurnianto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, loc.cit., h. 10-11.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Analisis Hasil Belajar IPA (SAINS) Pada Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah

0 3 97

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Peningkatan hasil belajar PAI melalui penerapan metode simulasi pada siswa SMP Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 3 78

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ( Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Bangodua Indramayu ) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 15