3.4.10 Pereaksi Liebermann–Burchard
Dicampur secara perlahan 5 ml asam asetat anhidrit dengan 5 ml asam sulfat pekat tambahkan etanol hingga 50 ml Merck, 1978.
3.5 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, pemeriksaan kadar abu yang tidak
larut dalam asam, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, dan penetapan kadar sari yang larut dalam air Depkes RI, 1995; WHO, 1998.
3.5.1 Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap simplisia meliputi bentuk, bau, warna, rasa dan ukuran. Hasil dapat dilihat pada lampiran 3.
3.5.2 Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun pepaya. Serbuk simplisia diletakkan pada kaca objek yang berbeda yang telah
ditetesi larutan kloralhidrat kemudian ditutup dengan kaca penutup, dipanaskan, dan diamati di bawah mikroskop. Hasil dapat dilihat pada lampiran 4.
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluene. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung
penyambung, dan tabung penerima 10 ml.
3.5.3.1 Penjenuhan toluen
Sebanyak 200 ml toluena dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, dipasang alat penampung dan pendingin, kemudian didestilasi selama 2
Universitas Sumatera Utara
jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml volume I.
3.5.3.2 Penetapan kadar air simplisia
Sebanyak 5 g serbuk simplisia daun pepaya yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke dalam labu alas bulat, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit.
Setelah toluena mulai mendidih, destilasi dengan kecepatan 2 tetes tiap detik, hingga sebagian besar air terdestilasi. Kecepatan destilasi ditingkatkan hingga 4
tetes tiap detik, setelah 2 jam didestilasi semua air terdestilasi bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena yang telah dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan
selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml volume II, setelah air dan
toluena memisah sempurna. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung
dalam persen WHO, 1998. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.
3.5.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia daun pepaya yang telah dikeringkan diudara, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air kloroform 2,5 ml kloroform
dalam air suling 1000 ml dalam labu bersumbat sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring. Diuapkan 20 ml filtrat
sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105
o
C sampai bobot tetap. Kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di
udara Depkes RI, 1995. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam air dapat dilihat pada lampiran 10.
Universitas Sumatera Utara
3.5.5 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
Sebanyak 5 gram serbuk simplisia daun pepaya yang telah dikeringkan dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil
dikocok sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Kemudian disaring, 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal
berdasar rata yang telah ditara dan sisanya dipanaskan pada suhu 105
o
C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah
dikeringkan Depkes RI, 1995. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol dapat dilihat pada lampiran 10.
3.5.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 g serbuk simplisia daun pepaya yang telah ditimbang seksama dimasukkan dalam krus platina atau krus silikat yang telah dipijar dan ditara,
kemudian diratakan. Krus dipijar perlahan-lahan sampai arang habis, pemijaran dilakukan pada suhu 600
o
C selama 3 jam. Kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah
dikeringkan di udara Depkes RI, 1995. Perhitungan penetapan kadar abu total dapat dilihat pada lampiran 10.
3.5.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam