Prosedur Pembelajaran Kooperatif Teori Model Pembelajaran Kooperatif

3 Pengembangan Keterampilan Sosial Tujuan penting pembelajaran kooperatif berikutnya adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berprestasi dan saling bekerja sama. Model pembelajaran semacam ini sangat baik melatih siswa untuk saling membantu, berinteraksi dan bekerja sama satu sama lain. Di samping itu antar siswa dituntut untuk saling memberikan perhatian, terutama bagi mereka yang kemampuan belajarnya masihrendah. Adapun prosedur pembelajaran kooperatif, menurut Wina Sanjaya 2011:248-249 terdiri atas empat tahap, yaitu: 1 Penjelasan Materi Pada tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama pada tahap ini adalah meningkatkan pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan penjelasan umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai siswa yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok. Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Di samping itu, guru juga dapat menggunakan berbagai media pembelajaran agar proses penyampaian lebih menarik siswa. 2 Belajar dalam Kelompok Setelah guru menjelaskan tentang gambaran umum materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompok masing-masing yang telah dibentuk. Pengelompokan pada pembelajaran kooperatif bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan gender, latar belakang, agama, ras, dan budaya. 3 Penilaian Dalam pembelajaran kooperatif, penilaian dapat dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. 4 Pengakuan Tim Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling berprestasi untuk diberi penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian hadiah diharapkan dapat meningkatkan motivasi tim lain untuk lebih berprestasi. Menurut Agus Supriyanto 2013:65-66 sintaks model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 enam fase, yaitu: a Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Fase ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami prosedur dan aturan dalam pembelajaran. b Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik. c Fase ketiga, guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam kelompok. Pada fase ini, tidak boleh ada anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individu lainnya. d Pada fase keempat, guru dapat memberikan bantuan beberapa petunhuk, pengaruh, atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan. e Fase kelima, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran. f Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Tabel 2. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Fase Tingkah Laku Guru Fase-1 Mengklarifikasikan tujuan dan establishing set Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan establishing set. Fase-2 Mempresentasikan informasi Guru mempresetasikan informasi kepada siswa secara verbal atau dengan teks. Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam tim-tim belajar Guru menjelaskan kepada siswa tata cara membenyuk tim-tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien. Fase-4 Membimbing kerja tim dan belajar Guru membantu tim-tim belajar selama mereka mengerjakan tugasnya. Fase-5 Mengujikan berbagai materi Guru menguji pengetahuan siswa tentang berbagai materi belajar atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil-hasil kerjanya. Fase-6 Memberikan pengakuan Guru mencari cara untuk mengakui usaha dan prestasi individual maupun kelompok. Agus Supriyanto 2013: 65 f. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Menurut Wina Sanjaya 2011:249-250 kelebihan model pembelajaran kooperatif diantaranya: 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak selalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menentukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dengan siswa lainnya. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata verbal dan membandingkannya dengan ide-idenya orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk menngkatkan prestasi akademik sekaligus hubungan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me- manage waktu dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa rasa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat menngkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. 8 Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi karena memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Dalam suatu model pembelajaran tentunya terdapat kelemahan-kelemahan yang harus diketahui oleh pendidik, agar kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan baik. Menurut Wina Sanjaya 2011:250-251 model pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1 Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang membutuhkan waktu. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa pre teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai siswa. 3 Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. 4 Keberhasilan pembelajaran koopertaif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang dan hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan waktu satu atau sesekali penerapan strategi tersebut. 5 Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas yang hanya didasarkan pada kemampuan siswa secara individual.

3. Teori Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon.

0 2 51

INKLUSIVITAS KELAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK BERKESULITAN BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: Studi Deskriptif Tentang Model Pembelajaran Kooperatif STAD di SD X Kota Bandung.

0 0 62

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas x SMA Negeri 2 Klaten pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN EKONOMI SMA WISUDA

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8