Sedangkan menurut Howard Garner 2011 kemampuan interpersonal merupakan bagian dari Multiple Intelligence yang terdiri atas linguistic, logical
mathematical, spatial, bodily kinesthetic, musical, interpersonal dan intrapersonal. Menurut Gardner, interpersonal adalah kemampuan seseorang
untuk mengetahui dan menerima perbedaan dalam suasan hati moods, kehendak intention, motivasi motivation, perasaan dan dorongan yang ada
pada diri orang lain meskipun hal-hal tersebut tersembunyi, termasuk kepekaan pada ekspresi emosi, suara, gesture, dan kemampuan untuk memberikan respon
secara efektif padasinyal-sinyal tersebut dengan cara pragmatis. Dari penjelasan diatas, peneliti menggunakan teori Buhrmester et al.
dalam, Paulk, 2008 yaitu yang menjelaskan bahwa kompetensi interpersonal adalah keterampilan atau kemampuan yag dimiliki individu untuk membina
hubungan yang baik dan efektif dengan orang lain.
2.1.2 Aspek-aspek kompetensi interpersonal
Menurut Buhrmester et al. dalam Paulk, 2008 aspek-aspek kompetensi interpersonal meliputi:
a. Initiation Inisiatif adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi dan hubungan
dengan orang lain, atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar. Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih banyak dan luas
tentang dunia luar, juga tentang dirinya sendiri dengan tujuan untuk
mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui agar dapat lebih memahaminya.
b. Negative assertion Menurut Schwartz 2003 bersikap asertif adalah mempertahankan pendapat
dan mengekspresikan keyakinan, apa yang kita rasakan dan apa yang kita inginkan. Seseorang yang asertif akan bertanggung jawab pada pendapatnya
dan berusaha berkomunikasi dengan sukses bahkan ketika pendapatnya berselisih dengan orang lain.
c. Self-disclosure Kemampuan membuka diri merupakan kemampuan untuk membuka diri,
menyampaikan informasi yang bersifat pribadi dan penghargaan terhadap orang lain. Menurut Farber 2006, dengan membuka diri kita merasa dekat
dengan seseorang, seperti anggota keluarga, karena kita selalu bersama mereka dan menjadi bagian dirinya. Kita menceritakan segala cerita kepada
mereka. Serta membiarkan mereka memasuki dunia kita, menceritakan mengenai diri kita, termasuk perasaan, pikiran dan keinginan.
d. Emotional support Kemampuan memberikan dukungan emosional sangat berguna untuk
mengoptimalkan komunikasi interpersonal antar dua pribadi. Dukungan emosional mencakup kemampuan untuk menenangkan dan memberi rasa
nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah. Kemampuan ini lahir dari adanya empati dalam diri seseorang.
e. Conflict management
Kemampuan mengatasi konflik meliputi sikap-sikap untuk menyusun strategi penyelesaian masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atau
suatu masalah dan mengembangkan konsep harga diri yang baru. Menyusun strategi penyelesaian masalah adalah bagaimana individu yang
bersangkutan merumuskan
cara menyelesaikan
konflik dengan
sebaik-baiknya.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal