Aspek Minat Minat Menulis

commit to user 52 dengan reaksi, baik nyata maupun imaji, terhadap sesuatu atau situasi tertentu Arthur J. Jones, 1970: 95. Mort dan Vincent menjelaskan bahwa minat adalah tenaga yang sangat kuat. Seseorang akan bangkit dalam banyak kesempatan jika ia memiliki minat. Pembelajaran yang berlangsung tanpa adanya minat dari para peserta didik, bukanlah pembelajaran yang baik Paul R.Mort dan William S.Vincent, 1950: 69.

b. Aspek Minat

Menurut Evita E Singgih 2006: 59 minat memiliki dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Aspek kognitif, minat cenderung egosentris. Aspek kognitif ini berhubungan dengan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu. Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan memberi kepuasan dan keuntungan pribadi. Bila terbukti ada kepuasan dan keuntungan, minat mereka tidak saja menetap melainkan menjadi lebih kuat tatkala kepuasan dan keuntungan itu menjadi nyata. Hal sebaliknya akan terjadi bila kepuasan dan keuntungan pribadi yang diperoleh hanya sedikit. 2 Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, yaitu dari sikap orang yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, teman-temannya di lingkungan sekolah terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa. Misalnya, commit to user 53 siswa yang mempunyai hubungan yang menyenangkan dengan guru suatu mata pelajaran tertentu, biasanya mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajaran tersebut. Minat siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut diperkuat. Sebaliknya akan terjadi, jika pengalaman yang tidak menyenangkan dengan salah seseorang guru mata pelajaran, dapat mengarah ke sikap yang tidak positif terhadap mata pelajaran tersebut. Aspek afektif ini memiliki peran yang besar dalam memotivasi tindakan. Pendapat yang sama disampaikan Hurlock 1987: 116 bahwa semua minat mempunyai dua aspek, yaitu aspek kognitf dan aspek afektif. Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya, aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah. Bila mereka menganggap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan tempat mereka mendapatkan kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman sebaya yang tidak didapat pada masa sebelumnya. Minat siswa terhadap sekolah akan berbeda dibandingkan bila minat itu didasarkan atas konsep sekolah yang menekankan frustasi dan pengekangan oleh peraturan sekolah dan kerja keras untuk menghafal pelajaran. Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Seperti halnya aspek kognitif, aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap yang penting – yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya- terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. commit to user 54 Sebagai contoh, siswa yang mempunyai hubungan yang menyenangkan dengan para guru, biasanya mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah. Karena pengalaman sekolahnya menyenangkan, minat meraka pada sekolah diperkuat. Sebaliknya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan guru dapat dan sering mengarah ke sikap yang tidak positif yang mungkin kelak akan memperlemah minat anak terhadap sekolah. Walaupun kedua aspek kognitif dan afektif penting perannya dalam menentukan apa yang akan atau yang tidak dikerjakan oleh siswa, jenis penyesuaian pribadi dan sosial siswa. Aspek afektif lebih penting daripada aspek kognitif kerena dua alasan. Pertama, aspek afektif mempunyai peran yang lebih besar dalam memotivasi tindakan daripada aspek kognitif. Suatu bobot emosional positif dari minat memperkuat minat itu dalam suatu tindakan. Suatu bobot emosional yang tidak menyenangkan mempunyai pengaruh sebaliknya. Bobot itu mengakibatkan kebosanan disertai pengaruh yang memperlemah motivasi atau yang mendorong tindakan yang mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Berdasarkan pendapat kedua pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek minat ada dua yakni aspek kognitif dan aspek afektif. Diantara kedua aspek tersebut yang lebih penting dalam memperkuat minat adalah aspek afektif.

c. Kontribusi Minat Menulis terhadap Keterampilan Menulis Argumentasi