Hasil Uji Statistik HASIL PENELITIAN

Pada variabel perkembangan karir, sebanyak 32 orang 71,1 pekerja menyatakan tidak puas akan perkembangan karirnya, dan hanya 13 orang 28,9 yang puas akan perkembangan karirnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa pada variabel struktur organisasi dan iklim kerja mendukung ada 17 orang 37,8 dan 28 orang 62,2 lainnya menyatakan bahwa truktur organisasi dan ikim kerja tidak mendukung.

4.3 Hasil Uji Statistik

Tabel 4.6 Distribusi Responden menurut Faktor Individu Umur dan Masa Kerja dengan Stres Kerja pada bagian Produksi PT. Sisirau, Aceh Tamiang Tahun 2016. Variabel Kejadian Stres Total Presentase Sig ρ Ringan Berat N N Umur 39 ≥ 39 Total 8 7 15 17,8 15,6 33,3 8 22 30 17,8 48,9 66,7 16 29 45 35,6 64,4 100 0.078 Masa Kerja 12 ≥ 12 Total 5 10 15 11,1 22,2 33,3 10 20 30 22,2 44,4 66,7 15 30 45 33,3 66,7 100 1.000 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja ringan dengan umur 39 tahun sebanyak 8 orang 17,8, dan yang mengalami stres kerja berat juga sebanyak 8 orang 17,8. Pada umur ≥ 39 tahun, yang mengalami stres kerja berat lebih banyak yaitu 20 orang 44,4 dan hanya 10 orang yang mengalami stres kerja ringan, yaitu 10 orang 22,2. Berdasarkan uji chi-square antara masa kerja dengan stres kerja menunjukkan Universitas Sumatera Utara nilai ρ = 0,078 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan stres kerja. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang 51,1 pekerja mengalami stres kerja ringan dengan masa kerja ≥ 12 tahun, sedangkan 6 orang 13,3 lainnya mengalami stres berat. Pada masa kerja 12 tahun menunjukkan bahwa sebanyak 13 orang 28,9 mengalami stres rigan, dan 3 orang 6,7 lainnya mengalami stres berat. Berdasarkan uji chi-square antara masa kerja dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 1 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja. Tabel 4.7 Distribusi Responden menurut Faktor Intrinsik Jam Kerja, Beban Kerja, Rutinitas, dan Kebisingan dengan Stres Kerja pada bagian Produksi PT. Sisirau, Aceh Tamiang Tahun 2016. Variabel Kejadian Stres Total Presentase Sig ρ Ringan Berat n N Jam Kerja 8 ≤ 8 Total 15 15 33,3 33,3 30 30 66,7 66,7 45 45 100 100 - Beban Kerja Ringan Sedang Total 9 6 15 20 13,3 33,3 8 22 30 17,8 48,9 66,7 17 28 45 37,8 62,2 100 0.030 Rutinitas Tidak Membosankan Membosankan Total 8 7 15 17,8 15,6 33,3 16 14 9 35,6 31,1 66,7 24 21 45 53,3 46,7 100 1.000 Kebisingan Mengganggu Tidak Mengganggu Total 11 4 15 24,4 8,9 33,3 29 1 30 64,4 2,2 66,7 40 5 45 88,9 11,1 100 0.036 Berdasarkan tabel 4.5 menyatakan bahwa responden yang bekerja 8 jam mengalami stres kerja ringan sebanyak 15 orang 33,3, sedangkan 30 orang 66,7 mengalami stres berat. Pengujian statistik antara hubungan antara jam Universitas Sumatera Utara kerja dengan stres kerja tidak dapat dilakukan dikarenakan variabel jam kerja hanya memiliki satu kategori saja. Pada variabel beban kerja menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang 20 pekerja mengalami stres ringan dengan beban kerja ringan. Dan 8 orang 17,8 lainnya memiliki beban kerja yang ringan dan mengalami stres berat. Beban kerja sedang dan mengalami stres ringan sebanyak 6 orang 13,3, dan beban kerja sedang mengalami stres kerja berat sebanyak 22 orang 48,9. Berdasarkan uji chi-square antara beban kerja dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,030 ρ 0,05 yang berarti ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja. Tabel diatas menyatakan bahwa sebanyak 8 orang 17,8 mengalami stres kerja ringan dengan rutinitas yang tidak membosankan, sedangkan 16 orang 35,5 lainnya mengalami stres kerja berat dengan rutinitas yang tidak membosankan. Sebanyak 7 orang 15,6 mengalami stres kerja ringan dengan rutinitas yang membosankan, dan 14 orang 31,1 mengalami stres kerja berat dengan rutinitas yang membosankan. Berdasarkan uji chi-square antara rutinitas dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 1,000 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara rutinitas dengan stres kerja. Pada variabel kebisingan, sebagian besar pekerja mengalami stres kerja ringan dengan kebisingan yang dianggap mengganggu sebesar 11 orang 24,4, sedangkan 29 orang 64,4 lainnya mengalami stres berat karena kebisingan yang dianggap mengganggu. Sebanyak 4 orang 8,9 mengalami stres ringan dengan menganggap bahwa kebisingan tidak mengganggu, dan sebanyak 1 orang 2,2 mengalami stres kerja berat karena kebisingan dianggap mengganggu Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji exact fisher antara kebisingan dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,036 ρ 0,05 yang berarti ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja. Tabel 4.8 Distribusi Responden menurut Faktor Ekstrinsik Peran Individu dalam Organisasi, Hubungan Interpersona, Perkembangan Karir, dan Struktur Organisasi dan Iklim Kerja dengan Stres Kerja pada bagian Produksi PT. Sisirau, Aceh Tamiang Tahun 2016 Variabel Tingkat Stres Total Perse ntase Sig. ρ Ringan Berat n n Peran Individu dalam Organisasi Berperan Tidak Berperan Total 10 5 15 22,2 11,1 33,3 7 23 30 15,6 51,1 66,7 17 28 45 37,8 62,2 100 0,005 Hubungan Interperso nal Baik Buruk Total 14 1 15 31,1 2,2 33,3 27 3 30 60 6,7 66,7 41 4 45 91,1 8,9 100 1.000 Perkemba ngan Karir Memuaskan Tidak Memuaskan Total 2 13 15 4,4 28,9 33,3 11 19 30 24,4 42,2 66,7 13 32 45 28,9 71,1 100 0.165 Struktur Organisasi Suasana Kerja Mendukung Tidak Mendukung Total 7 8 15 15,6 17,8 33,3 10 20 30 22,2 44,4 66,7 17 28 45 37,8 62,2 100 0.387 Berdasarkan tabel 4.6 diatas sebagian besar stres kerja berat dengan tidak berperan terhadap peran individu dalam organisasi sebanyak 23 orang 51,1 dan 7 orang 15,6 lainnya mengalami stres berat dengan berperan dalam peran individu dalam organisasi. Sebanyak 10 orang 22,2 mengalami stres ringan dengan berperan dalam peranan individu dalam organisasi, dan 5 orang 11,1 mengalami stres ringan dengan tidak berperan dalam peranan individu dalam organisasi. Berdasarkan uji chi-square antara peranan dalam organisasi kerja Universitas Sumatera Utara dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,005 ρ 0,05 yang berarti ada hubungan antara peranan dalam organisasi kerja dengan stres kerja. Berdasarkan uji exact fisher antara hubungan interpersonal dengan stres kerja menunjukkan ni lai ρ = 1 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara peranan hubungan interpersonal dengan stres kerja. Tabel diatas menyatakan bahwa sebanyak 14 orang 31,1 mengalami stres kerja ringan dengan hubungan interpersonal yang baik, sedangkan 27 orang 60 lainnya mengalami stres berat denga hubungan interpersonal yang baik. Sebanyak 1 orang 2,2 mengalami stres kerja ringan dengan hubungan interpersonal yang buruk dan 3 orang 6,7 memiliki hubungan interpersonal buruk dengan stres kerja berat. Pada variabel perkembangan karir menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja mengalami stres ringan dengan tidak memuaskan sebanyak 13 orang 28,9 dan 19 orang 42,2 mengalami stres berat dengan perkembangan karir yang tidak memuaskan. Sebanyak 2 orang 4,4 mengalami stres kerja ringan dengan kategori memuaskan terhadap perkembangan karirnya dan 11 orang 24,4 mengalami stres kerja berat karena perkembangan karir yang memuaskan. Berdasarkan uji exact fisher antara perkembangan karir dengan stres kerja m enunjukkan nilai ρ = 0,165 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara perkembangan karir dengan stres kerja. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 7 orang 15,6 mengalami stres kerja ringan karena Struktur dan ikloim organisasi yang mendukung. Sebanyak 10 orang 22,2 mengalami stres berat karena Struktur dan ikloim Universitas Sumatera Utara organisasi yang mendukung. Ada 8 orang 17,8 mengalami stres kerja ringan karena Struktur dan ikloim organisasi yang mendukung, sementara 20 orang 44,4 lainnya mengalami stres kerja berat karena Struktur dan ikloim organisasi yang tidak mendukung. Berdasarkan uji chi-square antara peranan dalam organisasi kerja dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,387 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara Struktur dan ikliim organisasi dengan stres kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Antara Umur dengan Stres Kerja

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja ringan dengan umur 39 tahun sebanyak 8 orang 17,8, dan yang mengalami stres kerja berat juga sebanyak 8 orang 17,8. Pada umur ≥ 39 tahun, yang mengalami stres kerja berat lebih banyak yaitu 20 orang 44,4 dan hanya 10 orang yang mengalami stres kerja ringan, yaitu 10 orang 22,2. Berdasarkan uji chi-square antara masa kerja dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,078 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan stres kerja. Hal ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan Fitri 2013 dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada karyawan bank BMT pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa umur adalah salah satu hal yang mempengaruhi stres kerja seseorang deng an nilai ρ = 0,031. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih dan Suwandi 2013 di bagian produksi PT. X Surabaya yang menunjukkan bahwa semakin lanjut usia seseorang, mengalami kecenderungan stres kerja semakin besar. Menurut Greenberg dalam Firdaus 2005 semakin tua seseorang maka semakin mudah terserang stres, hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, semakin tua seseorang maka semakin berkurangnya daya tahan tubuh terhadap tekanan dan beban yang diterimanya seiring dengan penurunan fungsi organ tubuh. Kedua, pertambahan umur akan memunculkan pertambahan tanggung jawab dan harapan- Universitas Sumatera Utara