101
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kompetensi menggambar busana pesta siswa sebelum menggunakan majalah AMICA
sebagai sumber belajar dan setelah menggunakan majalah AMICA sebagai sumber belajar pada siswa kelas X di SMK Diponegoro Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa siswa dalam proses belajar mengajar hanya mengandalkan kemampuan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran menggambar busana. Kompetensi menggambar busana siswa masih relative rendah karena
kurangnya wawasan, sarana dan prasarana berupa sumber belajar yang mampu meningkatkan kompetensi siswa.
1. Kompetensi menggambar busana pesta sebelum perlakuan pre-test pada pelajaran menggambar busana siswa kelas X di SMK
Diponegoro Yogyakarta
Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja berupa hasil desain menggambar busana pesta siswa kelas X di SMK Diponegoro Yogyakarta
dari data pre-test sebelum menggunakan majalah AMICA sebagai sumber belajar diperoleh nilai tertinggi 85, nilai terendah 60 dan nilai rata-rata
mean 73,6. Dari 33 siswa yang menjadi sampel pada pre-test yang termasuk dalam kriteria ketuntasan minimum KKM kategori tuntas
102 sebanyak 18 siswa atau 54,5. Sebanyak 15 siswa atau 45,5 berada
dalam kategori belum tuntas. Pada pre-test menunjukkan bahwa siswa belum maksimal dalam
menyelesaikan tugas menggambar busana terlihat siswa kesulitan dalam menuangkan ide menggambar busana pesta karena kurangnya wawasan
dan tidak adanya sumber belajar yang mampu dieksplorasi oleh siswa. Pada penilaian unjuk kerja sebelum menggunakan majalah AMICA
sebagai sumber belajar kemampuan siswa bereksplorasi dalam membuat variasi garis, detail serta pengembangan unsur dan prinsip desain yang
masih sangat kurang. Begitu pula dengan kemampuan mengelaborasi yang ditunjukkan dalam mengkombinasi warna yang digunakan masih monoton
dan sama antara siswa yang satu dengan yang lain serta kesesuaian kesempatan dengan sumber ide yang digunakan masih relative kurang
apalagi siswa yang satu dengan yang lain memiliki banyak kesamaan sumber ide serta pada penerapan bagian-bagian busana kurang selaras. Hal
ini terjadi karena kurangnya wawasan dan tidak adanya sumber belajar yang dapat digunakan selain gambar busana pesta yang dicontohkan oleh
guru. Teknik penyelesaian desain dalam 1x tatap muka dan kerapihan serta
kebersihan gambar hasil desain siswa masih sangat kurang. Banyak siswa yang hanya asal-asalan dalam menyelesaikan hasil desain mereka tanpa
memperhatikan teknik pewarnaan yang benar. Dari hasil tersebut dapat