Pengujian Efektifitas Anti-aging METODE PENELITIAN

3.12 Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan

Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan masker gel ekstrak etanol daun pepaya dengan maksud untuk mengetahui bahwa masker gel yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul sesaat setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan pada kulit, dan iritasi sekunder yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada kulit Ditjen POM, 1985. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka Open Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari berturut-turut Latifah dan Tranggono, 2007. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan.

3.13 Pengujian Efektifitas Anti-aging

Pengujian efektivitas anti-aging dilakukan terhadap sukarelawan sebanyak 18 orang dan dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu: a Kelompok I : 3 sukarelawan untuk basis masker gel blanko b Kelompok II : 3 sukarelawan untuk masker gel pembanding c Kelompok III : 3 sukarelawan untuk masker gel formula I 0,020 d Kelompok IV : 3 sukarelawan untuk masker gel formula II 0,059 e Kelompok V : 3 sukarelawan untuk masker gel formula III 0.119 f Kelompok VI : 3 sukarelawan untuk masker gel formula IV 0,178 Universitas Sumatera Utara Semua sukarelawan diukur kondisi awal kulit pada area uji yang telah ditandai yang meliputi: kadar air moisture, kehalusan evenness, besar pori pore, banyaknya noda spot, keriput wrinkle dan kedalaman keriput wrinkle depth dengan menggunakan skin analyzer. Perawatan mulai dilakukan dengan mengaplikasikan masker gel hingga merata pada kulit seluas area uji yang telah ditandai, masker gel diaplikasikan berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan di atas. Perubahan kondisi kulit diukur saat sebelum aplikasi masker gel dan setelah aplikasi masker gel setiap minggu selama 4 minggu dengan menggunakan alat skin analyzer. Pengujian efektivitas anti-aging juga dilakukan terhadap sediaan yang dipasaran sebagai pembanding. Data yang diperoleh dari hasil pengujian efektivitas anti-aging dianalisis dengan uji normalitas menggunakan Shapiro- Wilk. Apabila diperoleh data yang normal, maka dilakukan uji parametik One Way Anova dilanjutkan dengan uji Turkey dan LSD. Apabila distribusi data yang diperoleh tidak normal, maka dilakukan uji non parametrik Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney serta uji non parametik Friedman test dilanjutkan dengan Wilcoxon test. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Bahan Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor menunjukkan bahwa sampel termasuk dalam suku Caricaceae, spesies Carica papaya L. 4.2 Hasil Karateristik Simplisia 4.2.1 Pemeriksaan makroskopik Hasil pemeriksaan makroskopik dari daun pepaya yaitu daun berwarna hijau, bentuk bundar dengan tulang daun menjari, tepi daun bergerigi, garis tengah helaian daun 24 - 40 cm, serta memiliki bau yang khas dan rasa sangat pahit.

4.2.2 Pemeriksaan mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun pepaya. Hasil pemeriksaan mikroskopik simplisia daun pepaya menunjukkan adanya hablur kalsium oksalat, fragmen pembuluh kayu, dan fragmen mesofil.

4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia

Hasil pemeriksaan kadar air yang diperoleh dari simplisia daun pepaya adalah sebesar 7,78; kadar sari yang larut dalam air sebesar 30,27; kadar sari yang larut dalam etanol sebesar 16,32; kadar abu total sebesar 11,81; kadar abu yang tidak larut dalam asam sebesar 0,89. Hasil karakterisasi memenuhi syarat yang ditetapkan dalam buku Materia Medika Indonesia 1989. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia daun pepaya dapat dilihat pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara