b Inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Tambahkan 1 pereaksi
Indol Kovach. c
Terbentuknya warna gelang merah menunjukkan reaksi positif dan bila tidak berubah atau warna kuning kecoklatan reaksi negatif.
E. Pemeriksaan Lanjutan identifikasi dengan pewarnaan gram
1. Dengan menggunakan ose steril, ambil koloni tersangka
Salmonella sp. dan buat sediaan pada objek glass kemudian fiksasi dengan lampu spritus.
2. Tetesi dengan larutan Gentien Violet 5 selama 5 menit lalu cuci
dengan air mengalir. 3.
Tetesi larutan Lugol 1 selama 1 menit kemudian bilas dengan air. 4.
Bilas dengan larutan Alkohol 96 sehingga tidak adanya zat warna pada sediaan.
5. Tetesi dengan larutan Karbonfuchin selama 3 menit kemudian bilas
dengan air dan keringkan dengan menggunakan kertas saring. 6.
Amati dengan mikroskop lensa objektif pembesaran 100 kali dan menggunakan Oil Emersi. Bila terdapat kuman berbentuk batang,
warna merah, gram negatif - berarti Salmonella sp. positif +.
3.6 Defenisi Operasional
1 Higiene penjualan adalah usaha kesehatan dengan membuat kondisi
lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan.
2 Memenuhi syarat merupakan penilaian yang sesuai dengan ketentuan
dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman
Universitas Sumatera Utara
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan tidak ditemukan e.coli dan salmonella pada sate asongan
3 Tidak memenuhi syarat merupakan penilaian yang tidak sesuai dengan
ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan
ditemukan keberadaan e.coli dan salmonella pada sate asongan 4
Perilaku penjual sate asongan adalah kegiatan atau aktivitas penjual sate asongan baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar. 5
Perilaku baik adalah apabila semua kegiatan atau aktivitas penjual sate asongan mengikuti prosedur yang seharusnya
6 Perilaku tidak baik adalah apabila semua kegiatan atau aktivitas
penjual sate asongan tidak mengikuti prosedur yang seharusnya
3.7 Aspek Pengukuran
3.7.1. Aspek Pengukuran Higiene Penjualan
Aspek pengukuran dari higiene penjualan meliputi: penyaji makanan menutup rapat makanan ketika tidak ada pembeli, menggunakan plasticwadah
yang bersih dan tidak tercemar, wadah sate asongan dalam keadaan layak utuh, kuat, tidak karat, ukurannya sesuai dengan jumlah sate asongan, tersedia tempat
khusus, tempat penjualan terhindar dari jangkauan tikus dan serangga, lokasi terletak jauh dari tempat pembuangan sampah, lokasi terletak jauh dari tempat
pengolahan limbah, lokasi terletak jauh dari rumah potong hewan, lokasi terletak jauh dari jalan yang ramai dengan kecepatan tinggi, memiliki tempat sampah
Universitas Sumatera Utara
tertutup, tempat air bersih mempuyai tutup, tersedia tempat cuci tangan. Perhitungan dengan menggunakan n dan , dimana n adalalah jumlah pertanyaan
yang di pilih oleh responden. Jika salah satu pertanyaan dari observasi tahap-tahap penilaian higiene
penjualan tidak sesuai dengan Kepmenkes RINo.942MenkesSKVII2003
tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan maka makanan tersebut
tidak memenuhi syarat kesehatan.
3.7.2. Aspek Pengukuran Perilaku Penjual
Adapun skala pengukuran variabel penelitian terhadap perilaku pengetahuan, sikap dan tindakan penjual sate asongan adalah:
1. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan metode skooring, jumlah
pertanyaan untuk mengukur pengetahuan responden sebanyak 12 pertanyaan dengan skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Maka di dapat skor
tertinggi dari seluruh pertanyaan 24 dan skor terendah 0. -
Pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden 18 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar minimal 9
pertanyaan -
Pengetahuan tidak baik apabila skor yang diperoleh responden 18 ataupun responden mampu menjawab pertanyaan dengan 9 pertanyaan
2. Untuk mengetahui sikap responden tentang penjajahan sate asongan dinilai
dari 12 pertanyaan dengan 24 point berbentuk tabel dengan skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Maka di dapat skor tertinggi dari seluruh
pertanyaan 48 dan skor terendah 0. Setiap pertanyaan mempunyai pilihan
Universitas Sumatera Utara
“Sangat SetujuSS”, “SetujuS, “Kurang SetujuKS” , “Tidak SetujuTS”, dan “Sangat Tidak SetujuSTS”. Perhitungan dengan menggunakan n dan ,
dimana n adalah jumlah pertanyaan yang di pilih oleh responden. -
Sikap baik, apabila skor yang diperoleh responden dengan pilihan “sangat setujuSS” atau “SetujuS” adalah 36 ataupun responden menjawab
pilihan “SSS” minimal 18 pertanyaan -
Sikap tidak baik, apabila skor yang diperoleh responden dengan pilihan “SSS” atau SetujuS adalah 36 ataupun responden menjawab pilihan
SSS 18 pertanyaan 3.
Untuk mengetahui tindakan responden tentang penjajahan sate asongan dinilai dari 12 objek pengamatan dengan 24 poin berbentuk tabel dengan skor
tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Maka di dapat skor tertinggi dari seluruh pertanyaan 48 dan skor terendah 0. Setiap pertanyaan memiliki
pilihan “SeringS”, “Kadang-kadangK” dan “Tidak PernahTP”. Perhitungan dengan menggunakan n dan , dimana n adalalah jumlah pertanyaan yang di
pilih oleh responden. -
Tindakan baik, apabila skor yang diperoleh responden dengan pilihan “seringS” adalah 36 ataupun responden menjawab pilihan “SeringS”
minimal 18 pertanyaan -
Tindakan tidak baik, apabila skor yang diperoleh responden dengan pilihan “SeringS” adalah 36 ataupun responden menjawab pilihan SeringS 18
pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
3.8 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : a.
Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah dikumpulkan, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban,
keseragaman satuan data yang digunakan dan sebagainya. b.
Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrument penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan
dalam penganalisisan dan penafsiran data. c.
Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.
d. Analisis data, yaitu agar pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu
cara mengolah data kuantitatif sederhana, sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolah data melalui teknik penelitian dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalah distribusi frekuensi dan ukuran pemutusan.
3.9 Teknik Analisis Data