dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung Favorable atau tidak mendukung Unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan
positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak
mendukung objek sikap yang hendak diungkap Azwar, 2000.
Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Skala Favorable
Unfavorable Alternatif jawaban
Skor Alternatif jawaban
Skor
Sangat sesuai 5
Sangat sesuai 1
Sesuai 4
Sesuai 2
Netral 3
Netral 3
Tidak sesuai 2
Tidak sesuai 4
Sangat tidak sesuai 1
Sangat tidak sesuai 5
Tabel 4. Blue print Skala persepsi dukungan organisasi
Aspek Favorable
Unfavorable Total Bobot
Nomor Aitem
Jumlah Aitem
Nomor Aitem
Jumlah Aitem
Fairness 1, 4,7,22,28
5 10,13,1
6,19,25 5
10 33,33
Supervisor support
8,17, 20, 26,29
5 2,5,11,
14,23 5
10 33,33
Organizational Reward and Job
Condition 3,9,12,15,24
5 6,18,21,
27,30 5
10 33,33
Total 15
15 30
100
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1.
Validitas Alat Ukur
Azwar 2003 mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrumen pengukur akan dikatakan valid jika hasil pengukurannya sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur Hadi,
2000. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi dalam penelitian ini adalah professional judgement, pendapat profesional diperoleh dengan
cara berdiskusi dengan dosen pembimbing. Analisa construct validity menggunakan analisis faktor
.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau
yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal
yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu
kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang di analisis dengan
bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem
total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2000.