6 Dalam model ini, siswa memliki dua bentuk tanggung jawab
belajar. Yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar Rusman, 2011:203
7 Dalam model ini, siswa saling membelajarkan sesama siswa
lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya
peerteaching
yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru Rusman, 2011:204
Selain beberapa keunggulan di atas, terdapat kelemahan dari teknik STAD, yang disebutkan berikut ini:
1 Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional yang hanya penyajian materi dari guru, pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan
waktu yang relatif lama, dengan memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru,
kerja kelompo dan tes individual kuis. 2
Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut sebagai fasilitator, mediator, motivator sekaligus
evaluator Isjoni, 2010:62.
4. Teori Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Menurut Oemar Hamalik 2001:158 Motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Sardiman A.M. 2012:75 berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam teorinya tentang motivasi, Maslow mengembangkan
teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya ini sebagai “hirarki kebutuhan”. Menurut Maslow
1984:32 ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia yaitu: 1
Aktualisasi Diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam
dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. 2
Kebutuhan Sosial, berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain, cinta orang lain, dan mencintai orang lain.
3 Kebutuhan akan penghargaan yang pada umumnya tercermin
dalam berbagai simbol-simbol status. 4
Kebutuhan Rasa Aman, tidak hanya dalam arti fisik, akan tetapi juga mental psikologikal dan intelektual.
5 Fisiologis, seperti sandang, pangan, dan papan.
Kelima tingkatan inilah kemudian dijadikan pengertian kunci dalam memahami motivasi manusia. Apabila suatu kebutuhan
mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi
walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya lebih kecil.
Motivasi sangat penting bagi tumbuhnya kesadaran belajar pada diri peserta didik. Jika motivasi telah tumbuh pada diri peserta
didik, maka tugas pendidik dalam menciptakan iklim belajar tidaklah terlalu sulit. pendidik tinggal menyiapkan fasilitas belajar yang
diperlukan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik pendidik sebagai fasilitator, dan merumuskan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Selanjutnya peserta didik sendirilah yang akan belajar untuk pencapaian kompetensinya.
Peserta didik akan secara aktif belajar sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pendidik, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkannya. Dengan kata lain, jika motivasi belajar telah tumbuh dalam diri peserta didik, maka keinginan untuk belajar dari peserta
didik akan tumbuh dengan sendirinya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan dasar yang akan membuat seseorang mengarahkan tingkah lakunya fokus untuk mencapai tujuan tertentu yang disebut
sebagai kebutuhan.
b. Fungsi Motivasi