BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stres
2.1.1 Pengertian Stres
Fincham dan Rhodes dalam Munandar 2008 mengasumsikan bahwa stres dapat disimpulkan dari gejala-gejala dan tanda-tanda faal, perilaku, psikologikal
dan somatik, adalah hasil dari tidakkurang adanya kecocokan antara orang dalam arti kepribadiannya, bakatnya, dan kecakapannya dan lingkungannya, yang
mengakibatkan ketidakmampuannya untuk menghadapi berbagai tuntutan terhadap dirinya secara efektif.
Menurut Dadang Hawari dalam Sunaryo 2004 stres adalah reaksi suatu respons tubuh terhadap stressor psikososial tekanan mental atau beban
kehidupan. Sedangkan menurut Maramis dalam Sunaryo 2004 stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu, sesuatu yang
menggangu keseimbangan kita. Menurut Vincent Cornelli yang dikutip oleh grant Brecht dalam Sunaryo 2004 stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang
disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan tersebut.
Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku.
Stressor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja menurut Selye dalam
Waluyo 2009. Menurut Morgan dan King dalam Waluyo 2009 stres adalah
Universitas Sumatera Utara
suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik badan, atau lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi merusak dan tidak
terkontrol.
2.1.2 Sumber Stres
Menurut Patton dalam Tarwaka 2003 bahwa perbedaan reaksi antara individu tersebut disebabkan oleh faktor psikologis dan sosial yang dapat merubah
dampak sor bagi individu. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Kondisi individu seperti umur, jenis kelamin, tempramental, intelegensia,
pendidikan, kebudayaan, dll. 2. Ciri kepribadian seperti introvert atau ekstrovert, tingkat emosional,
kepasrahan, kepercayaan diri, dll. 3. Sosial-kognitif seperti dukungan sosial, hubungan sosial dengan lingkungan
sekitarnya. 4. Strategi untuk menghadapi setiap stres yang muncul.
2.1.3 Tahapan Stres