Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pekerja bagian produksi PT. Sisirau Aceh Tamiang, jam kerja mereka yang sering melebihi dari 8 jam sering
membuat mereka merasa kelelahan dalam menjalankan pekerjaannya. mereka juga sering mengeluh mengenai kualitas itirahat yang kurang, dan ada beberapa
pekerja yang absen karena sakit. Selain itu stress berdampak positif eustres dalam hal ini, karena para pekerja jadi memiliki kemampuan adaptasi terhadap
jam kerjanya mengenai stress yang dialaminya, namun juga mengalami distress dengan adanya absenteisme dan sakit karena kelelahan.
5.4 Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 9 orang 20 pekerja mengalami stres ringan dengan beban kerja ringan. Dan 8 orang 17,8 lainnya memiliki
beban kerja yang ringan dan mengalami stres berat. Beban kerja sedang dan mengalami stres ringan sebanyak 6 orang 13,3, dan beban kerja sedang
mengalami stres kerja berat sebanyak 22 orang 48,9. Berdasarkan uji chi-square antara beban kerja dengan stres kerja
menunjukka n nilai ρ = 0,030 ρ 0,05 yang berarti ada hubungan antara beban
kerja dengan stres kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Prabowo 2009 yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja
dengan nilai ρ=0,036 ρ0,05. Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar 2001, sumber intrinsik pada
pekerjaan meliputi tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Beban kerja merupakan salah satu tuntutan tugas yang yang menjadi stresor dalam pekerjaan. Munandar juga
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa beban kerja berlebihbeban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit terjadinya stres.
Menurut Manuaba 2000, akibat beban kerja yang terlalu besar dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik atau mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan pencernaan dan
mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengulangan gerak akan menimbulkan kebosanan. Kebosanan
dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial
membahayakan pekerja. Beban kerja yang berlebih atau rendah dapat menimbulkan stres kerja. Hasil penelitian sesuai dengaan penelitian yang
dilakukan oleh Nurmalasari 2013 dan Sitepu 2013, bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif terhadap stress kerja.
Sejalan dengan teori dan hasil penelitian tersebut, beban kerja berhubungan dengan stress kerja pada pekerja bagian produksi PT. Sisirau, Aceh
Tamiang dapat disimpulkan karena sedang banyaknya buah sawit yang masuk dan harus diolah dengan segera. Buah sawit yang tidak diolah dengan segera dapat
menyebabkan asam lemak bebas pada buah sawit meningkat dan menyebabkan kualitas minyak menurun dan dapat menyebabkan harga minyak menjadi rendah
dan merugikan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan para pekerja mendapatkan beban fisik dan mental mereka bertambah dan menimbukan stress kerja.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Hubungan Antara Rutinitas dengan Stres Kerja