Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

54

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen pengumpulan data, prosedur penelitian dan metode analisa data yang digunakan dalam penelitian.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja siswa SMA N 6 Tangerang Selatan. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas X dan kelas XI yang berjumlah 624 orang. Kelas XII tidak termasuk dalam populasi karena saat melakukan penelitian, kelas XII sedang mengadakan ujian. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 358 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode probability sampling yaitu pengambilan sampel yang memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel atau probabilitas sampelnya tidak diketahui. Teknik yang digunakan adalah dan menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampel yang mengacu pada kelompok. Dalam penelitian ini setelah peneliti mendapatkan daftar populasi, dari 18 kelas yang ada di SMA N 6 Tangerang Selatan, pihak sekolah mengizinkan untuk mengambil data pada 10 kelas saja, peneliti menentukan kelas sebagai sub populasi, peneliti menganggap bahwa tiap kelas memiliki karakteristik yang sama dalam mewakili populasi. Sehingga peneliti melakukan pengambilan secara acak sebanyak 10 dari 18 kelas tersebut sebagai sampel penelitian.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dependent variabel dan variabel bebas independent variabel. Adapun variabel penelitan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: a. Kompetensi interpersonal b. Konsep diri c. Extraverion d. Agreebleness e. Concientiousness f. Neuroticism g. Openness to experience h. State loneliness i. Trait loneliness j. Jenis kelamin Dependent variable dalam penelitian ini adalah kompetensi interpersonal, sedangkan variabel lainnya merupakan independent variable. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini sebagai berikut: a. Kompetensi interpersonal adalah suatu kemampuan yang dimiliki indvidu dalam membina hubungan dengan orang lain, dengan berdasarkan terpenuhnya aspek yang dibutuhkan untuk tercapainya hubungan interpersonal yang baik dan efektif, yaitu aspek initiation, negative assertion, disclosure, emotional support dan conflict management. b. Konsep diri adalah gambaran seseorang atau pandangan seseorang tentang dirinya sendiri berdasarkan perbandingan yang dilakukan terhadap dunia dalam dirinya maupun diluar dirinya. c. Extraversion adalah seseorang dengan extraversion yang tinggi cenderung memiliki sifat ramah, suka berteman, dan periang. d. Agreebleness adalah seseorang dengan agreebleness yang tinggi cenderung memiliki sifat simpati, mengutamakan orang lain, mau bekerjasama, dan sopan e. Conscientiousness adalah seseorang dengan conscientiousness yang tinggi cenderung memiliki sifat pekerja keras, tekun, disiplin, berfokus pada pencapaian dan berhati-hati. f. Neuroticism adalah seseorang dengan neuroticism yang tinggi cenderung memiliki sifat cemas, mudah depresi, pemarah, dan mudah tersinggung. g. Openness to experience adalah seseorang dengan openness to experience yang tinggi cenderung memiliki sifat penuh dengan imajinasi, cerdas, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan ide baru. h. State loneliness adalah perasaan kesepian yang dirasakan pada individu dalam kurun waktu beberapa hari. i. Traits loneliness adalah perasaan kesepian yang dirasakan pada individu dalam kurun waktu beberapa tahun

3.3 Instrumen Pengumpulan Data