cahaya dan membuat suatu karya dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Setelah percobaaneksperimen selesai, siswa dapat menyimpulkan apa yang telah
dikerjakan sesuai prosedur di LKS yang disusun oleh guru, kemudian siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan.
4. Cahaya
Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 350-750 nanometer.
35
Semua cahaya bersumber dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut
sumber cahaya. Cahaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cahaya yang tampak dan cahaya tidak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat
ditangkap oleh mata. Sebaliknya, cahaya tidak tampak adalah cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata, misalnya sinar-X, sinar ultraviolet, sinar gamma, dan
sinar infra merah. Sumber cahaya yang kita lihat sehari-hari cahaya tampak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1 sumber cahaya alami, misalnya cahaya
matahari dan bintang-bintang di angkasa, 2 sumber cahaya buatan, sumber cahaya yang dibuat oleh manusia, misalnya lampu pijar, lampu tabung, dan
sebagainya. Matahari merupakan sumber cahaya yang utama dan yang terbesar di bumi.
Sifat-sifat cahaya, yaitu: 1 cahaya dapat merambat lurus, 2 cahaya dapat menembus benda bening, 3 cahaya dapat dipantulkan, 4 cahaya dapat
dibiaskan, 5 cahaya putih dapat terurai menjadi cahaya berwarna dispersi cahaya.
36
1 Cahaya dapat merambat lurus
Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Berkas cahaya
yang merambat lurus dapat terlihat pada cahaya lampu mobil atau senter di malam hari, dan berkas cahaya dari proyektor film yang dipancarkan ke arah
layar.
35
Ita Syuri Nurhasanah, IPA Aktif untuk Sekolah Dasar Kelas V, Jakarta: Esis, 2011, h. 167
36
Haryanto, Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 141-149.
2 Cahaya dapat menembus benda bening
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda dibedakan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat
memancarkan cahaya, seperti matahari, lampu, dan nyala api. Sedangkan benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya, seperti batu, kayu, dan kertas.
Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi dua, yaitu benda tembus cahaya dan benda tidak tembus cahaya. Benda
tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca dan gelas bening. Karena cahaya dapat menembus
benda bening, kita dapat melihat ikan yang ada di dalam akuarium dan kita dapat melihat cahaya lampu senter yang menembus kaca. Sedangkan benda
tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan. Contoh benda
tidak tembus cahaya, yaitu karton, kertas, batu, kayu, hewan, dan lain-lain. 3
Cahaya dapat dipantulkan Sebelumnya telah dibahas bahwa cahaya merambat lurus. Namun,
sebenarnya rambatan cahaya dapat diubah arahnya. Caranya dengan menggunakan benda yang permukaannya mengilap. Perubahan arah rambatan
cahaya disebut pemantulan cahaya. Cahaya yang mengenai permukaan mengilap akan dipantulkan. Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa
sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada sebuah bidang datar.
Gambar 2.2. Hukum Pemantulan Cahaya
37
37
Blog Belajar IPA SMP, Teori Cahaya dan Hukum Pemantulan Cahaya, http:semi- yanto.blogspot.com201109teori-cahaya-dan-hukum-pemantulan.html, diakses pada 1 Februari
2014, pukul: 09:10 WIB.
Pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu pemantulan baur difus dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya mengenai benda
yang permukaannya tidak rata atau benda yang bergelombang. Pada pemantulan ini, arah sinar pantul tidak beraturan. Cahaya yang dipantulkan
oleh permukaan air yang bergelombang merupakan salah satu contoh pemantulan baur. Sedangkan pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai
benda yang permukaannya sangat rata, licin, dan mengilap. Pada pemantulan ini, sinar pantul memiliki arah yang teratur. Cahaya yang dipantulkan oleh
cermin merupakan salah satu contoh pemantulan teratur.
Gambar 2.3. Pemantulan Baur
38
Gambar 2.4. Pemantulan Teratur
39
38
Blajar-Pintar, Pemantulan Cahaya-Jenis dan Hukum Pemantulan Cahaya, http:blajar-pintar.blogspot.com201204pemantulan-cahaya-jenis-dan-hukum.html, diakses
pada 1 Februari, pukul: 15:58WIB.
39
Muhammad Risal, Pemantulan Cahaya, http:www.rumus- fisika.com201303pemantulan-cahaya.html, diakses pada 1 Februari 2014, pukul: 15:60 WIB.
Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung dikelompokkan
menjadi dua, yaitu cermin cekung dan cermin cembung. a.
Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya datar
dan tidak melengkung. Contohnya adalah cermin yang digunakan untuk berkaca. Pada saat bercermin, kita akan melihat bayangan di
cermin. Sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin datar, yaitu: 1
Ukuran besar dan tinggi bayangan sama dengan ukuran benda. 2
Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. 3
Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. 4
Bayangan tegak seperti bendanya. 5
Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
Gambar 2.5 Sifat Bayangan pada Cermin Datar
40
b. Cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bidang pantulnya berupa cekungan. Salah satu contoh cermin cekung yaitu bagian
depan sendok makan, lampu mobil dan lampu senter.
40
Oksi Reka, Pengertian Optika Geometri, Optika Fisis dan Hukum Snellius, http:dc360.4shared.comdocnZnDofYnpreview.html, diakses pada 1 Februari 2014, pukul:
16:00 WIB.