45
f. Karakteristik Busana Pesta
Menurut Chodiyah 1982 bahan yang biasa digunakan untuk busana pesta biasanya dari bahan yang berkualitas tinggi dengan
perhiasan lengkap sesuai dengan busananya sehingga kelihatan istimewa. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam membuat
busana pesta adalah sebagai berikut : 1 Siluet Busana Pesta
Menurut Sri Widarwati 1993 siluet busana pesta adalah struktur pada desain busana yang mutlak harus dibuat dalam
suatu desain. Siluet ialah garis sisi luar atau garis sisi bayangan luar dari sebuah busana atau pakaian yang dapat
dikelompokkan menjadi garis bayangan luar atau siluet silhouette A, I, H, Y, S, T, O, X, V Arifah A Riyanto, 2003 :
132. 2 Bahan Busana Pesta
Menurut Chodijah dan Wisri A Mamdy 1982 busana pesta malam biasanya menggunakan bahan yang bagus dengan
hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa. Menurut Sri Widarwati 1993 bahan yang digunakan untuk busana pesta
antara lain beledu, kain renda, lame, sutera, dan sebagainya. Busana pesta yang digunakan pada umumnya adalah bahan
46 yang berkilau, bahan tembus terang, mewah dan mahal setelah
dibuat. 3 Warna Bahan Busana Pesta
Warna yang digunakan untuk busana pesta malam adalah warna gelap atau mencolok, berkilau dengan tenunan benang
emas atau perak Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1986 : 10 .
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa pada umumnya busana pesta banyak menggunakan variasi warna.
4 Tekstur Bahan Busana Pesta Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat
dilihat dan dirasakan. Sifat – sifat permukaan tersebut antara lain : kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan tembus terang
transparan, Sri Widarwati, 1993 : 14. Tekstur terdiri dari bermacam – macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus,
tekstur lemas, tekstur tembus terang, tekstur mengkilap dan kusam Arifah A Riyanto, 2003 : 47.
g. Penilaian Menggambar Busana
Penilaian adalah suatu tindakan untuk memberikan intepretasi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan norma tertentu
untuk mengetahui tinggi-rendahnya atau baik-buruknya aspek tertentu Sugihartono,2007 : 130. Semua usaha membandingkan
47 hasil pengukuran terhadap suatu bahan pembanding atau patokan
atau norma disebut penilaian. Skor adalah kuantitas yang diperoleh dari suatu pengukuran sifat suatu obyek Masidjo, 1997 : 14.
Kuantitas sifat suatu objek yang merupakan hasil dari kegiatan pengukuran dari suatu objek, dibedakan menjadi dua yaitu
kuantitas kontinu dan kuantitas nominal. Kuantitas yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa dari suatu mata pelajaran adalah
kuantitas kontinu. Kuantitas kontinu merupakan hasil suatu pengukuran kompetensi siswa dalam menggambar busana yang
diatur dalam suatu sistem yang disebut skala atau kelas interval. Skala atau kelas interval adalah suatu pengukuran kuantitas
kontinu dalam suatu sistem sehingga tampak perbedaan lebih dan kurang. Skala yang digunakan dalam peneitian ini menggunakan
dua kategori yaitu tuntas dan belum tuntas. Menurut pendapat Sutomo 1985 dalam Sri Wening, 1996 : 7
proses pembelajaran diperlukan teknik penilaian untuk mengetahui hasil belajar. Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan
oleh guru, yang secara garis besar dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non tes. Tes adalah suatu alat dalam
penilaian yang digunakan untuk mengetahui data atau keterangan dari
seseorang yang
dilaksanakan dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh seseorang yang di
tes. Jadi dapat dikatakan bahwa teknik tes merupakan cara untuk
48 memperoleh informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang
memerlukan jawaban betul atau salah. Teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban betul atau salah. Penilaian dengan teknik nontes dapat menggunakan cara observasi, wawancara dan angket.
Dalam memilih alat penilaian mempertimbangkan ciri indikator, misalnya: apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu,
maka alat penilaiannya adalah unjuk kerja performance, apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka alat
penilaiannya adalah tertulis, apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka alat penilaiannya adalah proyek dan lain
sebagainya. Macam-macam alat penilaian yang dapat digunakan oleh guru
dalam melakukan penilaian Depdiknas : 2006 1 Tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan peserta didik diberikan dalam bentuk tulisan. Ada
dua bentuk soal tes tulis, yaitu sebagai berikut: a soal yang memilih jawaban, yaitu meliputi: soal pilihan ganda,dua pilihan
benar-salah,ya-tidak dan soal menjodohkan, b soal dengan mensuplai
jawaban, yaitu
meliputi: isian
atau melengkapi,jawaban singkat atau pendek dan soal uraian.