Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Miftahul Huda 2012:32 juga berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif juga mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok keci dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil selama beberapa pertemuan ke depan dan kemudian diuji secara individu pada hari yang telah ditentukan. Pembelajaran kooperatif memberi dampak positif bagi peserta didik yaitu anak diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok. Siswa harus dapat menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya dapat membangun komunitas pembelajaran yang saling membantu satu sama lain. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama, yaitu kerja sama antara peserta didik dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

c. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Apabila diperhatikan secara seksama, maka pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan model lainnya. Menurut Arends 2008:111 menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3 Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin, agama, dan sosial yang beragam. 4 Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu. Ada tiga konsep penting yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif, sebagaimana diungkapkan oleh Slavin 2009:10, yaitu: 1 Penghargaan Bagi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan-penghargaan tim lainnya jika mereka berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan. 2 Tanggungjawab Individual Kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggungjawab difokuskan pada aktivitas anggota tim dalam membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya yang dilakukan siswa tanpa bantuan teman satu timnya. 3 Kesempatan Sukses yang Sama Semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari sebelumnya. Hal ini memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah semua sama-sama ditantang untuk melakukan yang terbaik, dan bahwa kontribusi dari semua anggota tim ada nilainya.

d. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan utama penerapan model pembelajaran kooperatif adalah untuk melatih sikap kerja sama siswa dalam mencapai tujuan belajar. Adapun tujuan pembelajaran kooperatif menurut Isjoni 2010:39-41 adalah: 1 Hasil Belajar Akademik Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa secara akademik dan perubahan moral yang berhubungan dengan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif dapat member keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. 2 Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari individu-individu yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan menghargai satu sama lain. 3 Pengembangan Keterampilan Sosial Tujuan penting pembelajaran kooperatif berikutnya adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon.

0 2 51

INKLUSIVITAS KELAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK BERKESULITAN BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: Studi Deskriptif Tentang Model Pembelajaran Kooperatif STAD di SD X Kota Bandung.

0 0 62

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas x SMA Negeri 2 Klaten pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN EKONOMI SMA WISUDA

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8