dengan stres kerja menunjukkan nilai ρ = 0,005 ρ 0,05 yang berarti ada hubungan antara peranan individu dalam organisasi kerja dengan stres kerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh French dan Chaplan dalam Aulya 2010 yang menyatakan bahwa apabila seorang karyawan
tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan dirinya, maka hal tersebut dapat menyebabkan karyawan tersebut menjadi tidak
betah dalam bekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seorang pekerja yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, memiliki
hasil kerja yang lebih baik dan mengurangi tekanan dalam bekerja yang dapat menyebabkan stres Munandar, 2001.
Peran individu dalam organisasi berhubungan dengan stress kerja pada pekerja di PT. Sisirau, Aceh Tamiang, menurut para perkerja adalah karena
mereka tidak pernah diikursertakan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Mereka hanya mendapatkan perintah
untuk melaksanakan keputusan yang telah dibuat oleh atasan mereka saja. Pernah mereka ikut dalam pengambilan keputusan, dengan memberikan saran, namun
saran yang mereka berikan tidak diaplikasikan dalam pekerjaan mereka, dan ada beberapa pekerja yang merasa sia-sia jika memberikan saran sehingga mereka
hanya memilih untuk melaksanakan apa yang diperintahkan saja.
5.8 Hubungan Antara Hubungan Interpersonal dengan Stres Kerja
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 14 orang 31,1 mengalami stres kerja ringan dengan hubungan interpersonal yang baik, sedangkan 27 orang 60
Universitas Sumatera Utara
lainnya mengalami stres berat denga hubungan interpersonal yang baik. Sebanyak 1 orang 2,2 mengalami stres kerja ringan dengan hubungan interpersonal yang
buruk dan 3 orang 6,7 memiliki hubungan interpersonal buruk dengan stres kerja berat.Berdasarkan uji exact fisher antara hubungan interpersonal dengan
stres kerja menunjukkan nilai ρ = 1 ρ 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara hubungan interpersonal dengan stres kerja.
Stres ini muncul jika seseorang pekerja memiliki hubungan yang tidak baik, apakah itu dengan pimpinannya, teman sejawatnya ataupun para
bawahannya. Hal ini juga berkaitan dengan kesulitan di dalam mendelegasian tanggung jawabnya kepada para bawahannya. Anoraga dan Suyati, 1995. Tidak
adanya hubungan yang bermakna antara hubungan interpersonal dengan stres kerja atau hubungan interpersonal bukan termasuk faktor yang mempengaruhi
stres kerja, karena berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa hubungan interpersonal pekerja sudah baik dimana menurut pekerja bila terjadi hubungan
interpersonal yang kurang harmonis atau adanya konflik antara dua individu sesegera mungkin diselesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan, agar konflik
yang terjadi tidak menjadi hambatan pekerja untuk memperoleh tujuan kerja yaitu memajukan perusahaan demi kepentingan bersama.
Hubungan interpersonal tidak berhubungan dengan stress kerja di PT. Sisirau, Aceh Tamiang dikarenakan adanya hubungan interpersonal yang terjalin
antara pekerja satu dengan pekerja yang lain terjalin cukup baik, begitu juga hubungan antara pemimpin dengan pekerja, dan sebaliknya, cukup baik dan
harmonis. Menurut hasil penelitian juga, para pekerja tidak membawa masalah
Universitas Sumatera Utara
eksternal mengenai hubungan interpersonal mereka kepada sesama pekerja atau kepada atasan jika berada ditempat kerja. Karena menurut mereka, pekerjaan
butuh kerjasama yang baik, jadi harus bisa membedakan dimana tempat kerja dan dimana yang bukan tempat kerja.
5.9 Hubungan Antara Perkembangan Karir dengan Stres Kerja