commit to user 98
Analisis korelasi sederhana antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi diperoleh koefisien korelasi
1 y
r sebesar 0,69.
lihat Lampiran 13A halaman 194. Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian
koefisien korelasi tersebut, maka dilakukan uji t. Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan
menulis argumentasi sebesar 8,42 yang lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,66 lihat
Lampiran 14A halaman 196. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis tersebut di
atas, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi. Dengan demikian hipotesis nol
H
o
yang berbunyi “tidak ada hubungan antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan menulis argumentasi” ditolak. Sebaliknya, hipotesis altenatif H
a
yang berbunyi “ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan keterampilan
menulis argumentasi” diterima. Koefisien determinan antara kemampuan berpikir logis dengan keterampilan
menulis argumentasi sebesar 47,61 diperoleh dari harga koefisien korelasi X
1
-Y dikuadratkan lalu dikalikan 100 Hal itu berarti variabel kemampuan berpikir logis
memberi kontribusi kepada variabel keterampilan menulis argumentasi sebesar
47,61 lihat Lampiran 17A halaman 203.
2. Hubungan antara Minat Menulis dan Keterampilan Menulis Argumentasi
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Dalam hal ini
commit to user 99
yang akan diuji adalah hipotesis nol H
o
, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi
melawan hipotesis altenatif H
a
, yang berbunyi “ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi”.
Analisis regresi linear sederhana antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi menghasilkan koefisien regresi sebesar 0,104 dan konstanta
69,996 lihat Lampiran 11B halaman 182. Dengan demikian bentuk hubungan
antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi digambarkan dengan persamaan garis regresi, yaitu :
2
104 ,
996 ,
69 ˆ
X Y
+ =
Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi sederhana antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi, maka dilakukan uji F.
Pengujian tersebut dapat diamati pada tabel yang tampak berikut ini: Tabel 6. Tabel Anava untuk Regresi Linear
Ŷ = 69,996 + 0,104X
2
Sumber Variasi dk
JK KT
F
o
F
t
Total 80 555367 -
- -
Koefisien a 1 554611,5125
- -
Regresi ba 1 67,379
67,379 7,64
3,96 Sisa
78 688,1085 8,8219
- -
Tuna cocok 14 296,5555
21,1825 3,46
1,85 Galat
64 391,5530 6,1180
- -
Keterangan : dk
= derajat kebebasan JK
= Jumlah Kuadrat KT
= Kuadrat Tengah
commit to user 100
F
o
= Nilai F hasil penelitian observasi F
t
= Nilai F dari tabel Bagian atas untuk menguji keberartian regresi
Bagian bawah untuk menguji linearitas regresi.
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pengujian keberartian regresi F
o
sebesar 7,64 yang lebih besar dari F
tabel
sebesar 3,96 lihat Lampiran 12B
halaman 193 sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi adalah sangat signifikan berarti
Hasil pengujian linearitas diperoleh F
o
sebesar 3,46 yang lebih besar dari F
tabel
sebesar 1,85 lihat Lampiran 12B halaman 193, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi bersifat nonlinear.
Analisis korelasi sederhana antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi diperoleh koefisien korelasi
2 y
r sebesar 0,30 lihat Lampiran 13B
halaman 195. Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi tersebut, maka dilakukan uji t. Dari hasil pengujian ditunjukkan bahwa kekuatan hubungan
antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi 2,69 yang lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,66 lihat Lampiran 14B halaman 197. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi. Dengan
demikian, hipotesis nol H
o
yang menyatakan “tidak ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi” ditolak. Sebaliknya hipotesis
commit to user 101
altenatif H
a
yang berbunyi “ada hubungan positif antara minat menulis dan keterampilan menulis argumentasi” diterima.
Koefisien determinan antara minat menulis dengan keterampilan menulis argumentasi sebesar 9,00 diperoleh dari harga koefisien korelasi X
2
-Y dikuadratkan lalu dikalikan 100 Hal itu berarti variabel minat menulis memberi
kontribusi kepada variabel keterampilan menulis argumentasi sebesar 9,00 lihat
Lampiran 17B halaman 204.
3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis dan Minat Menulis Secara Bersama-sama dengan Keterampilan Menulis Argumentasi
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama
dengan keterampilan menulis argumentasi. Di sini hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nol H
o
yang menyatakan “tidak ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis
argumentasi”, melawan hipotesis altenatif H
a
yang menyatakan “ada hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama
dengan keterampilan menulis argumentasi”. Analisis regresi linear ganda antara kemampuan berpikir logis dan minat
menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi, menghasilkan arah koefisien regresi b
1
sebesar 0,236; b
2
sebesar -0,027; dan konstanta b
sebesar 74,05 lihat Lampiran 15A halaman 199. Dengan demikian,
commit to user 102
bentuk hubungan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi dapat digambarkan dengan
persamaan garis regresi, yaitu :
2 1
027 ,
236 ,
05 ,
74 ˆ
X X
Y −
+ =
. Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi linear ganda antara kemampuan berpikir logis
dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi, maka dilakukan uji F. Pengujian derajat keberartian dapat diperhatikan pada
Lampiran 15B halaman 200.
Berdasarkan Lampiran 15B diketahui hasil pengujian F
o
sebesar 35,19 yang lebih besar dari F
tabel
dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 77 pada α =0,05 sebesar 3,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier antara
kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi adalah signifikan .
Selanjutnya, dari hasil analisis korelasi ganda antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis
argumentasi diperoleh korelasi
12 .
y
R sebesar 0,69 lihat Lampiran 16A halaman
201. Lebih lanjut, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi ganda, maka dilakukan uji F. Dari hasil pengujian diperoleh F
o
sebesar 35,19 yang lebih besar dari F
tabel
dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 77 pada taraf nyata α =0,05 sebesar
3,96 lihat Lampiran 16B halaman 202. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan berpikir logis dan minat menulis secara bersama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi.
commit to user 103
Koefisien determinan kedua variabel tersebut secara ber-sama-sama dengan keterampilan menulis argumentasi sebesar 47,61 diperoleh dari harga koefisien
korelasi ganda dikuadratkan lalu dikalikan 100 Hal itu berarti se-kitar 47,61 variansi keterampilan menulis argumentasi dapat dijelaskan oleh kemampuan berpikir
logis dan minat menulis secara bersama-sama lihat Lampiran 17C halaman 205.
D. Pembahasan Hasil Penelitian