Cara Menguji Fakta Cara Menilai Autoritas

commit to user 26

i. Cara Menguji Fakta

Sebagai telah dikemukakan di atas, untuk menetapkan apakah data atau informasi yang telah kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian, apakah data-data atau informasi itu merupakan kenyataan atau hal yang sungguh-sungguh terjadi. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian-penilaian tingkat pertama. Penilaian tingkat pertama hanya diarahkan untuk mendapatkan keyakinan, bahwa semua bahan itu adalah fakta. Dan penilaian itu tidak saja berhenti di sini. Pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua, yaitu yang mana dari semua fakta itu dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Atau dengan kata lain harus diadakan seleksi untuk menentukan fakta-fakta mana yang dapat dijadikan evidensi dalam argumentasi itu. 1 Konsistensi Dasar pertama yang dipakai untuk menetapkan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah kekonsistenan. Sebuah argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasif yang tinggi, kalau evidensi-evidensinya bersifat konsisten, tidak ada satu evidensi bertentangan atau melemahkan evidensi yang lain. 2 Koherensi Dasar kedua yang dapat dipakai untuk mengadakan penilaian fakta mana yang dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koherensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku. Bila penulis meng- commit to user 27 inginkan agar sesuatu hal dapat diterima, ia harus meyakinkan pembaca bahwa karena pembaca setuju atau menerima fakta-fakta dan jalan pikiran yang dikemuka- kannya, maka secara kosekuen pula pembaca harus menerima hal lain, yaitu konklusinya.

j. Cara Menilai Autoritas

Yang dapat dilakukan adalah membanding-bandingkan autoritas-autoritas itu, mengadakan evaluasi atas pendapat-pendapat itu untuk menemukan sesuatu pendapat dipertanggungjawabkan. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa pokok berikut: 1 Tidak Mengandung Prasangka Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka. Yang tidak mengandung prasangka artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau didasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa autoritas itu tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. 2 Pengalaman dan Pendidikan Autoritas Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu autoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperolehnya harus commit to user 28 dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang diperoleh melalui pendidikan tadi. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian-penelitian yang dilakukannya dan presentasi hasil-hasil penelitian dan pendapatnya akan lebih memperkokoh kedudukannya, dengan catatan bahwa syarat pertama di atas harus juga diperhatikan. 3 Kemasyuran dan Prestise Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataanpendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi di balik kemasyuran dan prestise pribadi di bidang lain. 4 Koherensi dengan Kemajuan Hal keempat yang perlu diperhatikan penulis argumentasi adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau koheren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu. Berpijak dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya yang dimaksud dengan keterampilan menulis argumentasi adalah kesanggupan siswa dalam menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bahasa Indonesia tulis dengan jelas, didukung oleh organisasi isi atau bahasa yang baik, tata bahasa struktur yang benar, pilihan kata dan ejaan yang tepat dengan bertujuan untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca dengan jalan mengemukakan alasan dan bukti-bukti yang kuat tentang suatu kebenaran. commit to user 29

2. Kemampuan Berpikir Logis