tentang diri adalah informasi yang dimiliki individu tentang dirinya: umur, jenis kelamin, penampilan dan sebagainya. Pengharapan individu bagi dirinya adalah
gagasan tentang ingin menjadi apa kelak. Sedangkan penilaian adalah pengukuran individu tentang keadaan dirinya yang dibandingkan dengan apa
yang menurutnya individu tersebut seharusnya terjadi pada dirinya. Menurut Mercer 2011 konsep diri adalah konstruk psikologis yang
terdiri dari gambaran diri yang termasuk kemampuan dalam mengevaluasi perasaan mengenai dirinya sendiri. Sedangkan menurut Rogers dalam Cervon
Pervin, 2013 konsep diri adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, di mana “aku” merupakan pusat referensi setiap
pengalaman. Lebih lanjut Rogers menjelaskan bahwa konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan
disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “apa dan siapa aku” dan “apa yang harus aku perbuat”.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memilih teori Fitts dan Warren 1996 yang menjelaskan bahwa konsep diri adalah gambaran seseorang atau
pandangan seseorang tentang dirinya sendiri melalui bagaimana seseorang mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberikan arti dan
penilaian serta membentuk abstraksi tentang dirinya.
2.2.2 Aspek-aspek konsep diri
Fitts dan Warren 1996 membagi konsep diri dalam dua aspek pokok, yaitu sebagai berikut:
1 Aspek internal
Aspek internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal internal frame of reference adalah penilaian yang dilakukan individu yakni penilaian
yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. aspek ini terdiri dari tiga bentuk:
a. Diri identitas identity self Merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu
pada pertanyaan, “siapakah saya”. Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol yang diberikan pada diri self oleh
individu-individu yang bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
b. Diri perilaku behavioral self Merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisikan
segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan oleh diri”. Selain itu bagian ini berkaitan dengan diri identitas.
c. Diri penerimaanpenilaian judging self Diri penilaian berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan
evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara mediator antara diri identitas dan diri pelaku.
2 Aspek eksternal Pada aspek eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas
sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Namun aspek yang dikemukakan oleh Fitts dan Warren 1996 adalah aspek eksternal
yang bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas lima bentuk, yaitu:
a. Diri fisik physical self Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya
secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya dan keadaan tubuhnya tinggi,
pendek, gemuk, kurus. b. Diri etik-moral moral-ethic self
Merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Hal ini menyangkut persepsi
seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai moral yang dipegangnya, yang
meliputi batasan baik dan buruk. c. Diri pribadi personal self
Merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan
dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya sebagai
pribadi yang tepat. d. Diri keluarga family self
Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam kedukukannya sebagai anggota keluarga.
e. Diri sosial social self Merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang
lain maupun lingkungan di sekitarnya.
Sedangkan menurut Calhoun dan Acocella 1990 menyatakan bahwa konsep diri memiliki tiga aspek, yaitu:
1. Pengetahuan Aspek pertama dari konsep diri adalah apa yang individu ketahui tentang
dirinya, di mana dalam diri individu ada satu daftar julukan yang menggambarkan usia, jenis kelamin, kebangsaan, pekerjaan dan lain
sebagainya. Individu juga mengidentifikasikannya dengan kelompok sosial lain yang menambah daftar julukan bagi dirinya. Julukan dapat diganti
setiap saat sepanjang individu mengidentifikasikan dengan suatu kelompok, kelompok tersebut memberi individu sejumlah informasi lain yang masuk
dalam potret diri mental individu. 2. Harapan
Individu juga memiliki pandangan lain tentang kemungkinan menjadi apa dirinya di masa mendatang, dengan kata lain individu mempunyai
pengharapan bagi diri mereka sendiri 3. Penilaian
Aspek ketiga dari konsep diri adalah penilaian individu tentang dirinya. Individu berkedudukan sebagai penilaian tentang diri mereka sendiri setiap
hari, mengukur apakah individu bertentangan dengan “akan menjadi apa dan seharusnya menjadi apa”
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aspek konsep diri dari Fitts dan Warren 1996 dengan alasan aspek konsep diri dari Fitts dan Warren 1996
mencakup dua aspek pokok yaitu internal dan eksternal. Di mana aspek tersebut
mencakup penilaian diri individu berdasarkan dunia di dalam dirinya dan berdasarkan perbandingan dirinya dengan dunia di luar dirinya. Diasumsikan
bahwa setiap individu akan melakukan penilaian terhadap diri sendiri baik berdasarkan dunia dalam dirinya maupun dunia di luar dirinya.
2.2.3 Pengukuran konsep diri