12
kembali ternyata hasil salah maka dengan tulus hati dan kejujuran siswa yakin bahwa ia berbuat salah. Dengan demikian melalui
pelajaran matematika dapat melatih siswa untuk menanam kebenaran dan kejujuran.
3. Pengertian Hasil Belajar
Nana Sudjana 2002: 22 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Abdurrahaman 2009:14 hasil belajar adalah hasil usaha yang diperoleh anak setelahmelalui kegiatan belajar. Dimyati
dan Mudjiono 2010: 200 hasil belajar yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Nasution 2006: 36 mendefinisikan hasil belajar
adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Pendapat lain
mengenai hasil belajar dikemukakan oleh Oemar Hamalik 2008: 38 hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat di amati dan di ukur meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Ranah Hasil Belajar
Tiga domain hasil belajar dalam taksonomi Anderson dan Krathwohl dikelompokan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari kognitif, afektif,
dan psikomotorik, sebagai berikut:
13
a. Kognitif
Aspek kognitif adalah ketrampilan yang ditandai dengan kreativitas, kelincahan berpikir, dan memecahkan masalah.
Anderson dan Krathwohl diterjemahkan oleh Prihantoro, 2010: 20 bahwa pembagian aspek kognitif meliputi enam tingkatan pikiran
sebagai berikut: 1
Pengetahuan C1 Merupakan kemuampuan memanggil kembali fakta yang
disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah. Ciri utama taraf ini adalah ingatan.
2 Pemahaman C2
Pemahaman merupakan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep.
3 Penerapan C3
Penerapan adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi suatu konsep, ide, hukum, rumus, dalam situasi yang baru.
4 Analisis C4
Analisis adalah kesanggupan mengurai suatu integritas kesatuan yang utuh menjadi unsure-unsur atau bagian-bagian
yang mempunyai arti, sehingga hirarkinya menjadi jelas. 5
Evaluasi C5 Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang
nilai sesuatu berdasarkan kriteria yang dipakainya.
14
6 Kreasi C6
Kreasi atau menciptakan adalah menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas.
b. Afektif
Aspek afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Alex Shiran 2008: 18 membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat,
sebagai berikut: 1
ReceivingPenerimaan Penerimaan yaitu semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan stimulus dari luar yang datang pada peserta didik, baik dalam bentuk masalah situasi atau gejala.
2 RespondingJawaban
Yaitu reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.
3 ValuingMenghayati nilai
Yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tersebut. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya
kesediaan menerima nilai. 4
OrganizationOrganisasi Organisasi yaitu pengembangan nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan, serta prioritas nilai yang telah
dimilikinya.