Kemampuan mengatasi konflik meliputi sikap-sikap untuk menyusun strategi penyelesaian masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atau
suatu masalah dan mengembangkan konsep harga diri yang baru. Menyusun strategi penyelesaian masalah adalah bagaimana individu yang
bersangkutan merumuskan
cara menyelesaikan
konflik dengan
sebaik-baiknya.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal
Menurut Monks et al., 1990, ada beberapa faktor yang mempengaruihi kompetensi interpersonal, yaitu:
a. Umur Konformisme semakin besar dengan bertambahnya usia, terutama terjadi
pada remaja usia 15 atau belasan tahun. b. Keadaan sekeliling
Kepekaan pengaruh dari teman sebayanya sangat mempengaruhi kuat lemahnya interaksi teman sebaya.
c. Jenis kelamin Kecenderungan perempuan untuk berinteraksi dengan teman sebaya lebih
besar daripada laki-laki d. Kepribadian ekstrovert
Anak-anak ekstrovert lebih konformitas daripada introvert e. Besar kelompok
Pengaruh kelompok menjadi makin besar bila besarnya kelompok bertambah
f. Keinginan untuk mempunyai status Adanya dorongan untuk memiliki status inilah yang menyebabkan remaja
berinteraksi dengan teman sebayanya, individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di dalam perebutan tempat di dunia orang
dewasa. g. Interaksi orang tua
Suasana rumah yang tidak menyenangkan dan tekanan dari orang tua menjadi dorongan individu dalam berinteraksi dengan teman sebayanya.
h. Pendidikan Pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam interaksi teman
sebaya karena orang yang berpendidikan tinggi mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, yang mendukung dalam pergaulannya.
Sedangkan menurut Santrock 1996 kompetensi interpersonal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Faktor pribadi personal Hurlock 1999 berpendapat bahwa harga diri dan konsep diri merupakan
sumber penting lain dalam mempengaruhi perkembangan sosial remaja, di mana harga diri dan konsep diri yang dimiliki seseorang dapat
membantunya dalam beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain. 2. Faktor lingkungan
Sumber-sumber potensi yang berasal dari faktor lingkungan meliputi orang tua, kelompok sebaya, guru, konselor, pelatih olah raga, bahkan kepala
sekolah. Lingkungan juga merupakan sumber yang dapat mendukung dan
mengembangkan kemampuan remaja untuk mengkoordinasikan emosi, kognisi, tingkah laku baik dalam adaptasi jangka pendek maupun proses
perkembangan jangka panjang. Sedangkan menurut Nashori 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi
kompetensi interpersonal adalah 1. Berifat eksternal, yaitu kontak dengan orang tua, interaksi dengan
teman sebaya, aktivitas dan partisipasi sosial. 2. Bersifat internal, jenis kelamin, kepribadian, dan kematangan pada diri
individu. Selain faktor-faktor diatas, peneliti juga mengambil faktor-faktor yang
mempengaruhi kompetensi interpersonal berdasarkan penelitian terdahulu. Yaitu mengenai tipe-tipe loneliness. Penelitian ini dilakukan oleh Buhrmester et al.
1988 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan tipe-tipe loneliness, yaitu state loneliness dan trait loneliness terhadap kompetensi
interpersonal. Dari penjelasan di atas, peneliti memilih konsep diri, kepribadian, dan
tipe-tipe loneliness sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal. Faktor-faktor tersebut akan peneliti angkat menjadi independent
variabel dalam penelitian ini.
2.1.4 Pengukuran kompetensi interpersonal