BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Dengan menggunakan desain studi cross-sectional yaitu mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel dependen informasi dan
gambaran analisis mengenai situasi yang ada dalam waktu yang bersamaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Sisirau, Aceh Tamiang. Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret sampai Mei 2016.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti Notoatmodjo, 2010. Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah seluruh
karyawan bagian produksi di PT. Sisirau, Aceh Tamiang yang berjumlah 45 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 45 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan data sekunder, yaitu :
3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada karyawan PT. Sisirau, Aceh Tamiang yang menjadi responden. Kuesioner
untuk penilaian stres kerja menggunakan kuesioner dari penelitian Airmayanti 2009 yang dimodifikasi.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur ilmiah dan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan stres kerja dan juga
dokumen-dokumen yang diperlukan yang diperoleh dari PT. Sisirau, Aceh Tamiang. Data-data sekunder tersebut yang berasal dari perusahaan berupa
pengukuran lingkungan kerja yang dilakukan oleh Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Medan tahun 2015, laporan personalia dari bulan Oktober 2015
sampai dengan Januari 2016.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu Notoatmodjo, 2010.
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel independen yaitu faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan faktor individu. Faktor intrinsik berupa, jam kerja, beban kerja, rutinitas, kebisingan.
Faktor ekstrinsik berupa peran individu dalam organisasi kerja, hubungan interpersonal, perkembangan karir, Struktur dan ikloim organisasi dan faktor
individu berupa usia, masa kerja 2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stres kerja.
3.5.2 Defenisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Stress kerja adalah respon emosional dan fisik yang dialami oleh responden
sehubungan dengan pekerjaan yang diukur berdasarkan indikator stres Tarwaka, 2004.
2. Beban kerja adalah aktivitas yang diterima oleh responden dari luar tubuhnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Jam kerja adalah jumlah jam yang dilakukan untuk bekerja dalam sehari HIPERKES.
4. Rutinitas adalah penialain responden terhadap pekerjaan yang dilakukan secara berulang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Kebisingan adalah suara yang tidak disukai oleh responden ditempat kerja dan dirasakan dangat mengganggu.
6. Peranan dalam organisasi adalah keikutsertaan responden dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan dirinya di perusahaan.
7. Perkembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rangkaian pekerjaan yang dipegang selama
Universitas Sumatera Utara
keidupan kerja, seperti kenaikan jabatan, kesempatan mengembangkan kreativitas, mendapatkan pendidikan dan pelatihan, serta kepuasan atau
kesesuaian honor. 8. Hubungan interpersonal adalah hubungan antara atasan, bawahan, maupun
rekan kerja. 9. Struktur dan iklim organisasi adalah peraturan perusahaan yang selama ini
dirasakan secara subjektif mengganggu pekerja seperti : peraturan yang terlalu kaku, supervise yang berlebihan, iklim kerja yang tidak mendukung,
dan kesempatan mengembangkan kreativitas.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Penentuan Tingkat Stres Kerja
Variabel dependen stres kerja diukur dengan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan metode self report measurement oleh Karoley yang
dapat untuk mengukur tingkat stres. Metode self report measurement menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan adanya perubahan
fisiologis, psikologi dan perilaku yang dapat dijawab dengan tidak pernah diberi skor 0, kadang-kadang diberi skor 1 dan sering diberi skor 2. Perubahan fisiologis,
psikologi dan perilaku yang digunakan berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh Karoley dalam Airmayanti 2009. Hasil skornya adalah hasil total skor
seluruh jawaban responden kemudian dikategorikan menjadi 2, yaitu kategori stres berat 25 dan stres ringan 1-25.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Penentuan Tingkat Rutinitas
Untuk mengetahui rutinitas pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 3 pertanyaan menggunakan skala Guttman dengan skor
untuk pertanyaan : 1 : Ya
2 : Tidak Nilai untuk rutinitas adalah :
a. Tidak membosankan, jika skor total : 3 b. Membosankan
, jika skor total : ≤ 3
3.6.3 Penentuan Tingkat Kebisingan
Untuk mengetahui kebisingan pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 3 pertanyaan menggunakan skala Guttman dengan
skor untuk pertanyaan : 1 : Ya
2 : Tidak Nilai untuk kebisingan adalah :
a. Tidak bising, jika skor total : 3 b. Bising, jika skor total :
≤ 3
3.6.4 Penentuan Tingkat Peranan Dalam Organisasi
Untuk mengetahui peranan dalam organisasi pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 3 pertanyaan menggunakan skala
Guttman dengan skor untuk pertanyaan :
Universitas Sumatera Utara
1 : Ya 2 : Tidak
Nilai untuk peranan dalam organisasi adalah : a. Tidak Berperan
, jika skor total : ≤ 3 b. Berperan, jika skor total : 3
3.6.5 Penentuan Tingkat Hubungan Interpersonal
Untuk mengetahui hubungan interpersonal pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 3 pertanyaan menggunakan skala Guttman
dengan skor untuk pertanyaan :
1 : Ya 2 : Tidak
Nilai untuk hubungan interpersonal adalah : a. Buruk, jika skor total : 3
b. Baik , jika skor total : ≤ 3
3.6.6 Penentuan Tingkat Pengembangan Karir
Untuk mengetahui pengembangan karir pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 4 pertanyaan menggunakan skala Guttman
dengan skor untuk pertanyaan : 1 : Ya
2 : Tidak Nilai untuk pengembangan karir adalah :
a. Tidak Memuaskan , jika skor total : ≤ 4
b. Memuaskan, jika skor total : 4
Universitas Sumatera Utara
3.6.7 Penentuan Tingkat Struktur dan Iklim Organisasi
Untuk mengetahui struktur dan iklim organisasi pekerja bagian produksi, maka diukur dengan kuesioner yang berisi 4 pertanyaan menggunakan skala
Guttman dengan skor untuk pertanyaan : 1 : Ya
2 : Tidak Nilai untuk struktur dan iklim organisasi adalah :
a. Tidak Mendukung, jika skor total : 4 b. Mendukung
, jika skor total : ≤ 4
3.6.8 Penentuan Tingkat Beban Kerja
Pengukuran beban kerja dilakukan dengan cara menghitung denyut nadi kerja dari para pekerja dengan menggunakan stopwatch . Yang dihitung adalah
denyut nadi istirahat, denyut nadi kerja dan nadi kerja, kemudian hasilnya disesuaikan dengan tabel kategori beban kerja berdasarkan denyut jantung oleh
Christensen dalam Tarwaka 2004. Menurut Kilbon dalam Tarwaka 2004, pengukuran denyut jantung
selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovascular strain. Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi adalah
teleetri dengan menggunakan ragsangan Electro Cardio Graph ECG. Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, makan dapat dicatat secara manual memakai
stopwatch dengan metode 10 denyut. Dengan metode tersebut dapat dihitung
denyut nadi kerja sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Kategori beban kerja Denyut jantung denyutmin
Ringan
75-100
Sedang 100-125
Berat 125-150
Sangat berat
150-175
Sangat berat sekali 175
Tabel 3.3 Kategori Beban Kerja Menurut Denyut Jantung
Langkah-langkah melakukan pengukuran beban kerja yaitu : 1. Mengukur denyut nadi istirahat pekerja dilakukan sebelum mereka bekerja
dengan menghitug berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai denyut nadi yang ke sepuluh yang disesuaikan dengan waktu yang
ditunjukkan oleh stopwatch. Kemudian waktu terebut dicatat. 2. Mengukur denyut nadi kerja pekerja setelah 4 jam dari pengukuran denyut
nadi istirahat menggunakan meode yang sama dengan mengukur denyut nadi istirahat. Kemudian waktu tersebut dicatat.
3. Menghitung nadi kerja dengan cara mengitung selisi antara denyut nadi kerja dengan denyut nadi istirahat dari masing-masing pekerja.
4. Merata-ratakan waktu denyut nadi istirahat dan waktu denyut nadi kerja untuk mendapatkan beban kerja.
5. Menyesuaikan dengan tabel untuk melihat beban kerja.
3.7 Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut : 1. Editing, memeriksa kelengkapan, kesinambungan dan keseragaman data.
2. Coding, menyederhanakan data dengan memberikan kode-kode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
3. Processing, setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga telah melewati tahap pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer.
4. Cleaning pembersihan data, merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
dimungkinkan terjadi pada saat meng-entry ke komputer. Dalam penelitian ini digunakan beberapa analisa data, yaitu :
1. Analisa Univariat dilakukan untuk mengetahui secara deskriptif variabel yang diteliti, dihitung skor rata-rata dan persentasenya lalu ditampilkan berupa
tabel distribusi frekuensi. 2. Analisa Bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen
dengan variabel dependen. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik chi-square, jika hasil output terdapat cells diatas 0 maka
digunakan uji exact fisher untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah PMKS PT. Sisirau Aceh Tamiang
Untuk meningkatkan volume ekspor di luar minyak dan gas bumi, sub sektor perkebunan mempunyai peranan penting. Kegiatan perkebunan yang
dilaksanakan pemerintah dengan dukungan pihak swasta pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengarah kepada
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. PMKS PT. Sisirau adalah salah satu badan usaha swasta yang bergerak
dalam bidang usaha pengolahan minyak kelapa sawit CPO. Pada awal perencanaan PT. Sisirau mengusahakan proyek pembangunan diatas lahan 20 Ha
berdasarkan surat kesepakatan bersama antara PT. Sisirau dengan PT. Desa Jaya pada tanggal 6 Juni 1997 yang diperkuat adanya surat keputusan kantor
pertahanan Kabupaten Aceh Timur No. 15IL.IBPNATIM1997 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan PMKS.
Guna berpasrtisipasi dalam program tersebut. PT. Sisirau berencana mengusahakan proyek pabrik pengolahan di atas lahan seluas 20 Ha berdasarkan
surat kesepakatan bersama antara PT. Sisirau dengan PT. Desa Jaya pada tanggal 23 Juni 1999 yang diperkuat oleh adanya Surat Kantor Pertanahan Kabupaten
Aceh timur No. 15IL.IBPNATIM1997 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Pabrik kelapa sawit akan dibangun dengan
Universitas Sumatera Utara