2. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang
menjadi objek penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori organizational citizenship behavior yang terdiri dari definisi
OCB, dimensi OCB , serta faktor-faktor OCB . Teori tentang persepsi dukungan organisasi yang terdiri dari definisi persepsi dukungan
organisasi ,dimensi persepsi dukungan organisasi, serta dampak persepsi terhadap dukungan organisasi. Di bab ini juga dijelaskan pengaruh
persepsi dukungan organisasi terhadap ocb karyawan , serta hipotesa. 3. Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi identifikasi variabel, defenisi operasional, subjek penelitian, metode pengambilan data, validitas dan reliabilitas alat ukur,
prosedur penelitian, dan metode analisis data 4. Bab IV : Analisa Data dan Interpretasi
Bab ini memaparkan mengenai gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian, hasil utama penelitian, dan menginterpretasikan data
– data empirik.
5. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian serta berisi saran-
saran metodologis dan saran-saran praktis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Organizational Citizenship Behavior OCB
1. Pengertian Organizational Citizenhip Behavior OCB
OCB pertama kali di populerkan oleh Organ kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain. OCB dapat didefinisikan sebagai
suatu perilaku kerja karyawan di dalam organisasi, yang dilakukan atas suka rela di luar deskripsi kerja yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk
meningkatkan kemajuan kinerja organisasi. OCB merupakan perilaku individual yang bersifat bebas discretionary, yang tidak secara langsung
dan eksplisit mendapat pengharapan dari sistem imbalan formal, dan yang secara keseluruhan mendorong keefektifan fungsi-fungsi organisasi.
Bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku tersebut tidak diharuskan oleh persyaratan peran atau deskripsi jabatan yang secara jelas dituntut
berdasarkan kontrak dengan organisasi; melainkan sebagai pilihan personal Podsakoff, MacKenzie, Paine, Bachrach, 2000.
Smith 1983 menyebutkan OCB adalah kontribusi pekerja di atas dan lebih dari deskripsi kerja formal. OCB melibatkan beberapa perilaku,
meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas- tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur di tempat
kerja. Perilaku-perilaku ini menggambarkan nilai tambah karyawan dan merupakan salah satu bentuk perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang
positif, konstruktif dan bermakna membantu Novliadi, 2007. Organ 1988 mendefinisikan OCB sebagai perilaku yang merupakan pilihan dan
inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi. Hal ini berarti
perilaku tersebut tidak termasuk ke dalam persyaratan kerja atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberikan
hukuman Organ, podsakoff, macKenzie, 2006. Dari beberapa defenisi tokoh di atas dapat menyimpulkan bahwa
OCB merupakan perilaku yang bersifat suka rela, bukan merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal- hal yang mengedepankan
kepentingan organisasi. Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan performance, tidak diperintahkan secara formal
2. Dimensi Organizational Citizenship Behavior
Menurut Organ; Podsakoff; dan Mackenzie 2006 terdapat tujuh dimensi dalam organizational citizenship behavior, yaitu :
a. Altruism
Altruism adalah perilaku karyawan untuk membantu ataupun menolong rekan kerjanya yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan
dan tidak ingin mendapatkan keuntungan pribadi. b.
Courtesy Memperhatikan dan menghormati orang lain, juga sifat menjaga
hubungan baik dengan rekan kerja agar terhindar dari masalah