Banyaknya noda spot Hasil Pengujian Efektivitas Anti-aging

Data kemudian dianalisis menggunakan Friedman test dan diperoleh nilai p0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan perubahan ukuran pori yang signifikan selama waktu perawatan. Selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon dan diperoleh nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah aplikasi masker gel. Pembesaran pori-pori terkait dengan penuaan dini. Akibat penumpukan sel-sel kulit mati, pori-pori kulit menjadi membesar Noormindhawati, 2013. Pembesaran pori-pori dapat dikurangi dengan pengelupasan kulit secara teratur. Selain disebabkan oleh bertambahnya usia yang membuat pori-pori menjadi lebih besar karena semakin berkurangnya elastisitas kulit juga dikarenakan seringnya terkena sinar matahari secara terus menerus sehingga sel-sel kulit mati menumpuk. Banyaknya aktifitas yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh juga dapat membuat ukuran pori membesar Bogadenta, 2012. Ukuran pori yang besar rentan terhadap penempelan debu dan zat-zat pengotor lain yang dapat menyumbat pori-pori sehingga dapat menyebabkan terbentuknya komedo Wibowo, 2005. Enzim yang terkandung dalam ektrak etanol daun pepaya dapat membersihkan pori-pori kulit yang tersumbat timbunan kotoran dan minyak Surtiningsih, 2005.

4.9.4 Banyaknya noda spot

Pengukuran banyaknya noda dilakukan dengan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 60x polarizing lens sensor jingga. Hasil pengukuran banyaknya noda semua kelompok sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 4.13. Pada tabel dapat dilihat bahwa semua kelompok sukarelawan memiliki jumlah noda yang cukup banyak yaitu antara 35,0 ± 1,73 - 39,3 ± 8,08. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Data hasil pengukuran noda pada kulit sukarelawan. F Jumlah Noda Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 SB ST SB ST SB ST SB ST 39,7±2,08 39,0±1,73 38,7±2,08 38,7±2,08 38,3±2,31 38,3±2,31 38,0±1,73 38,3±2,31 I 39,7±2,08 39,0±1,73 38,7±2,08 38,7±2,08 38,3±2,31 35,0 ±5,29 34,0±5,19 34,0±5,19 II 36,7±3,51 35,7±4,16 34,3±3,06 32,3±4,73 33,0±2,65 31,7±4,04 30,0±4,61 30,3±4,61 III 35,0±1,73 34,0±2,65 30,7±0,58 29,3±2,08 25,3±1,53 25,0±1,73 24,3±1,52 24,0±2,0 IV 39,3±8,08 40,0±7,81 35,3±7,23 35,0±7,81 29,0±6,25 29,0±6,25 23,0±2,64 23,0±2,65 MGP 38,0±8,00 37,0±7,21 34,7±7,51 32,7±7,37 31,0±7,55 31,0±7,0 30,0±6,56 29,7±7,02 Keterangan : Sedikit 0-19; Beberapa noda 20-39; Banyak noda 40-100 Aramo, 2012 F : Formula SB : Sebelum aplikasi masker gel ST : Setelah aplikasi masker gel F.0 : Basis masker gel tanpa ekstak F.I : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,020 F.II : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,059 F.III : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,119 F.IV : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,178 MGP : Masker gel pembanding Perawatan kulit sukarelawan hingga minggu keempat menunjukkan tidak adanya penurunan jumlah bercak noda secara langsung, tetapi penurunan jumlah bercak noda terjadi secara bertahap setelah perawatan dengan masker gel ekstrak etanol daun pepaya setiap minggunya. Sukarelawan kelompok blanko tidak menunjukkan pengurangan jumlah bercak noda yang cukup besar. Grafik pengaruh pemakaian masker gel terhadap jumlah noda kulit sukarelawan selama empat minggu perawatan dapat dilihat pada gambar 4.9. Pengurangan jumlah bercak noda yang cukup besar ditunjukkan oleh kelompok sukarelawan dengan perawatan menggunakan formula I, II, III, dan IV. Grafik pengaruh perbedaan formula terhadap jumlah noda kulit sukarelawan selama empat minggu perawatan dapat dilihat pada Gambar 4.10. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik pengaruh pemakaian masker gel terhadap jumlah noda kulit sukarelawan Gambar 4.10 Grafik pengaruh perbedaan formula terhadap jumlah noda kulit sukarelawan 10 20 30 40 50 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Blanko Sebelum Sesudah 10 20 30 40 50 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Formula I Sebelum Sesudah 10 20 30 40 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Formula II Sebelum Sesudah 10 20 30 40 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Formula III Sebelum Sesudah 10 20 30 40 50 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Formula IV Sebelum Sesudah 10 20 30 40 1 2 3 4 B ercak n o d a Waktu Minggu Masker gel pembanding Sebelum Sesudah 10 20 30 40 50 1 2 3 4 Be rc ak n o d a Waktu Minggu Jumlah noda kulit sukarelawan Blanko FI FII FIII FIV MGP Universitas Sumatera Utara Grafik pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa masker gel ekstrak etanol daun pepaya kelompok formula III dan IV lebih efektif dalam menurunkan jumlah bercak noda dibandingkan dengan masker gel kelompok formula F I, F II, dan masker gel pembanding. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Kruskal Wallis test dan diperoleh nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antar formula dalam mengurangi bercak-bercak noda pada kulit sukarelawan. Kemudian data diuji menggunakan Mann-Whitney untuk mengetahui formula mana yang berbeda. Dari hasil uji Mann-Whitney dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara blanko - dengan F II, F III, dan F IV; serta F I dengan F III dan F IV nilai p 0,05. Data penurunan banyaknya bercak-bercak hitam selama empat minggu perawatan kemudian dianalisis menggunakan Friedman test dan diperoleh nilai p0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan selama waktu perawatan. Selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon dan diperoleh nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah aplikasi masker gel pada minggu pertama, kedua, dan ketiga. Sedangkan pada minggu keempat, diperoleh nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah aplikasi masker gel. Mulyawan dan Suriana 2013 menyebutkan bahwa bercak-bercak hitam hiperpigmentasi bisa muncul pada kulit yang mulai menua maupun kulit yang belum tua oleh berbagai penyebab. Bercak-bercak hitam yang terdapat pada orang yang masih muda menunjukkan bahwa kulit mengalami penuaan dini Hembing, 2008. Bercak-bercak hitam ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet dari Universitas Sumatera Utara matahari yang menembus lapisan epidermis kulit. Juga dapat disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan, seperti asap kendaraan dan berbagai pencemaran lainnya yang merupakan sumber radikal bebas penyebab kerusakan kulit Hembing, 2008. Bercak hitam ini akan terlihat jelas pada mereka yang berkulit putih, sedangkan pada kulit yang gelap tidak begitu tampak Darmawan, 2013. Pada umumnya bercak-bercak hitam ini muncul pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari Bogadenta, 2012. Semakin lama kulit terpapar sinar matahari, menyebabkan pembentukan melanin kulit semakin aktif dan menimbulkan bercak-bercak noda pada kuli Sumaryati, 2012.

4.9.5 Keriput Wrinkle