Prinsip- Prinsip Belajar Belajar dan Hasil Belajar

laku. Menurut Suhardiman bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku. Belajar akan membantu terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya dikaitkan dengan perubahan ilmu pengetahuan, melainkan juga berbentuk percakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. 19 Menurut Gagne dalam Sudjana membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a informasi verbal, b keterampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap, e keterampilan motoris. 20 Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3 Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni a gerakan refleks, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perseptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan keterampilan kompleks, dan f gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Ranah kognitif memuat enam tipe hasil belajar, yaitu: 19 Sekolah Dasar, Pengertian Hasil Belajar, 2011, http:www.sekolahdasar.net201106pengertian-hasil-belajar.html, diakses pada 29 Januari 2014, pukul: 15:30 WIB 20 Sudjana, op. cit., h. 22. 1 Tipe hasil belajar pengetahuan knowledge, merupakan kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. 2 Tipe hasil belajar pemahaman comprehension, tipe hasil belajar ini setingkat lebih tinggi daripada tipe hasil belajar pengetahuan. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi. 3 Tipe hasil belajar aplikasi application, adalah penggunaan abstraksi pada situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. 4 Tipe hasil belajar analisis analysis, adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian –bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. 5 Tipe hasil belajar synthesis, sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, berpikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berpikir divergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan atau jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif, hal ini merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. 6 Tipe hasil belajar evaluasi evaluation adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan,cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau standar tertentu. 21 21 Sudjana, op. cit,. h. 23-29 Sedangkan dalam ranah apektif terdapat beberapa jenis kategori sebagai hasil belajar, yaitu: 1 Recivingattending,yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situsi, gejala, dan lain-lain. 2 Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3 Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesedi- aan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4 Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang dimilikinya. 5 Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 22 Pada ranah psikomotoris terdapat enam tingkat keterampilan, yakni: 1 Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. 2 Keterampilan pada gerakan-garakan dasar. 3 Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan auditif, motoris, dan lain-lain. 4 Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. 5 Gerakan-gerakan skil, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. 6 Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative. 23 22 Ibid, h. 29-30.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Al Mawaddah Jakarta Selatan.

2 20 121

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Analisis Hasil Belajar IPA (SAINS) Pada Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah

0 3 97

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Peningkatan hasil belajar PAI melalui penerapan metode simulasi pada siswa SMP Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 3 78

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ( Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Bangodua Indramayu ) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 15