2. Hasil Belajar Peserta Dididk
Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata nilai peserta didik adalah 71 dan peserta didik yang telah mencapai KKM yaitu 75 sebesar
31,25, pada pertemuan kedua rata-rata nilai peserta didik mengalami peningkatan menjadi 72,46 dan peserta didik yang mencapai KKM
sebesar 40,62. Rata-rata nilai hasil belajar peserta didik pada dua pertemuan di siklus I adalah 71,73. Jika dilihat dari jumlah peserta didik
yang mencapai KKM, maka hal tersebut belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.
Setelah dilakukan perbaikan, rata-rata nilai hasil belajar peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama
siklus II rata-rata nilai peserta didik adalah 74,78 dan peserta didik yang telah mencapai KKM sebesar 62,50. Sedangkan pada pertemuan kedua
siklus II rata-rata nilai hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 76,03 dan peserta didik yang mencapai KKM sebesar 87,5.
Rata-rata nilai hasil belajar peserta didik pada dua pertemuan di siklus II adalah 75,40. Dari jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM maka
siklus II ini sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri I Mlati dengan pemberian
reward
dan
punishment
dengan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memingkatkan motivasi dan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi memiliki beberapa
keterbatasan, antara lain:
1. Terbatasnya jumlah observer yang terlibat dalam penelitian, yang
seharusnya setiap kelompok diamati oleh seorang observer. 2.
Pertemuan pertama dan kedua disetiap siklus memiliki waktu yang berbeda sehingga peneliti harus pandai-pandai memanfaatkan waktu
yang ada.
105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran ekonomi di SMA
Negeri I Mlati dapat ditingkatkan melalui pemberian reward dan punishment. Reward diberikan kepada peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan
pendidik dengan benar. Selain itu reward juga diberikan kepada kelompok yang dapat mengumpulkan skor paling banyak. Reward yang diberikan
perupa pujian verbal dan non verbal, penghormatan pemberian penobatan, hadiah pemberian alat tuis, dan tanda penghargaan pemberian slempang
bagi kelompok yang memperoleh skor tertinggi. Punishment diberikan kepada peserta didik yang melanggar peraturan ketika mengerjakan soal
evaluasi seperti mensontek dan bekerja sama dalam mengerjakan soal. Punishment yang diberikan berupa punishment preventif menakut-nakuti
dengan kata-kata dan memberikan larangan serta punishment represif pemberian tugas membuat power point. Jika dibandingkan pemberian
reward dan pemberian punishment sama-sama efektif dalam menumbuhkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Namun peserta didik akan
lebih antusias dan semangat apabila mereka mendapat reward. Peserta didik yang mencapai KKM pada pertemuan pertama siklus I
adalah 31,25 dan pada pertemuan kedua siklus I adalah 40,62. Rata-rata