Tahap Observasi Deskripsi dan Analisis Data Hasil Pengamatan

melakukan eksperimen. d. Membimbing siswa dalam merangkai alat-alat percobaan eksperimen. e. Membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pelaksanaan. f. Meminta siswa untuk mengamati percobaan eksperimen. g. Meminta siswa untuk mengisi LKS berdasarkan hasil pengamatan. h. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan eksperimen. i. Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan kesimpulan dari hasil percobaan. √ √ √ √ √ √ 73 3. Kualitas Variasi Stimulus a. Gerak b. Suara c. Isyarat gesture d. Gaya interaksi e. Pemusatan perhatian f. Pengalihan indera √ √ √ √ √ √ 73 4. Penggunaan mediaalat bantu pembelajaran a. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakannya. b. Kesesuaian dengan indikator dan bahan ajar. √ √ 70 5. Keterampilan Menutup Pembelajaran a. Merangkum kembali bahan pelajaran yang disampaikan. √ 80 6. Evaluasi Pembelajaran a. Ketepatan alat evaluasi. b. Kesesuaian dengan indikator. √ √ 70 Rata-rata persentase 72, 6 Kategori Baik Tabel 4.6. Data Observasi Kegiatan Guru pada Pertemuan III No. Aspek Penilaian Skala 5 4 3 2 1 1. Keterampilan Membuka Pelajaran a. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa. b. Apersepsi. √ √ 90 2. Penggunaan Metode Eksperimen a. Membentuk kelompok. b. Menjelaskan tujuan dan materi yang akan dieksperimenkan. c. Membimbing siswa mempersiapkan alat-alat untuk melakukan eksperimen. d. Membimbing siswa dalam merangkai alat-alat percobaan eksperimen. e. Membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pelaksanaan. f. Meminta siswa untuk mengamati percobaan eksperimen. g. Meminta siswa untuk mengisi LKS berdasarkan hasil pengamatan. h. Membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan eksperimen. i. Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan kesimpulan dari hasil percobaan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ 84 3. Kualitas Variasi Stimulus a. Gerak b. Suara c. Isyarat gesture d. Gaya interaksi e. Pemusatan perhatian f. Pengalihan indera √ √ √ √ √ √ 86 4. Penggunaan mediaalat bantu pembelajaran a. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakannya. b. Kesesuaian dengan indikator dan bahan ajar. √ √ 90 5. Keterampilan Menutup Pembelajaran a. Merangkum kembali bahan pelajaran yang disampaikan. √ 80 6. Evaluasi Pembelajaran a. Ketepatan alat evaluasi. b. Kesesuaian dengan indikator. √ √ 100 Rata-rata persentase 88,3 Kategori Sangat baik Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa pada pertemuan ke-1, guru telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang tertera dalam RPP, namun masih ada beberapa langkah yang masih kurang maksimal, sehingga kegiatan yang dilakukan guru dikategorikan baik dengan persentase 62,5. Pada pertemuan ke-2, kegiatan guru mengalami peningkatan sehingga diperoleh data 72,6. Sedangkan pada pertemuan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 88,3 , sehingga diperoleh rata-rata persentase kegiatan guru pada siklus I adalah 74,5 dengan kategori baik. b. Lembar Observasi Siswa Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I diperoleh data kegiatan kelompok siswa sebagai berikut: Tabel 4.7. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa pada Pertemuan I No Kelompok Merangkai alat percobaan Kesesuaian dengan prosedur Pengamatan Membuat kesimpulan Presentasi 1 I 2 2 3 2 2 2 II 2 2 2 3 3 No Kelompok Merangkai alat percobaan Kesesuaian dengan prosedur Pengamatan Membuat kesimpulan Presentasi 3 III 3 2 3 2 2 4 IV 3 3 3 2 3 Jumlah 10 9 11 9 10 Persentase 50 45 55 45 50 Tabel 4.8. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa pada Pertemuan II No Kelompok Merangkai alat percobaan Kesesuaian dengan prosedur Pengamatan Membuat kesimpulan Presentasi 1 I 2 3 2 2 2 2 II 3 2 3 2 3 3 III 3 3 3 3 2 4 IV 3 3 4 4 3 Jumlah 11 11 12 11 10 Persentase 55 55 60 55 50 Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa pada Pertemuan III No Kelompok Merangkai alat percobaan Kesesuaian dengan prosedur Pengamatan Membuat kesimpulan Presentasi 1 I 3 3 3 3 3 2 II 3 2 3 3 4 3 III 3 3 3 4 4 4 IV 4 4 4 4 3 Jumlah 13 12 13 14 14 Persentase 65 60 65 85 85 Berdasarkan data observasi siswa di atas menunjukkan bahwa pada pertemuan I, kegiatan siswa rata-rata 49, hal ini masih dikategorikan cukup. Sedangkan pada pertemuan II mengalami peningkatan meskipun belum memuaskan dengan rata-rata 55. Pada pertemuan I dan II, siswa masih belum terbiasa dengan metode eksperimen yang diterapkan oleh guru. Sedangkan pada pertemuan III sudah mulai terlihat peningkatan yang berarti dengan diperoleh rata-rata sebesar 72 dengan kategori baik. c. Catatan Lapangan Hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan sebagai berikut: Tabel 4.10. Catatan Lapangan Siklus I No Hal-hal yang teramati dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen Tindakan Uraian Guru Siswa 1. Persiapan guru a. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. b. Menjelaskan urutan konsep yang harus dipelajari siswa. a. Siswa terlihat belum mengerti. b. Menyimak dengan antusias. 2. Persiapan kelas a. Masih terlihat belum maksimal dalam mengkondisikan kelas. b. Persiapan alat praktikum pada pertemuan pertama masih belum terorganisir namun pada pertemuan berikutnya mulai berjalan dengan baik. c. Apersepsi pada pertemuan I masih belum terfokus, mulai fokus pada pertemuan berikutnya. a. Siswa antusias belajar dengan metode eksperimen. b. Masih bingung dengan alat- alat praktikum. c. Menyimak apersepsi dengan baik. No Tindakan Hal-hal yang teramati dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen Uraian Guru Siswa 3. Langkah lanjutan dan aplikasi a. Masih belum maksimal dalam melaksanakan umpan balik dan me- nyimpulkan materi pembelajaran. b. Kurang dalam memberikan kegiatan tindak lanjut lainnya. a. Memberikan soal tes siklus Isesuai dengan indikator. a. Belum terbiasa menyim- pulkan materi yang dipelajari. b. Menanggapi tindak lanjut yang diberikan guru. c. Dalam mengerjakan tes siklus I, sebagian siswa masih terlihat bingung karena belum terbiasa. Data hasil wawancara dengan siswa sebagai berikut: Tabel 4.11. Data Hasil Wawancara Siswa No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah kamu merasa senang belajar IPA dengan metode eksperimen? Jika Ya, mengapa? Sebagian besar siswa menjawab sangat senang belajar IPA dengan metode eksperimen. Alasan mereka sebagian besar karena dengan menggunakan metode eksperimen mereka dapat ikut mempraktikkanmelakukan percobaan secara langsung. 2. Dalam mempelajari pelajaran IPA, metode pembelajaran manakah yang lebih kamu sukai, pembelaja- ran seperti biasa atau dengan metode eksperimen? Sebagian besar siswa menjawab lebih menyukai pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. 3. Apakah kamu merasa lebih mudah memahami pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen? Sebagian siswa menjawab lebih mudah memahami pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. 4. Apakah kamu setuju bila setiap pelajaran IPA menggunakan metode eksperimen? Sebagian besar siswa menjawab setuju menggunakan metode eksperimen pada setiap pembelajaran IPA. a. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I, dilakukan tes kemampuan siswa. Pada siklus I ini, setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,44. Pembelajaran pada siklus I belum memenuhi ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 65. Pada siklus I ini siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 dari 18 siswa atau persentase siswa yang telah mencapai KKM sebesar 66,67. Hal ini belum memenuhi target yang diharapkan yaitu ketuntasan belajar mencapai 75 .

4. Refleksi

Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, khususnya pada Konsep Cahaya mampu meningkatkan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I ini masih terdapat kekurangannya. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Adapun kekurangan dan perbaikan yang terdapat pada siklus I ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.12. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I No Tindakan Kekurangan Perbaikan 1. Persiapan guru a. Dalam mempersiapkan bahan dan alat untuk praktikum pada pertemuan I, guru kurang maksimal, masih ada beberapa bahan yang kurang dan harus dipenuhi terlebih dahulu, padahal proses pembelaja- ran sudah berlangsung, sehingga proses pembelajaran kurang lancar. a. Sebelum proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya semua bahan dan alat praktikum harus sudah dipersiapkan dengan baik. 2. Persiapan kelas a. Siswa belum terbiasa dengan alat-alat praktikum. b. Guru masih belum maksimal dalam mengkondisikan kelas. a. Membiasakan siswa pada alat-alat praktikum melalui metode yang menunjang. b. Berusaha memaksimalkan pengkondisian kelas. c. Melakukan apersepsi belum terfokus pada konsep materi. c. Memfokuskan apersepsi pada konsep materi. 3. Penyajian a. Guru kurang mengarahkan dan membimbing siswa dalam praktikum. b. Guru kurang memperhatikan waktu dalam proses pembelajaran. c. Siswa kurang pandai dalam merangkai alat eksperimen. d. Dalam berksperimen, siswa kurang berurutan seperti yang ada dalam prosedur pelaksanaan. e. Siswa belum sempurna dalam membuat kesimpulan hasil percobaan. f. Siswa masih kurang berani dalam melakukan presentasi hasil percobaan. a. Meningkatkan bimbingan pada siswa dalam praktikum. b. Lebih memperhatikan alokasi waktu dalam proses pembelajaran. c. Member bimbingan kepada siswa dalam merangkai alat eksperimen. d. Membimbing siswa untuk melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur pelaksanaan e. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. f. Memberi motivasi kepada siswa agar berani dalam melakukan presentasi. 4. Langkah lanjutan dan aplikasi a. Siswa masih terlihat ragu-ragu dalam menyimpulkan materi. b. Guru kurang dalam memberikan kegiatan tindak lanjut lainnya a. Membimbing siswa agar terbiasa dalam menyimpulkan pelajaran. b. Lebih aktif lagi dalam memberikan tindak lanjut. Dari keterangan di atas terlihat bahwa dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini menunjukkan siswa dan guru pada siklus I ini masih kurang optimal. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut guna mengoptimalkan kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

5. Keputusan

Pada pelaksanaan siklus I, berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran, hasil belajar siswa belum memenuhi indikator yang peneliti harapkan, yaitu 75 siswa memiliki nilai yang mencapai KKM sekolah. Pada siklus I ini hanya 12 siswa dari 18 siswa yang mencapai nilai KKM atau 66,67. Dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran siklus berikutnya untuk perbaikan hasil belajar siswa sehingga mencapai target yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian kelas ini pada siklus II.

b. Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang sedikit berbeda dengan siklus I. Perbaikan dimulai dengan memberikan penjelasan yang lebih detail kepada siswa tentang langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dan peralatan eksperimen yang harus dipersiapkan guru serta pengkondisian kelas yang lebih baik. Langkah selanjutnya peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, lembar observasi, catatan lapangan, menyiapkan soal pretes dan postes serta perlengkapan eksperimen. Adapun materi pembelajaran yang diberikan pada siklus II ini adalah KD 6.2. yaitu membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Indikator pada pembelajaran di siklus II ini yaitu: 1 menyebutkan 3 contoh karyamodel yang dibuat berdasarkan sifat-sifat cahaya, 2 menyebutkan bahan-bahan pembuatan kaca pembesar dari air, 3 menyebutkan bahan-bahan pembuatan spektrum cahaya, 4 menjelaskan langkah-langkah pembuatan kaca pembesar dari air, 5 menjelaskan langkah-langkah pembuatan spektrum cahaya, 6 membuat kaca pembesar dan spektrum cahaya sederhana.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai dengan 3 Mei 2014. Pada tahap ini guru masih menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang telah disusun dalam RPP. Kegiatan pembelajaran dilakukan di luar kelas. a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, indikator yang digunakan adalah 1 menyebutkan 3 contoh karyamodel yang dibuat berdasarkan sifat-sifat cahaya, 2 menyebutkan bahan-bahan pembuatan kaca pembesar lup dari air, 3 menjelaskan langkah-langkah pembuatan kaca pembesar dari air, 4 membuat kaca pembesar dari air. Adapun langkah-langkah kegiatan guru dan siswa pada pertemuan pertama siklus II sebagai berikut: Tabel 4.13. Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus II Pertemuan I No Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Tahap Persiapan Guru a. Menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. a. Menyimak penjelasan guru. 2. Tahap Persiapan Kelas a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas. b. Melaksanakan apersepsi tentang materi yang akan diajarkan melalui tanya jawab. a. Duduk di kursi masing-masing dengan tertib. b. Menanggapi apersepsi yang diberikan guru. 3. Tahap Penyajian a. Membentuk kelompok siswa menjadi 4 kelompok. b. Menjelaskan tujuan dari materi yang akan dieksperimenkan. c. Membimbing siswa mempersiap- kan alat-alat untuk melakukan eksperimen pembuatan kaca pembesar dari air. d. Membimbing siswa melakukan eksperimen sesuai prosedur pelaksanaan. e. Meminta siswa melakukan pengamatan pada objek percobaan. f. Meminta siswa berdiskusi dengan kelompok dan mengisi LKS berdasarkan hasil pengamatan. a. Membentuk kelompok sesuai yang disarankan guru. b. Memperhatikan penjelasan guru. c. Mempersiapkan alat-alat eksperimen yang sudah disediakan guru. d. Melakukan eksperimen sesuai prosedur pelaksanaan. e. Mengamati objek percobaan. f. Berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan mengisi LKS berdasarkan hasil pengamatan. g. Membuat kesimpulan hasil pengamatan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Analisis Hasil Belajar IPA (SAINS) Pada Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah

0 3 97

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Peningkatan hasil belajar PAI melalui penerapan metode simulasi pada siswa SMP Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 3 78

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ( Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Bangodua Indramayu ) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 15