BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Antara Umur dengan Stres Kerja
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja ringan dengan umur 39 tahun sebanyak 8 orang 17,8, dan yang
mengalami stres kerja berat juga sebanyak 8 orang 17,8. Pada umur ≥ 39 tahun, yang mengalami stres kerja berat lebih banyak yaitu 20 orang 44,4 dan
hanya 10 orang yang mengalami stres kerja ringan, yaitu 10 orang 22,2. Berdasarkan uji chi-square antara masa kerja dengan stres kerja menunjukkan
nilai ρ = 0,078 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan stres kerja.
Hal ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan Fitri 2013 dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada karyawan bank BMT
pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa umur adalah salah satu hal yang mempengaruhi stres kerja seseorang deng
an nilai ρ = 0,031. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih dan Suwandi 2013 di bagian
produksi PT. X Surabaya yang menunjukkan bahwa semakin lanjut usia seseorang, mengalami kecenderungan stres kerja semakin besar.
Menurut Greenberg dalam Firdaus 2005 semakin tua seseorang maka semakin mudah terserang stres, hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, semakin
tua seseorang maka semakin berkurangnya daya tahan tubuh terhadap tekanan dan beban yang diterimanya seiring dengan penurunan fungsi organ tubuh. Kedua,
pertambahan umur akan memunculkan pertambahan tanggung jawab dan harapan-
Universitas Sumatera Utara
harapan, serta tuntutan yang muncul dari orang-orang disekitar akan melakukan perubahan dalam kehidupan.
Usia berhubungan dengan toleransi seseorang terhadap stres dan jenis stressor yang paling menganggu. Pada usia dewasa biasanya lebih mampu
mengontrol stres dibanding dengan usia kanak-kanak dan usia lanjut. Dengan kata lain orang dewasa biasanya mempunyai toleransi terhdap stres yang lebih baik
Siswanto, 2007
.
Pekerja dengan usia lebih tua akan semakin mampu menunjukkan kematangan jiwa, dalam arti semakin bijaksana, semakin mampu
berfikir rasional, semakin mampu mengendalikan emosi, semakin toleran terhadap pandangan dan perilaku yang berbeda dirinya dan semakin dapat menunjukkan
intelektual dan psikologisnya Gatot dan Adisasmito, 2005. Namun stress dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan umur karena
faktor umur yang lebih tua pada pekerja di PT. Sisirau biasanya memiliki pengalaman, pemahaman bekerja yang lebih banyak, serta kematangan pola pikir
dalam mengambil suatu keputusan sehingga lebih dapat mempertimbangkan kesempatan serta peluang. Selain itu stress berdampak positif eustres dalam hal
ini, karena para pekerja jadi memiliki kemampuan adaptasi terhadap umurnya mengenai stress yang dialaminya.
5.2 Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja