Kriteria Sumber Belajar Tinjauan Tentang Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar

21

a. Pengertian Majalah Mode

Media cetak merupakan bagian dari mata rantai dunia yang memainkan peranan penting dalam memberitakan hal - hal yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak berupa tulisan. Dari pengertian ini kita bisa melihat bahwa media cetak adalah media tidak terbatas untuk kalangan tertentu. Media cetak merupakan bagian dari saluran informasi bagi masyarakat disamping media elektronik dan media digital. Media cetak memiliki bermacam – macam jenis dengan pemberitaan yang bermacam – macam pula. Salah satu contoh jenis media cetak tersebut adalah majalah. Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam – macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik popular yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti banyak orang. Pengertian majalah menurut Rama Kertamukti 2012 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca dan dan menurut waktu 22 penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, serta menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya. Berikut adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh majalah: 1 Kekuatan a Khalayak sasaran Dapat menjangkau khalayak yang sangat khusus. b Penerimaan khalayak Kemampuan majalah dalam mengangkat nama atau citra produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah yang bersangkutan. c Long life span Biasanya dibaca dalam waktu lama dan sering digunakan sebagai referensi khusus. d Kualitas visual Kualitas tampilan visual biasanya sangat prima karena pada umumnya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi. 2 Kelemahan a Fleksibilitasnya terbatas Pemesanan iklan kebayakan harus dilakukan jauh hari sebelum majalah terbit. 23 b Biaya tinggi Biaya iklan relatif mahal jika dibandingkan iklan di surat kabar apalagi jika khalayak yang dijangkau tidak terseleksi. c Distribusi Peredaran majalah dianggap lambat dibandingkan surat kabar. Oleh beberapa ahli, majalah didefinisikan sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan berwarna dijilid dalam bentuk buku serta diterbitkan secara berkala seperti seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Adapula menurut Ahmad Husein 2012 yang membatasi pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala tapi bukan terbit setiap hari. Media cetak itu haruslah bersampul setidaknya punya wajah dan dirancang secara khusus. Selain itu, media cetak itu dijilid atau sekurang – kurangnya memiliki sejumlah halaman tertentu. Bentuknya harus berformat tabloid atau saku atau konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama ini. Mode adalah suatu kebiasaan dalam berbusana yang digemari masyarakat pada kurun waktu tertentu Sicilia Sawitri 1994 : 23.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 27

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 4 16

PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA MALAM SISWA KELAS XI DI SMK KARYA RINI.

0 0 149

PENGARUH GADGET TERHADAP KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS XI DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

6 41 166

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TREND MODE APPMI TERHADAP KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

0 3 2

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR BUSANA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MAJALAH MODE SEBAGAI SUMBER BELAJAR KELAS XII DI SMK NEGERI 3 PATI.

0 0 150

PENGEMBANGAN MEDIA MOOD BOARD BUSANA PESTA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA OLEH SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA.

9 105 174

KEMAMPUAN MENGGAMBAR BUSANA PESTA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA CETAK MAJALAH BUSANA PADA SISWA KELAS XI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 205

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER IDE BUSANA PERIODE ROKOKO TERHADAP KETERCAPAIAN KOMPETENSI MENGGAMBAR BUSANA PESTA MALAM TEKNIK KERING BAGI SISWA KELAS XI SMK NEGERI PRINGKUKU PACITAN.

1 0 206