Higiene Penjualan Perilaku penjual Tindakan Responden NO

mahasiswa mahasiswi sekitaran kota Medan yang hendak pulang kampung ataupun kembali dari kampung. Bus mereka biasanya selalu singgah Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai dan mereka juga biasanya membeli oleh- oleh berupa jajanan yang tersedia ataupun makan sate asongan yang ditawarkan oleh para pedagang.

5.2 Higiene Penjualan

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan dibandingkan dengan Kemenkes RINo.942MENKESSKVII2003 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan maka higiene penjualan jajanan sate asongan di Pasar Bengkel Serdang Bedagai tidak memenuhi syarat kesehatan. Dimana dari hasil pengamatan penelitian terlihat bahwa seluruh penjual sate asongan tidak menggunakan pakaian rapi dan bersih ketika menjajakan makanannya sebanyak 100. Menurut penelitian Dharma 2010 yang mengkaitkan dengan tidak dipenuhinya aspek-aspek higiene dalam menjajakan makanan, maka hal ini dapat berdampak pada terjadinya pencemaran terhadap makanan yang disajikan seperti terjadinya pencemaran makanan oleh bakteri atau zat-zat lain yang membahayakan kesehatan yang diakibatkan oleh tangan yang kotor, rambut, pakaian dan penjamah yang sedang menderita penyakit sehingga menjadi sumber penularan penyakit kepada konsumen yang memakan makanan jajanan tersebut. Pakaian kerja yang bersih dan rapi lebih menjamin sanitasi dan higiene pengolahan makanan karena tidak terdapat debu atau kotoran yang melekat pada pakaian yang secara tidak langsung dapat menyebabkan pencemaran makanan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil observasi pengamatan peneliti, sate asongan yang dijajakan oleh pedagang di tempatkan dalam wadah yang karat sebanyak 10. Sedangkan wadah dengan ukuran yang tidak sesuai dengan jumlah sate asongan sebanyak 25. Hal ini bertolak belakang dengan Kepmenkes RINo.942MenkesPerVII2003, yaitu mengenai syarat penyimpanan makanan jadi harus memiliki wadah yang layak yaitu utuh, kuat, tidak karat, serta ukuran yang sesuai dengan makanan yang disajikan. Namun seluruh penjual sate asongan memiliki wadah dalam keadaan utuh dan kuat ada 40 100 pedagang. Hal ini sudah sesuai dengan Kepmenkes RINo.942MenkesPerVII2003. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penjualan jajanan sate asongan di Pasar Bengkel menunjukkan bahwa ada 40 100 pedagang yang menjajakan makanannya pada tempat khusus, terletak jauh dari jangkauan tikus dan serangga, terletak jauh minimal 100m dari tempat pengolahan limbah, serta terletak jauh minimal 100m dari rumah potong hewan. Sedangkan pada lokasi yang terletak jauh minimal 10m dari pembuangan sampah ada 37 pedagang, namun ada 3 7,5 pedagang lainnya terletak pada lokasi yang dekat dengan pembuangan sampah. Sedangkan seluruh pedagang yang terletak pada lokasi jalan yang ramai dengan kecepatan tinggi ada 40 100 pedagang. Hal ini dikarenakan letak dari lokasi pasar bengkel yang berada pada jalur lintas sumatera. Banyaknya kendaraan umum maupun pribadi yang melalui jalur ini membuat lokasi pasar bengkel ramai oleh kendaraan berkecepatan tinggi. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, tempat sampah yang dimiliki penjual jajanan sate asongan di pasar bengkel dalam kondisi tidak Universitas Sumatera Utara tertutup sebanyak 32,5. Meski hanya sebagai tempat sampah sementara, tempat sampah yang tidak tertutup masih banyak lalat di sekitarnya. Menurut Sumantri 2010, pewadahan sampah yang digunakan harus memiliki konstruksi kuat, dari bahan kedap air, memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan, sampah diangkut setiap 24 jam dan ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan yaitu sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit seperti lalat dan tikus karena kebiasaan hidup di tempat yang kotor dan juga menjamah makanan manusia. Selain itu, estetika sampah baik bentuk atau wujud maupun baunya dapat menimbulkan kesan tidak estetis Sarudji, 2010. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, tempat air bersih tidak memiliki tutup pada penjual jajanan sate asongan di pasar bengkel sebanyak 40 100 dan tidak tersedia tempat cuci tangan sebanyak 35 62,5 . Berdasarkan kualitas fisik air pada seluruh tempat air bersih dan cuci tangan di pasar bengkel tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Tangan manusia merupakan tempat kuman berkembang biak. Cuci tangan merupakan kegiatan manusia untuk membasuh tangan dengan air untuk tujuan membersihkan tangan dari kotoran. Cuci tangan harus dilakukan dengan memakai sabun kesehatan karena sabun kesehatan dapat membantu menghilangkan atau membunuh kuman penyakit, melepaskan kotoran, lemak atau minyak dari kulit dan mempunyai manfaat melindungi diri dari berbagai penyakit misalnya seperti diare, kecacingan, infeksi kulit, dan lain-lain Isnaini, 2013. Universitas Sumatera Utara

5.3 Perilaku Penjualan

Dokumen yang terkait

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

1 20 160

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 15

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 2

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 6

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 1 22

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 3

Analisis Higiene Penjualan Dan Perilaku Penjual Serta Keberadaan E.coli Dan Salmonella Sp. Pada Jajanan Sate Asongan Di Pusat Jajan Pasar Bengkel Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Higiene Perorangan, Perilaku Pedagang dan Sanitasi Tempat Penjualan dengan Keberadaan Salmonella sp. pada Daging Ayam di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2016

0 0 9