ketidaksenangan, kekecewaan, dan ketidakpuasan. Secara langsung, efek-efek
inilah yang nantinya akan menggerakkan peserta didik untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan. Peserta didik akan menentukan melakukan
tindakan yang dapat menghadirkan
reward
atau yang dapat menghadirkan
punishment.
Penerapan pedoman penggunaan
reward
dan
punishment
secara tepat guna
bisa menjadikan guru sebagai motivator yang baik dalam pembelajaran karena
mampu menerapkan strategi memotivasi yang baik dan benar terutama dalam
strategi pemberian
reward
dan
punishment.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Feri Nasrudin yang berjudul “ Pengaruh
Pemberian
Reward
dan
Punishment
terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemberian
reward
dan
punishment
terhadap motivasi belajar siswa kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Berdasarkan hasil
penelitian, rata-rata pemberian
reward
dan
punishment
memperoleh nilai sebesar 82 kategori sangat kuat. Sedangkan, rata-rata skor angket
motivasi belajar siswa memperoleh nilai sebesar 87 kategori sangat kuat. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Feri Nasrudin dan
penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara
pemberian
reward
dan
punishment
dengan peningkatan motivasi belajar peserta didik. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Feri
menggunakan angket, sedangkan pada penelitian ini menggunakan observasi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Pramudya Ikranagara yang berjudul
“Pemberian
Reward
dan
Punishment
Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siawa Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri Kejobong
Purbalingga ”. Pada siklus I rata-rata kedisiplinan peserta didik mencapai
74, dan pada siklus II rata-rata kedisiplinan peserta didik meningkat menjadi 87, 62. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Pramudya
Ikranagara dan penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
reward
dan
punishment
sama-sama berdampak positif pada peserta didik. Namun pada penelitian Pramudya Ikranagara tidak
menggunakan model pembelajaran STAD. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Natalia yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penghargaan oleh Guru Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar
Siswa”. Berdasarkan analisis data terdapat pengaruh pemberian penghargaan oleh guru ekonomi terhadap motivasi belajar siswa. Besar
pengaruh tersebut 36,7. Tingkat pemberian penghargaan oleh guru ekonomi dalam kategori baik dengan presentase sebesar 70 sedangkan
tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori baik dengan presentase sebesar 76. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Natalia dan
penelitian ini adalah pemberian penghargaan atau
reward
oleh pendidik
kepada pesertaa didik memiliki dampak positif terhadap motivasi belajar. Namun pada penelitian Natalia tidak menerapkan
punishment
dan tidak menggunakan model pembelajaran.
4. Penelitian yang dilaksanakan oleh Masruroh dari Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri UIN Malang dengan judul “Pengaruh Metode
Reward And Punishment
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Qur ‟ an-
Hadits Di MAN Kandangan Kediri”. Dari analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai pengaruh metode
reward
dan
punishment
terhadap peningkatan motivasi belajar Qur ‟ an-Hadits di MAN
Kandangan Kediri mempunyai pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan motivasi belajar Qur
‟ an-Hadits yaitu sebesar 42. Penghitungan ini menggunakan
Korelasi Produt Moment
dan analisis statistik dengan taraf signifikan 0,05.
C. Kerangka Berfikir