4.9.1 Kadar air Moisture
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture checker yang terdapat dalam perangkat skin analyzer Aramo. Data hasil
pengukuran kadar air pada kulit semua kelompok sukarelawan dapat dilihat pada
Tabel 4.10. Tabel 4.10
Tabel hasil pengukuran kadar air pada kulit sukarelawan
F Kadar Air
Minggu 1 Minggu 2
Minggu 3 Minggu 4
SB ST
SB ST
SB ST
SB ST
F 0 31,0±1,00 31,7±1,15 32,3±1,53 32,7±0,58 33,0±1,00 33,3±0,58 33,7±0,58 34,3±0,58 F I 31,3±1,53 32,7±1,15 32,7±1,15 33,7±1,15 34,0±1,00 34,3±1,15 35,0±1,00 35,3±0,58
F II 32,3±2,08 33,3±2,08 34,0±1,00 34,3±1,53 34,7±1,53 35,0±1,00 36,0±1,00 36,3±1,15 F III 31,7±1,53 34,0±1,00 34,7±1,53 35,0±1,00 35,0±1,00 36,3±0,58 36,7±0,58 37,3±0,58
F IV 30,7±0,58 33,7±0,58 34,7±0,58 36,7±0,58 36,7±1,53 37,3±1,15 37,0±1,00 38,0±1,00 MGP 30,0±2,00 33,0±1,00 33,7±1,53 35,3±1,53 35,7±1,53 36,0±2,00 36,7±1,53 38,0±1,00
Keterangan: Normal 30-50; Dehidrasi 0-29; Hidrasi 51-100 Aramo, 2012
F : Formula
SB : Sebelum aplikasi masker gel
ST : Setelah aplikasi masker gel
F.0 : Basis masker gel tanpa ekstak
F.I : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,020
F.II : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,059
F.III : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,119
F.IV : Masker gel ekstrak etanol daun pepaya konsentrasi 0,178 MGP : Masker gel pembanding
Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa semua kelompok sukarelawan memiliki kadar air normal yaitu 30.3 ± 0,58 - 32.0 ± 1,00. Perawatan yang
dilakukan menunjukkan adanya efek peningkatan kadar air kulit sukarelawan setelah pemakaian masker gel. Grafik pengaruh pemakaian masker gel terhadap
kadar air kulit sukarelawan selama empat minggu perawatan dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik pengaruh pemakaian masker gel terhadap kadar air kulit
sukarelawan Grafik di atas menunjukkan bahwa pemakaian masker gel memberikan
efek terhadap kadar air kulit sukarelawan, dimana kadar air kulit meningkat setelah penggunaan masker gel selama 15 menit. Perawatan yang dilakukan
selama empat minggu menunjukkan adanya pengaruh perbedaan formula terhadap peningkatan persentase kadar air kulit setiap kelompok sukarelawan. Peningkatan
20 25
30 35
40
1 2
3 4
K ad
ar ai
r
Waktu Minggu
Blanko
Sebelum Sesudah
20 25
30 35
40
1 2
3 4
Kadar A
ir
Waktu Minggu
Formula I
Sebelum Sesudah
20 25
30 35
40
1 2
3 4
Kadar A
ir
Waktu Minggu
Formula II
Sebelum Sesudah
20 25
30 35
40
1 2
3 4
Kadar A
ir
Waktu Minggu
Formula III
Sebelum Sesudah
20 25
30 35
40
1 2
3 4
Kadar A
ir
Waktu Minggu
Formula IV
Sebelum Sesudah
20 25
30 35
40
1 2
3 4
Kadar A
ir
Waktu Minggu
Masker gel pembanding
Sebelum Sesudah
Universitas Sumatera Utara
persentase kadar air kulit paling tinggi ditunjukkan oleh kelompok sukarelawan dengan perawatan menggunakan formula IV dan dengan masker gel pembanding.
Grafik pengaruh perbedaan formula terhadap kadar air kulit sukarelawan selama empat minggu perawatan dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Grafik pengaruh perbedaan formula terhadap kadar air kulit
sukarelawan. Data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik
Kruskal Wallis untuk mengetahui efektivitas formula terhadap kadar air kulit sukarelawan dan diperoleh nilai p 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan
efektivitas yang signifikan antar formula dalam meningkatkan kadar air kulit sukarelawan. Untuk mengetahui formula mana yang berbeda maka dilakukan uji
Mann-Whitney. Dari hasil uji Mann-Whitney dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kadar air yang signifikan antara blanko - dengan blanko
+, F III, dan F IV; blanko + dengan F I; F I dengan F III dan F IV nilai p0,05.
Untuk mengetahui perubahan kondisi kulit selama waktu perawatan, maka data selanjutnya dianalisis menggunakan Friedman test dan diperoleh nilai p0,05
20 25
30 35
40
1 2
3 4
K ad
ar A
ir
Waktu Minggu Kadar air kulit sukarelawan
Blanko FI
FII FIII
FIV MGP
Universitas Sumatera Utara
yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan selama waktu perawatan. Data kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan Wilcoxon test dan diperoleh
nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa penggunaan masker gel memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kondisi kulit.
Kandungan air pada kulit sehat adalah minimal sebesar 60 agar kulit tetap lembut, kenyal, cerah, memasok sel dengan nutrisi yang cukup sehingga
kulit tetap lembut dan berfungsi dengan baik Bentley, 2006. Untuk fungsi fisiologisnya kulit memerlukan lemak dan air. Lapisan lemak di permukaan kulit
dan bahan-bahan dalam stratum korneum yang bersifat higroskopis dapat menyerap air dan berada dalam hubungan yang fungsional disebut Natural
Moisturizing Factor. Kemampuan stratum korneum untuk mengikat air sangat penting bagi fleksibilitas dan kelenturan kulit Tranggono dan Latifah, 2007.
Kemampuan kulit dalam menyerap absorbsi sangat dipengaruhi oleh metabolisme, kelembaban dan ketebalan kulit Darmawan, 2013.
4.9.2 Kehalusan Evenness